33
BAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membuat tes dan pedoman wawancara. Tes yang dibuat terdiri dari dua macam tes, yaitu tes
pemecahan masalah untuk menentukan kedudukan siswa pada tingkat kemampuan matematikanya dan tes pemecahan masalah metakognisi untuk mengetahui
pengetahuan metakognisi siswa. Instrumen kedua tes tersebut sama, yaitu terdiri dari kisi-kisi tes yang berisi indikator pada tiap butir soal, lembar kerja siswa yang berisi
soal pemecahan masalah dengan pokok bahasan perbandingan, lembar jawaban siswa berisi perintah soal yang disesuaikan pada tahapan Polya, kunci jawaban, dan
pedoman penskoran sebagai acuan dalam menentukan skor pada tiap poin soal yang dikerjakan oleh siswa. Sedangkan pedoman wawancara berupa garis besar pertanyaan
yang telah disesuaikan dengan indikator pengetahuan metakognisi siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berbasis Polya. Langkah selanjutnya adalah uji
validitas tes dan pedoman wawancara yang dilakukan oleh dua dosen Pendidikan Matematika dan satu guru matematika SMP Negeri 4 Jember. Pada tes pertama,
lembar validasi berisi validasi isi, validasi konstruksi, bahasa soal, alokasi waktu, dan petunjuk pengerjaan soal. Pada tes kedua, lembar validasi berisi validasi isi, validasi
konstruksi, bahasa soal, dan petunjuk pengerjaan soal. Pada uji validitas tes kedua tidak ada alokasi waktu karena pada pelaksanaan tes kedua siswa diberi kebebsan
untuk mengerjakan soal tanpa terbatas oleh waktu. Tes yang divalidasi juga dilampirkan kisi-kisi tes, lembar jawaban, pedoman penskoran, dan kunci jawaban.
Sedangkan uji validitas pedoman wawancara berisi kesesuaian pertanyaan dengan indikator pengetahuan metakognisi dalam menyelesaikan pemecahan masalah
berbasis Polya dan keefektifan pertanyaan yang dibuat. Hasil validasi kedua tes tersebut oleh ketiga ahli tersebut dapat dilihat pada lampiran G dan M. Sedangkan
hasil validasi pedoman wawancara oleh ketiga ahli dapat dilihat pada lampiran O. Hasil validasi kemudian digunakan untuk merevisi kekurangan-kekurangan instrumen
tes dan pedoman wawancara sesuai saran perbaikan dari validator. Tahap berikutnya adalah uji reliabilitas yang dilaksanakan pada kelas VII-G
SMP Negeri 4 Jember dengan jumlah 36 siswa. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui soal dapat digunakan atau tidak. Jika hasil uji reliabilitas menunjukkan
bahwa tes tidak reliabel maka tes akan direvisi dan dilakukan uji reliabilitas kembali. Sehingga, kedua tes dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan.
4.2 Hasil Analisis Data