Definisi Operasional METODE PENELITIAN

1. 66,66 nilai ≤ 100 Tinggi 2. 33,33 nilai ≤ 66,66 Sedang 3. 0 ≤ nilai ≤ 33,33 Rendah Tahap selanjutnya setelah pengelompokan adalah pemilihan satu siswa dari masing-masing kelompok, pemilihan ini dilakukan peneliti dengan wawancara terlebih dahulu dengan guru matematika kelas VII dan wali kelas. Sehingga ada 3 siswa yang akan dipilih sebagai subjek penelitian. Tiap siswa yang dipilih dari masing-masing kelompok juga harus memiliki kemampuan komunikasi terbaik sehingga diharapkan dapat mempermudah proses pengumpulan data khususnya pengetahuan metakognisi pada pelaksanaan metode think aloud dan wawancara. Ketiga siswa tersebut selanjutnya diberi nama S1, S2, dan S3.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional ialah uraian yang terbatas pada istilah atau frasa kunci yang digunakan dalam penelitian dengan makna tunggal dan terukur. Berikut definisi operasional terhadap istilah-stilah yang digunakan dalam penelitian ini. a. Pengetahuan metakognisi siswa adalah pengetahuan atau kesadaran siswa akan proses berpikirnya sehingga ia dapat mengidentifikasi apa yang diketahui dan yang tidak diketahuinya. Pengetahuan metakognisi meliputi pengetahuan deklaratif, prosedural, dan kondisional. b. Pengetahuan deklaratif meliputi pengetahuan awal siswa tentang konseprumusoperasi hitung yang dapat digunakan, menyatakan masalah pada permasalahan, pengetahuan tentang strategi untuk memeriksa jawaban, dan mengetahui apakah penyelesaian memenuhi persyaratan yang ditanyakan. c. Pengetahuan prosedural meliputi bagaimana siswa dapat menyusun langkah rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali jawabannya. d. Pengetahuan kondisional meliputi kemampuan siswa untuk mengungkapkan alasannya memilih rumuskonsep dan langkah rencana penyelesaian serta kapan suatu rumuskonsep digunakan, kemampuan mengungkapkan alasannya menggunakan strategi tertentu untuk memeriksa jawaban, serta dapat memeriksa kapan rumuskonsep digunakan untuk memastikan kebenaran penyelesaian. e. Masalah matematika adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki seseorang dengan permasalahan atau soal matematika yang tengah dihadapi, sedangkan ia tidak mengetahui cara menyelesaikannya sehingga timbul ketertarikan untuk menyelesaikannya. f. Pemecahan masalah adalah suatu proses mental yang kompleks yang memerlukan visualisasi, imajinasi, manipulasi, analisis, dan penyatuan ide sehingga permasalahan matematika yang diberikan dapat terselesaikan. Adapun langkah-langkah pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah langkah penyelesaian dari Polya antara lain: 1 Memahami masalah, meliputi memahami berbagai hal yang ada pada masalah seperti apa yang tidak diketahui, apa saja data yang tersedia, apa syarat-syaratnya, dan sebagainya; 2 Membuat rencana, meliputi berbagai usaha untuk menemukan hubungan masalah dengan masalah lainnya atau hubungan antara data dengan hal yang tidak diketahui, dan sebagainya. Pada akhirnya seseorang harus memilih suatu rencana pemecahan; 3 Melaksanakan rencana, termasuk memeriksa setiap langkah pemecahan, apakah langkah yang dilakukan sudah benar atau dapatkah dibuktikan bahwa langkah tersebut benar; dan 4 Menelaah kembali, meliputi pengujian terhadap pemecahan yang dihasilkan. g. Kemampuan memecahkan masalah matematika adalah kesanggupan individu untuk menemukan solusi atau menyelesaikan permasalahan matematika yang diberikan. Kemampuan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 1 Kemampuan pemecahan masalah tinggi jika 66,66 nilai ≤ 100. 2 Kemampuan pemecahan masalah sedang jika 33,33 nilai ≤ 66,66. 3 Kemampuan pemecahan masalah rendah jika 0 ≤ nilai ≤ 33,33.

3.4 Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berbasis Polya Sub Pokok Bahasan PLSV Kelas VII-A SMP Negeri 3 Jember;

2 39 174

Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berbasis Polya Subpokok Bahasan PLSV Kelas VII-A SMP Negeri 3 Jember

1 18 5

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNISI BERPIKIR KREATIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT SISWA KELAS AKSELERASI DI MTs NEGERI 2 JEMBER

0 18 48

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BERBASIS POLYA SUBPOKOK BAHASAN GARIS DAN SUDUT KELAS VII-C DI SMP NEGERI 1 GENTENG BANYUWANGI

4 57 259

Analisis Keterampilan Metakognitif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Subpokok Bahasan Garis dan Sudut Kelas VII-C di SMP Negeri 1 Genteng Banyuwangi

1 31 7

Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Pokok Bahasan Perbandingan Kelas VII

0 57 6

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH TERBUKA BERBASIS POLYA SUB POKOK BAHASAN TABUNG KELAS IX SMP NEGERI 7 JEMBER

3 37 18

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Matematika Kelas VII-E SMP Negeri 1 Jember;

0 12 256

Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII SMP 4 Kudus Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada Pokok Bahasan Segiempat Dengan Panduan Kriteria Polya

3 23 123

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KRITERIA POLYA Nurul Fajri

0 4 13