hewan dan tumbuhan atau komponen sel enzim dapat diarahkan untuk menimbulkan perubahan kimiawi atau fisika yang spesifik pada substansi organik, Winarno, 1979.
Mekanisme proses fermentasi ada dua macam, yakni fermentasi secara aerobik dan anaerobik. Fermentasi secara aerobik, oksigen mutlak dibutuhkan, sedangkan proses
fermentasi anaerobik berjalan tanpa adanya oksigen. Laju dekomposisi bahan organik dipengaruhi tergantung dari beberapa faktor yaitu ukuran bahan, imbangan CN bahan
organik, kekuatan struktur bahan baku, kelembaban, aerasi, suhu dan jenis mikroorganisme yang terlibat serta pengadukan, Sutanto, 2002
2.5.1. Mikroorganisme yang terdapat dalam fermentasi
Berdasarkan kondisi habitatnya, terutama temperatur, mikroorganisme yang terlibat dalam pengomposan terdiri dari dua golongan, yaitu mesofilik dan termofilik.
Mikroorganisme mesofilik adalah mikroorganisme yang hidup pada temperatur rendah 10–45
C, dan mikroorganisme termofilik adalah mikroorganisme yang hidup pada temperatur tinggi 45 – 64
C, Nan, 2005. Mikroorganisme merupakan faktor terpenting dalam proses fermentasi karena mikroorganisme ini yang merombak bahan organik
menjadi kompos. Sebagian besar dari mikroorganisme yang melakukan dekomposisi berasal dari bahan organik yang digunakan dan sebagian lain berasal dari tanah.
Mikroorganisme ini dapat diperbanyak dengan menambahkan stater atau aktivator.
Penambahan terasi pada pembuatan kompos berfungsi sebagai inokulan bakteri. Diketahui mulai dari bahan baku dan proses pembuatan terasi, terasi mengandung bakteri
atau mikroorganisme, misalnya bakteri asam laktat Laktobacillus sp. dan bakteri proteolitik serta sejumlah bakteri lain yang belum diketahui di dalam terasi. Bakteri
tersebut dapat diarahkan perannya sebagai pengurai protein dan karbohidrat di dalam proses fermentasi.
Adanya kegiatan bermacam-macam mikroorganisme, karbohidrat dan protein dengan mudah terdekomposisi menjadi fosfat PO
4
, sulfat SO
4
, nitrit NO
3
, amoniak
Universitas Sumatera Utara
NH
3
, karbon dioksida CO
2
, air H
2
O dan beberapa unsur lain seperti Ca. Dalam hal ini terdapat enam nutrisi utama bakteri, yaitu senyawa-senyawa karbon C, hidrogen H,
nitrogen N, oksigen O, fosfor P, serta sulfur S. Konversi biologi bahan organik dilaksanakan oleh bermacam-macam kelompok mikroorganisme heterotropik seperti
bakteri, fungi, aktinomisetes dan protozoa. Organisme tersebut mewakili jenis flora dan fauna tanah, Sutanto, 2002.
Pupuk kandang hasil fermentasi dengan menggunakan terasi, sudah mulai banyak digunakan oleh para petani karena terbukti dan bermanfaat dalam memperbaiki kondisi
tanah, memacu penyerapan unsur hara oleh tanaman dan meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman.
2.6. Metode kjeldahl