Larutan amonium molibdat 4 Larutan kalium antimonil tartarat Pembuatan pereaksi campuran pengkompleks Larutan standar Posfor 10 mgL Larutan standar Kalium 100 mgL Preparasi Sampel

j. Larutan asam askorbat 0,1 M

Ditimbang 0,88 g kristal C 6 H 8 O 6 dimasukkan kedalam gelas beaker, dilarutkan dengan akuades secukupnya, dimasukkan kedalam labu takar 50 mL lalu diencerkan dengan aquades hingga garis tanda, dan dihogenkan.

k. Larutan amonium molibdat 4

Ditimbang 1,883 g kristal NH 4 6 Mo 7 O 24 .4H 2 O, dimasukkan kedalam gelas beaker, dilarutkan dengan akuades secukupnya, dimasukkan kedalam labu takar 50 mL, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda da dihomogenkan.

l. Larutan kalium antimonil tartarat

Ditimbang 0,105 g kristal KSbOC 4 H 4 O 6 . 1 2 H 2 O, dimasukkan ke dalam gelas beaker, dilarutkan dengan akuades secukupnya, dimasukkan kedalam labu takar 50 mL, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda, dan dihomogenkan.

m. Pembuatan pereaksi campuran pengkompleks

Dipipet 25 mL H 2 SO 4 5 N dalam labu takar 50 mL, ditambahkan 7,5 mL larutan NH46Mo 7 O 24 4, ditambahkan 15 mL larutan askorbat, ditambahkan 2,5 mL larutan KSbOC 4 H 4 O 6 0,1 M, dan dihomogenkan.

n. Larutan standar Posfor 10 mgL

Ditimbang sebanyak 4,3903 g KH 2 PO 4 yang telah dikeringkan ke dalam oven pada suhu 105 o C selama 1 jam, dimasukkan ke dalam gelas beaker dan dilarutkan dengan akuades, dimasukkan ke dalam labu takar 1000 ml, diencerkan dengan akuades hingga garis tanda dan dihomogenkan. Selanjutnya dibuat larutan standar 100 mgL dan 10 mgL. Dari larutan standar P 10 mgL dibuat larutan standar P untuk pembuatan kurva kalibrasi dengan kosentrasi 0,4; 0,8; 1,2; 1,6; 2,0 dan 2,4 mgL. Universitas Sumatera Utara

o. Larutan standar Kalium 100 mgL

Sebanyak 1,9103 g KCl yang telah dikeringkan pada suhu 105 C selama 1 jam, dilarutkan dengan akuades dalam labu takar 1 L sampai garis tanda dan dihomogenkan. Selanjutnya dibuat larutan standar 100 mgL

p. Larutan standar Kalium 4,0; 8,0; 12,0; dan 16,0 mgL

Dari larutan standar kalium 100 mgL, masing-masing dipipet sebanyak 4,0; 8,0; 12,0; dan 16,0 mL, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL lalu diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.2. Fermentasi Sampel

- Ditimbang 1000 g kotoran lembu, 200 g terasi dan 40 g gula merah, - Dicampur dan diaduk hingga merata di dalam ember dan sedikit ditambahkan air. - Ember tersebut ditutup rapat dan dibiarkan selama 6 hari - Kadar Nitrogen, Posfor dan Kalium ditentukan. 3.3.3. Penentuan Nitrogen, Fosfor dan Kalium 3.3.3.1. Penentuan Nitrogen dengan Metode Kjeldahl - Sampel kering ditimbang sebanyak 2 g lalu dimasukkan kedalam labu Kjeldahl. - Ditambahkan 0,2 g selenium dan 20 mL H 2 SO 4P kemudian didestrusi sampai diperoleh larutan jernih. - Larutan tersebut dimasukkan ke dalam labu takar 250 mL dan diencerkan dengan akuades sampai garis tanda dan dihomogenkan - Larutan tersebut dimasukkan ke dalam labu destilasi dan dimasukkan batu didih. - Ditambahkan 30 mL NaOH 30 sampai larutan bersifat basa kemudian labu dihubungkan dengan alat destilasi. - Larutan tersebut didestilasi sampai destilat yang diperoleh tidak lagi bersifat basa. - Destilat yang diperoleh ditampung dalam 30 mL asam borat 3 yang sebelumnya telah diberikan 3 tetes indikator campuran. Universitas Sumatera Utara - Destilat tersebut lalu dititrasi dengan larutan standar HCl 0.1 N dengan indikator phenolftalein sampai berwarna merah lembayung dan Dicatat volume titran. - Perlakuan yang sama dilakukan untuk masing-masing sampel.

3.3.3.2 Penentuan Fosfor dengan Metode Spektrofotometri

a. Preparasi Sampel

- Ditimbang 0,5 g sampel kering, dimasukkan ke dalam gelas erlenmeyer 100 mL, ditambahkan dengan 2 mL H 2 SO 4P , 1,5 mL HNO 3P dan akuades secukupnya, - Selanjutnya dipanaskan hingga timbul asap putih dan volume larutan menjadi setengah dari volume awal. - didinginkan dan disaring dengan kertas saring Whatman No.42 ke dalam erlenmeyer 100 mL. - Volume filtratnya ditepatkan 100 mL dengan akuades kemudian dihomogenkan.

b. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan Standar P