e. Kecerdasan spritual spritual intelligence adalah kemampuan mengenal dan mencintai ciptaan Tuhan. Kemampuan ini dapat dirangsang melalui
penanaman nilai-nilai moral dan agama http:elearn.bpplsp- reg5.go.idcetak.php?id=25 Diakses 02-juni 2009.
2.3.3.6.2.3. Kegiatan Yang Sesuai Dengan Perkembangan Anak Dalam Program Anak Usia Dini.
National Association For The Education Of Young Children NAEYC menyatakan bahwa kegiatan yang sesuai dengan perkembangan anak dalam
program pendidikan usia dini, antara lain: 1. pada program pendidikan usia dini selain meningkatkan perhatian terhadap
hal-hal yang bersifat akademis, juga menekankan pada penyediaan lingkungan yang aman, yang mendukung bagi perkembangan anak baik
fisik, sosial, emosional, dan kognitif. 2.
kegiatan-kegiatan yang ada dilaksanakan dalam pendidikan anak usia dini berdasarkan pada konsep kesesuaian pada perkembangan manusia
menunjukkan adanya urutan perkembangan yang universal, sedangkan kesesuaian individual yang berarti bahwa setiap anak adalah pribadi yang
unik dengan pola dan waktu pertumbuhan, kepribadian, gaya belajar, dan latar belakang yang berbeda-beda.
3. Konsep kesesuaian perkembangan dapat dilakukan pada empat komponem
pendidikan usia dini yaitu rambu-rambu program, interaksi anak dengan orang dewasa, hubungan antara rumah dan program serta evaluasi
perkembangan anak. 4. Rambu-rambu belajar disusun sesuai dengan perkembangan anak dan
dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan, minat, dan tingkat
Universitas Sumatera Utara
perkembangan yang berbeda-beda pada anak secara individual, rambu- rambu tersebut sesuai dengan perkembangan mencakup seluruh aspek
perkembangan anak meliputi fisik, emosi, sosial, dan kognitif melalui pendekatan terpadu.
5. Dengan pendekatan terpadu, dimana rambu-rambu menekankan belajar
sebagai interaksi, guru hendaknya menyiapkan lingkungan bagi anak untuk belajar melalui penjelajahan aktif dan ada interaksi, guru hendaknya
menyiapkan lingkungan bagi anak untuk belajar melalui penjelajahan aktif dan ada interaksi dengan orang dewasa, dengan teman sebaya maupun
benda-benda sekitarnya. 6.
Proses interaksi dengan orang lain dan benda-benda dilingkungannya menyebabkan anak belajar. Oleh karena itu kegiatan belajar dan materi harus
konkrit, nyata dan sesuai dengan kehidupan anak. 7. Proses belajar terjadi ketika anak menyentuh, mengenal, mencoba dengan
benda-benda dan saat berinteraksi dengan orang lain. 8. strategi pengajaran diciptakan menyediakan lingkungan memberi kesempatan
agar anak dapat berpartisipasi aktif melalui kegiatan-kegiatan permainan dan pengalaman yang nyata untuk memotifasi dan memperoleh pelajaran
bermakna. http.komunitaspers program pendidikan.blog.dada.net.
Universitas Sumatera Utara
2.4. kerangka pemikiran
Setiap manusia memiliki keinginan dan hak yang sama yaitu untuk dapat hidup sejahtera dan dapat menjalankan fungsi sosialnya dengan baik, demikian halnya
dengan ibu rumah tangga yang bekerja akan mengalami konflik antara pekerjaan dan pengasuhan anak-anaknya. Disatu sisi ibu harus memperhatikan keluarganya dan
disisi lain sebagai pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk itulah keluarga memerlukan orang ataupun tempat yang dapat menggantikan peran ibu
dalam mengasuh anak selama bekerja. Dalam hal pengasuhan anak, keluarga memiliki beberapa anternatif
diantaranya adalah dengan menitipkan anaknya pada institusi yang berperan sebagai keluarga pengganti dalam bentuk panti yang lazim dikenal sebagai Taman Penitipan
Anak TPA. Taman penitipan anak TPA harus mempunyai Sumber daya manusia,
Administrasi pelayanan sosial, Sarana dan Prasarana dan mempunyai peranan pelayanan sosial yaitu Pengasuhan dan Pendidikan seperti yang ditegaskan oleh
Departemen Sosial dimana setiap taman penitipan anak tidak bisa lepas dari poin tersebut karena itu akan membantu para fungsional dalam mengarahkan berjalannya
proses yang ada dalam taman penitipan anak tersebut dan akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak usia dini sehingga apa yang diharapkan para orang
tua anak usia dini, Departemen sosial dapat tercapai. Pengasuhan dan pendidikan anak selama ibu bekerja sudah tentu dapat
digantikan oleh orang lain. Selama orang tua bekerja pengasuh di Taman Penitipan Anak bertanggung jawab dalam urusan pengasuhan, pemberian makan, bermain,
mandi dan tidur pembinaan melalui proses sosialisasi dan pendidikan anak. Maka dalam hal diatas, Departemen Sosial menginisiasati pendirian Taman Penitipan Anak
Universitas Sumatera Utara