28 dengan mengurangi tegangan permukaan dan memudahkan pembentukan emulsi antar
cairan dari polaritas yang berbeda. Riset menunjukkan bahwa metal seperti cadmium dan lead mempunyai gaya gabung lebih kuat untuk rhamnolipid dibanding dengan
penyusun tanah yang tercemar. Biosurfaktan jenis ramnolipid menunjukkan bahwa ia mampu memindahkan Cd,Pb, dan Zn dari tanah Gautam Tyagi, 2006.
3. Meningkatkan Perolehan Minyak Bumi Merupakan teknologi untuk meningkatkan perolehan minyak bumi dengan cara
menginjeksikan mikroba ke dalam reservoar minyak bumi. Teknologi ini memanfaatkan bioproduk yang dihasilkan mikroba seperti gas, bioacid dan
biosurfaktan, yang dapat mengubah karakter minyak bumi sehingga lebih mudah diproduksi. Dengan cara menurunkan tegangan antarmuka cairan, mengubah
kebasahan wettability, dan menurunkan viskositas Armansyah et al., 2008.
4. Biosurfaktan dalam industri makanan Biosurfaktan juga memiliki beberapa keuntungan pada industri makanan sebagai zat
additive pada makanan Gautam Tyagi, 2006.
5. Degradasi Hidrokarbon Biosurfaktan merupakan komponen mikroorganisme yang terdiri atas molekul
hidrofobik dan hidrofilik, yang mampu mengikat molekul hidrokarbon tidak larut air dan mampu menurunkan tegangan permukaan Fatimah, 2007.
2.6 Peranan Biosurfaktan dalam Biodegradasi Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Kebutuhan akan surfaktan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya proses- proses yang membutuhkan senyawa aktif permukaan. Surfaktan banyak dibutuhkan
antara lain dalam proses bioremediasi, industri petrokimia, dan dalam meningkatkan perolehan minyak bumi Enhanced Oil Recovery EOR Zajic et al Akit, 1983.
Ketersediaan biosurfaktan menjadi sangat penting setelah diketahuinya beberapa kerugian penggunaan surfaktan sintetis. Di samping harganya mahal, surfaktan sintetis
sebagian besar tidak mudah didegradasi dan beberapa bersifat toksik sehingga ada 15
Universitas Sumatera Utara
29 kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan akibat penggunaan senyawa ini
Nugroho, 2006. Selain itu Van Dyke 1993 dalam Agustiani 1998 mengemukakan bahwa biosurfaktan lebih bervariasi jenisnya dan lebih efektif untuk keperluan-
keperluan yang spesifik dibandingkan dengan surfaktan sintetis.
Biosurfaktan dapat dipergunakan untuk mempercepat remediasi lingkungan yang tercemar oleh tumpahan minyak bumi, yaitu dengan meningkatkan daya
kelarutan minyak bumi. Selanjutnya minyak bumi didegradasi oleh sel-sel mikroorganisme, melalui pembentukan butiran-butiran minyak bumi yang terdispersi
dalam air Dunvnjak et al, 1983. 16
Universitas Sumatera Utara
30
BAB 3
BAHAN DAN METODA
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari 2009 sampai Agustus 2009 di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
3.2 Lokasi Pengambilan Sampel
Sampel diambil dari laut Belawan, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Sumatera Utara yang diduga sudah tercemar minyak bumi. Sebelum sampel
diambil, terlebih dahulu diukur titik koordinat lokasi, suhu dan pH air. Sampel diambil pada tiga titik yang berbeda.
3.3 Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang diperlukan pada penelitian ini adalah air laut yang tercemar minyak, media Bushnell Hass Agar BHA yang terdiri atas KH
2
PO
4
, K
2
HPO
4
, NH
4
NO
3
, MgSO
4
. 7H
2
O, FeCl
3
, CaCl
2
. 2H
2
O, agar Atlas, 1995. Naphtalene, dekstrose, aseton, heksadekan, akuades, diethylether, NaOH 0,1N, n-Hexane, alkohol
70, desinfektan, sodium bicarbonat, H
2
SO
4
, Rhamnosa, kapas. Sedangkan alat-alat yang dipergunakan adalah tabung reaksi, cawan Petri, jarum ose, bunsen, gelas
beaker, corong, corong pisah, mancis, erlenmeyer, gelas ukur, spatula, pipet volum,
Universitas Sumatera Utara
31 propipet, kertas saring, hot plate, vorteks, magnetic stirer, autoclave, oven, shaker,
inkubator, kulkas, timbangan analitik, desikator, chromatografi gas, spektrofotometer.
3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan