Metode Wawancara Metode Pengumpulan Data

Kemudian, untuk memastikan agar subjek dapat menyuarakan pemikirannya pada saat penelitian dilakukan, peneliti harus memberi kesempatan pada subjek untuk berlatih. Hal ini dapat dilakukan dengan memberinya soal latihan dengan tingkatan yang mudah. Pada saat subjek mengerjakan tes atau permasalahan yang dijadikan sebagai alat pengumpul data, peneliti harus memantau subjek dalam pengerjaannya agar tetap menyuarakan pemikirannya. Alat yang dibutuhkan untuk merekam adalah alat perekam suara atau video. Metode think aloud ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan metakognisi siswa yang dapat diamati ketika ia mengerjakan tes yang diberikan melalui apa yang diucapkannya. Hasil kegiatan metode think aloud kemudian ditranskrip dan diberi kode dengan menggunakan satu huruf kapital yang menyatakan inisial dari subjek yaitu T dan diikuti dengan empat digit angka. Digit pertama menyatakan subjek yang melaksanakan think aloud. Sedangkan tiga digit terakhir menyatakan urutan hasil pengucapan atau kegiatan yang dilakukan oleh subjek. Misalnya T1001 artinya think aloud dari S1 subjek 1 pada urutan perkataan yang pertama.

3.6.3 Metode Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2012:186. Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup Moleong, 2012:187. Wawancara terbagi menjadi dua, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tak terstruktur. Pada penelitian ini, peneliti memilih waancara tak terstruktur. Hal ini dikarenakan wawancara tak terstruktur menghasilkan informasi yang didapat lebih rinci dan lebih mendalam tanpa mengabaikan tujuan wawancara. Seperti yang ditegaskan oleh Nasution 2003:72 bahwa tujuan wawancara tak terstruktur ialah memperoleh keterangan yang terinci dan mendalam mengenai pandangan orang lain. Responden mendapat kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan buah pikiran, pandangan, dan perasaannya tanpa diatur ketat oleh peneliti. Akan tetapi, setelah peneliti memperoleh sejumlah keterangan, peneliti dapat mengadakan wawancara yang lebih berstruktur yang disusun berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat. Metode wawancara pada penelitian ini digunakan untuk mencari atau melengkapi data yang sebelumnya telah diperoleh dari hasil tes yang telah dikerjakan oleh siswa dan metode think aloud. Hasil kegiatan wawancara kemudian ditranskrip dan dikodekan dengan menggunakan satu huruf kapital yang menyatakan inisial dari subjek yaitu S sedangkan untuk peneliti yaitu P. Kedua inisial tersebut akan diikuti dengan empat digit angka. Digit pertama menyatakan subjek yang diwawancara. Sedangkan tiga digit terakhir menyatakan urutan percakapan yang terjadi pada kegiatan wawancara. Misalnya S1001 artinya wawancara untuk S1 subjek 1 pada urutan percakapan yang pertama.

3.7 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berbasis Polya Sub Pokok Bahasan PLSV Kelas VII-A SMP Negeri 3 Jember;

2 39 174

Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berbasis Polya Subpokok Bahasan PLSV Kelas VII-A SMP Negeri 3 Jember

1 18 5

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNISI BERPIKIR KREATIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT SISWA KELAS AKSELERASI DI MTs NEGERI 2 JEMBER

0 18 48

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BERBASIS POLYA SUBPOKOK BAHASAN GARIS DAN SUDUT KELAS VII-C DI SMP NEGERI 1 GENTENG BANYUWANGI

4 57 259

Analisis Keterampilan Metakognitif Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Subpokok Bahasan Garis dan Sudut Kelas VII-C di SMP Negeri 1 Genteng Banyuwangi

1 31 7

Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berbasis Polya Pokok Bahasan Perbandingan Kelas VII

0 57 6

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH TERBUKA BERBASIS POLYA SUB POKOK BAHASAN TABUNG KELAS IX SMP NEGERI 7 JEMBER

3 37 18

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Matematika Kelas VII-E SMP Negeri 1 Jember;

0 12 256

Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII SMP 4 Kudus Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada Pokok Bahasan Segiempat Dengan Panduan Kriteria Polya

3 23 123

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KRITERIA POLYA Nurul Fajri

0 4 13