Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

3. membersihkan tempat tidur pada siang hari, setelah anak-anak bangun tidur, membersihkan atau mengganti seprai dan sarung bantal anak. 5. menyediakan makanan anak-anak asuh, dilaksanakan setiap hari kerja,yaitu serapan pagi, makan selingan, dan makan siang yang disesuaiakn dengan daftar menu TPA tersebut. 6. penyediaan P3K bagi anak-anak asuh yang cederajatuh dari permainan atau sakit tiba-tiba dan memberikan obat yang telah disediakan. 7. mencatat perkembangan dan pertumbuhan kesehatan anak dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan anak setiap bulan. 8. konsultasi dengan kepala TPA

2.3.3.6.2. Pendidikan Anak Usia Dini

http:pengasuhan-anak.blogspot.com.

2.3.3.6.2.1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Pengertian pendidikan anak usia dini sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa: pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut Direktorat PADU, 2002:3. Universitas Sumatera Utara Prakarsa penyelenggaraan pendidikan anak usia dini negara maju telah berlangsung lama sebagai bentuk pendidikan yang berbasis masyarakat, akan tatapi gerakan yang menggalakkan pendidikan di Indonesia baru muncul dalam beberapa terakhir ini. Hal ini didasarkan akan pentingnya pendidikan anak usia dini dalam menyiapkan manusia indonesia seutuhnya, membangun masa depan anak-anak dan masyarakat indonesia seluruhnya. Sebagai informasi tambahan berikut ini dijelaskan batasan atau klasifikasi pendidikan anak usia dini menurut beberapa lembaga adalah sebagai berikut: 1. Menurut lembaga UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggota menyebut jenjang pendidikan sebagai International Standard Classification Of Education ISCEP dengan 7 klasifikasi perjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan jenjang pendidikan tinggi. Jenjang prasekolah level 0 disebut juga dengan pendidikan anak usia dini. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun. Beberapa negara memulai lebih awal lebih awal 2 tahun dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat 6 tahun. Dinyatakan juga bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini termasuk pendidikan prasekolah atau pendidikan dasar. 2. Menurut lembaga National Association For The Education Of Young Children NAEYC menyebutkan bahwa program anak usia dini adalah program pada sekolah, pusat atau lembaga yang memberikan layanan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Program tersebut termasuk penitipan anak, penitipan anak bagi keluarga family child care home, pendidikan prasekolah baik swasta maupun negeri, taman kanak-kanak dan sekolah dasar httpwww.klasifikasi- pendidikan-anak-usia-dini.com. Universitas Sumatera Utara Salah satu bentuk layanan pendidikan bagi anak usia prasekolah yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi anak usia dini menyesuaikan dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhannya serta perkembangan selanjutnya, sehingga siap memasuki pendidikan dasar disebut pendidikan anak usia dini Depdiknas, 2002 2.3.3.6.2.2. Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini Tujuan umum dari pendidikan anak usia dini adalah untuk mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaiakan diri dengan lingkungannya, sehingga dapat menghasilkan anak Indonesia yang berkualitas, dimana anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kemampuan yang optimal dan siap memasuki jenjang pendidikan dan tahap kehidupan selanjutnya. Jalal, F. 2002: 4-8. Tujuan khusus dari pendidikan anak dini usia agar: 1. Anak mampu melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan dan dan mencintai sesama. 2. Anak mampu mengelola ketrampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus dan gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensorik pancaindra. 3. Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan belajar. 4. anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif. Universitas Sumatera Utara Kegiatan pendidikan anak usia dini hendaknya memperhatikan 9 macam kecerdasan atau potensi dalam diri anak tersebut ketika anak sedang belajar tentang dunianya. Setiap kecerdasan dapat dirangsang dengan cara yang berbeda Direktorat PADU, 2002; Diktentis, 2003. Kesembilan kecerdasan tersebut adalah: a. Kecerdasan verbal linguistic intelligence adalah kemampuan untuk memanipulasi bahasa secara efektif untuk mengekspresikan diri secara retorikal atau puisi. Bahasa juga digunakan sebagai alat untuk mengingat informasi yang ada. Kemampuan ini dapat dirangsang melalui mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, berdiskusi, dan bercerita. b. Kecerdasan logika-matematik logico-mathematical intelligence adalah kemampuan untuk mendeteksi pola-pola, beralasan deduksi, dan berpikir logis. Umumnya kecerdasan ini diasosiasikan dengan berpikir ilmiah dan matematis. Kemampuan ini dapat dirangsang melalui kegiatan menghitung, membedakan bentuk, menganalisa data, dan bermain dengan benda-benda, gerakan tubuh, disiplin. c. Kecerdasan musikal musicalrhytmic intelligence adalah kemampuan umtuk mengenal dan mengkomposisikan irama, birama, dan ritme musik. Kemampuan ini dapat dirangsang melalui irama, nada, birama berbagai bunyi, dan bertepuk tangan. d. Kecerdasan visual-spasial visual-spatial intelligence adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara memanipulasi dan menciptakan melalui imajinasi mental. Kemampuan ini dapat dirangsang melalui bermain kertas warna warni, balok-balok, bentuk-bentuk geometri, puzzle, menggambar, melukis, ketrampilan dan berimajinasi. Universitas Sumatera Utara e. Kecerdasan spritual spritual intelligence adalah kemampuan mengenal dan mencintai ciptaan Tuhan. Kemampuan ini dapat dirangsang melalui penanaman nilai-nilai moral dan agama http:elearn.bpplsp- reg5.go.idcetak.php?id=25 Diakses 02-juni 2009.

2.3.3.6.2.3. Kegiatan Yang Sesuai Dengan Perkembangan Anak Dalam Program Anak Usia Dini.