Fokus bahasan dalam layanan anak ini adalah pelayanan sosial melalui penitipan anak dengan sasaran:
1. Keluarga dimana ibu bekerja dan mempunyai anak balita.
2. Masyarakat dan lingkungannya dimana penerima pelayanan
berdiamtinggal, masyarakat disekitar penitipan anak serta organisasi sosialorganisasi kemasyarakatan yang dapat menunjang penyelenggaraan
penitipan anak Depsos,1991 Lewat pelayanan sosial dalam bentuk penitipan anak, keluarga dan masyarakat
khususnya anak-anak usia dini memiliki kesejahteraan lahir dan batin. Proses pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam bentuk penitipan anak ini berlaku lewat
pertolongan bantuan baik secara material maupun non material. Pertolongan dan bantuan ini dapat dilakukan oleh suatu usaha yang dikelola dan ditujukan untuk
melayani kepentingan masyarakat dengan demikian usaha itu mempunyai fungsi sosial.
2.2. Konsep Anak Usia Dini 2.2.1. Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah seseorang baik laki-laki maupun perempuan antara usia 0 – 6 tahun Depsos, 2003:5.
2.2.2 Tahap-Tahap Perkembangan Anak Usia Dini
Biasanya perkembangan psikis anak melalui lima tahapan yaitu: masa sebelum lahir, masa awal bayi, masa bayi, masa kanak-kanak awal, dan masa kanak-kanak.
1. Masa Sebelum Lahir. Perkembangan fisik anak terjadi sejak terjadinya pembuahan sampai menjelang
kelahiran yang biasa berlangsung selama 280 hari. Dalam hal tersebut diatas, dapatlah
Universitas Sumatera Utara
dikatakan sejak anak dalam kandungan sudah ada kebutuhan akan pendidikan, keadaan jiwa ibu yang tenang, kondisi mental yang stabil, sangat berdampak pada
janin yang dikandungnya. 2. Masa Awal Bayi 0-2 Minggu
Pada masa ini, pada pertumbuhan fisik hampir tidak terlihat adanya perubahan, walaupun ada hanya sedikit saja yaitu arah pertumbuhan menjadi tambah besar.
Namun pada pertumbuhan psikis terjadi penyesuaian diri yang hebat antara keadaan didalam rahim dengan keadaan diluar tubuh ibunya, pelukan yang lembut penuh kasih
sayang dapat menentramkan sang bayi. Tangis bayi setelah kelahirannya adalah pernyataan butuhnya anak akan lingkungan yang menyambut proses pengembangan
potensinya, termasuk potensi kreativitas, tanggapan terhadap situasi-situasi yang berada disekitarnya,menunjukkan bahwa bayi selalu berada pada proses
pengembangan potensinya, jangan menganggap bayi tidak tau apa-apa, lalu dibiarkan saja. Asal bayi sudah kenyang dan diam, tidak menangis, orang tua tenang. Padahal
sebenarnya tangis bayi mempunyai sekian banyak arti dan makna. Ada tangis lapar, tangis haus, tangis sakit, tangis ingin perhatian, tangis manja, tangis gelisah, tangis
kesakitan, dan lain-lain, anak yang mendapat tanggapan positif dari setiap setiap pernyataan tangisnya akan dapat mengembangkan potensi yang tersimpan dalam
dirinya sehingga bayi dapat mengarah pada pembentukan pribadi yang mandiri, pribadi yang kreatif, setelah anak mulai besar, pernyataannya bukan lagi hanya
berbentuk tangis. Biasanya berbentuk gerakan tertentu dari badannya, biasanya pesan- pesan dari pernyataan emosionalnya.
3. Masa bayi 2 Minggu-1 Tahun Pada masa ini kehidupan anak tergantung pada orang lain dan selanjutnya sedikit
demi sedikit berkembang untuk mempunyai kemampuan memenuhi sendiri
Universitas Sumatera Utara
kebutuhannya yang sangat sederhana. Misalnya mengambil sendiri benda yang ada didekatnya serta mulai berkomunikasi dengan lingkungannya. Sejak satu tahun anak
sudah mulai mengadakan exsplorasi. Dalam exsplorasinya, anak akan mempelajari segala sesuatu yang ada disekitarnya selanjutnya bayi membutuhkan umpan balik
sebagai masukan pada psikisnya dan dengan itu bayi akan mengalami proses pembentukan kepribadian. Dalam masa ini bayi mulai belajar berbicara, maka bayi
perlu dibiasakan mengucapkan kata-kata yang sopan dan dilatik mengucapkan kalimat-kalimat.
4. Masa kanak-kanak awal 2-6 tahun Masa ini sering disebut dengan masa prasekolah , usia bertanya, usia meniru, dan usia
kreatif. Pada usia ini anak mulai memiliki pengertian tentang benar dan salah, walaupun masih terbatas dalam hubungan dengan orang-orang dirumah atau
lingkungan terdekat Hurlock, 1987.
2.2.3. Aspek-Aspek perkembangan Anak Usia Dini.