26 kimia dan bakteri penghasilnya. Pada umumnya, struktur kimiawi biosurfaktan terdiri
atas gugus hidrofilik yang mengandung asam amino atau anion dan kation peptida, mono-, di-, atau polisakarida; dan gugus hidrofobik yang mengandung asam lemak
jenuh dan tak jenuh Gautam Tyagi, 2006. Biosurfaktan dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok, seperti: glikolipid, lipopeptida, lipopolisakarida, fosfolipid,
dan asam lemak. Yang paling banyak dipelajari adalah kelompok glikolipid, yang dikenal sebagai rhamnolipid Desai Banat, 1997.
Berdasarkan ukuran molekularnya, biosurfaktan dapat dibagi menjadi biosurfaktan dengan berat molekul rendah dan berat molekul tinggi. Glikolipid seperti
rhamnosa dan sophorolipid, dan lipopeptida seperti surfactin dan polymyxin merupakan biosurfaktan dengan berat molekul rendah, yang berfungsi menurunkan
tegangan permukaan dan tegangan antar permukaan. Sedangkan biosurfaktan dengan berat molekul tinggi seperti lipoprotein, lipopolisakarida, dan amphipatik polisakarida
sangat efektif untuk menstabilkan emulsi minyak dalam air Desai Banat, 1997.
2.5.1 Keuntungan Biosurfaktan
Ada banyak keuntungan-keuntungan dari biosurfaktan dibandingkan dengan surfaktan sintetis,antara lain:
1. Biodegradabilitas. Biosurfaktan merupakan agen aktif permukaan yang disintesis oleh berbagai jenis mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan dalam proses
biodegradasi dengan toksisitas rendah dibandingkan dengan penggunaan surfaktan sintetis.
2. Ketoksikan rendah, mudah tercerna dan biokompatibilitas, sehingga dapat digunakan di dalam kosmetika, farmasi dan bahan tambahan makanan fungsional.
3. Ketersediaan bahan baku. Biosurfaktan dapat diproduksi dari bahan baku murah yang tersedia di alam dalam jumlah besar. Sumber karbon bisa dari senyawa
hidrokarbon, lipid danatau karbohidrat, yang bisa digunakan secara terpisah atau dikombinasi satu sama lain.
4. Bernilai ekonomi. Berdasarkan aplikasinya, biosurfaktan dapat mengolah limbah industri dan menghasilkan bioproduk berhubungan dengan teknologi.
13
Universitas Sumatera Utara
27 5. Digunakan dalam kontrol lingkungan. Biosurfaktan dapat secara efisien digunakan
di dalam menangani industri emulsi-emulsi, kendali dari ceceran minyak, biodegradasi dan detoksifikasi efluen industri dan di dalam bioremediasi lahan
tercemar. 6. Spesifik. Molekul-molekul biosurfaktan merupakan molekul organik kompleks
dengan golongan fungsional yang spesifik Gautam Tyagi, 2006.
2.5.2 Peranan Biosurfaktan
1. Biosurfaktan Sebagai Bahan Kosmetika Biosurfaktan merupakan lipid-lipid alami yang diproduksi oleh mikroba dengan
karakteristik berbeda yang mencerminkan strukturnya masing-masing. Fungsi utamanya adalah untuk emulsifikasi, pembubaran, moisturizing. Dalam beberapa hal,
biosurfaktan mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik tidak dimiliki surfaktan-surfaktan sintetik, seperti pembentukan hablur cair, aktivitas antitumor, dll.
Dari hasil penelitian dan evaluasi struktur biosurfaktan model molekular glukosa, alkohol, asam lemak, dll. menunjukkan persamaannya dengan ceramide molekul,
yang merupakan lipid antarsel. Sehingga membuat terobosan yang mempercepat proses moisturizing oleh biosurfaktan. Mengenai mekanisme-mekanisme untuk
pemeliharaan kulit, diharapkan: 1
struktur menyerupai ceramide biosurfaktan akan dengan mudah menembus rongga antarsel di dalam lapisan korneum, dan
2 menjadi efektif di dalam pencegahan penuaan dan pemeliharaan kulit Biosurfaktan dapat dibentuk menjadi kapsul ukuran nanometer liposom, yang mudah
untuk disisipkan dengan komponen-komponen kosmetik lain, berperan untuk stabilisasi komponen-komponen ini efek perlindungan kapsul, dan meningkatkan
penyerapan air atau gas untuk kulit Desai Banat, 1997.
2.Biosurfaktan Sebagai Pendegradasi Metal Lima dari 20 unsur penyebab penyakit dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah metal, yaitu: arsenik, lead, air raksa, cadmium, dan unsur logam pelapis kran. Beberapa surfaktan membantu pelepasan release zat pencemar metal dan organik
14
Universitas Sumatera Utara
28 dengan mengurangi tegangan permukaan dan memudahkan pembentukan emulsi antar
cairan dari polaritas yang berbeda. Riset menunjukkan bahwa metal seperti cadmium dan lead mempunyai gaya gabung lebih kuat untuk rhamnolipid dibanding dengan
penyusun tanah yang tercemar. Biosurfaktan jenis ramnolipid menunjukkan bahwa ia mampu memindahkan Cd,Pb, dan Zn dari tanah Gautam Tyagi, 2006.
3. Meningkatkan Perolehan Minyak Bumi Merupakan teknologi untuk meningkatkan perolehan minyak bumi dengan cara
menginjeksikan mikroba ke dalam reservoar minyak bumi. Teknologi ini memanfaatkan bioproduk yang dihasilkan mikroba seperti gas, bioacid dan
biosurfaktan, yang dapat mengubah karakter minyak bumi sehingga lebih mudah diproduksi. Dengan cara menurunkan tegangan antarmuka cairan, mengubah
kebasahan wettability, dan menurunkan viskositas Armansyah et al., 2008.
4. Biosurfaktan dalam industri makanan Biosurfaktan juga memiliki beberapa keuntungan pada industri makanan sebagai zat
additive pada makanan Gautam Tyagi, 2006.
5. Degradasi Hidrokarbon Biosurfaktan merupakan komponen mikroorganisme yang terdiri atas molekul
hidrofobik dan hidrofilik, yang mampu mengikat molekul hidrokarbon tidak larut air dan mampu menurunkan tegangan permukaan Fatimah, 2007.
2.6 Peranan Biosurfaktan dalam Biodegradasi Senyawa Hidrokarbon Aromatik