37
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Isolasi dan Seleksi Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut Belawan
Dari hasil isolasi yang telah dilakukan, diperoleh 13 isolat bakteri penghasil biosurfaktan yang ditumbuhkan pada media Bushnell-Hass Agar yang mengandung
2 naftalen sebagai sumber karbon. Masing-masing isolat bakteri memiliki perbedaan berdasarkan pengamatan warna, bentuk, tepi dan elevasi koloni, bentuk dan penataan
sel, serta sejumlah uji biokimia sederhana {uji motilitas dengan menggunakan media SIM Sulfide Idole Motility, uji sitrat dengan menggunakan media SCA Simmon’s
Citrat Agar, uji hidrolisa gelatin dengan menggunakan media Gelatin Gelatin Semi Solid, uji hidrogen sulfida dengan menggunakan media TSIA Triple Sugar Iron
Agar, uji katalase dengan menggunakan media H
2
O
2
3} dan pewarnaan Gram dengan menggunakan mikroskop cahaya.
Menurut Lay 1994, koloni yang tumbuh di atas lempengan agar, perlu diperhatikan warna, sifat tembus cahaya, pinggiran tepi, sifat permukaan elevasi
dan bentuknya. Metabolisme dari mikroba seringkali menghasilkan hasil sampingan yang dapat digunakan untuk identifikasi mikroorganisme. Pengamatan aktivitas
metabolisme diketahui dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks seperti zat pati, lemak, protein, dan asam
nukleat. Hasil dari pengujian ini digunakan untuk pencirian dan identifikasi mikroorganisme. Berdasarkan pengamatan bentuk koloni, 10 isolat bakteri
diantaranya berbentuk circular bulat dan 3 isolat bakteri lainnya berbentuk irregular tidak beraturan. Tepi dan elevasi koloni isolat bakteri bervariasi, sedang warna
koloni bervariasi mulai dari warna kuning, coklat, krem, dan orange. Pewarnaan Gram menunjukkan 3 isolat bakteri yaitu Sp 5, Sp 8, dan Sp 10 bersifat Gram positif sedang
10 isolat bakteri lainnya bersifat Gram negatif. Bentuk dan penataan sel seluruh isolat
Universitas Sumatera Utara
38 bakteri berbentuk coccus dengan penataan sel monodiplo. Hasil selengkapnya ciri
morfologi dan pewarnaan Gram dari masing-masing isolat bakteri penghasil biosurfaktan dapat dilihat pada Tabel 4.1.1 berikut.
Tabel 4.1.1 Karakter Morfologi dan Pewarnaan Gram Isolat Bakteri Penghasil Biosurfaktan yang Diperoleh dari Laut Belawan Sumatera Utara
Isolat
Morfologi Koloni Morfologi Sel Bakteri Bentuk Tepi Elevasi Warna
Bentuk Penataan
Sp 01
Circular Undulate Flat Kuning pucat - Coccus MonoDiplo
Sp 02
Circular Entire Flat Coklat muda - Coccus MonoDiplo
Sp 03
Circular Undulate Convex Krem - Coccus MonoDiplo
Sp 04
Irregular Entire Flat Coklat muda - Coccus MonoDiplo
Sp 05
Irregular Entire Flat Krem + Coccus MonoDiplo
Sp 06
Circular Entire Flat Kuning pucat - Coccus MonoDiplo
Sp 07
Circular Entire Flat Kuning cerah - Coccus MonoDiplo
Sp 08
Irregular Entire Flat Coklat muda + Coccus MonoDiplo
Sp 09
Circular Undulate Convex Orange terang Coccus MonoDiplo
Sp 10
Circular Lobate Flat Coklat muda + Coccus MonoDiplo
Sp 11
Circular Entire Umbonate Orange terang - Coccus MonoDiplo
Sp 12
Circular Entire Flat Orange - Coccus MonoDiplo
Sp 13
Circular Entire Flat Krem - Coccus MonoDiplo
Dari serangkaian uji biokimia sederhana yang dilakukan dapat diketahui bahwa masing-masing isolat bakteri penghasil biosurfaktan dari laut Belawan
Sumatera Utara memiliki karakteristik biokimia yang berbeda-beda. Dapat diketahui bahwa pada uji hidrogen sulfida 11 isolat bakteri menunjukkan reaksi positif yang
ditandai dengan adanya perubahan warna pada bagian slant dan butt, adanya keretakan pada media dan terdapat endapan hitam pada bagian dasar media Lay, 1994. Hasil
uji sitrat menunjukkan bahwa Sp 1, Sp 7, dan Sp 13 mampu menggunakan sitrat sebagai sumber karbon, yang ditandai dengan berubahnya medium dari hijau menjadi
biru karena terjadi penghilangan asam dan peningkatan pH dalam media Cappucino Sherman, 1983. Uji motilitas menunjukkan bahwa 12 isolat bakteri bersifat motil
yang ditandai dengan adanya jejak pergerakan bakteri berupa bentuk pedang maupun akar, sedangkan Sp 5 bersifat tidak motil karena tidak menunjukkan adanya jejak
pergerakan bakteri. Dari uji hidrolisa gelatin dapat dilihat bahwa 9 isolat bakteri mampu menghidrolisis gelatin dan 4 isolat bakteri tidak mampu menghidrolisis
gelatin. Menurut Cappucino Sherman 1983 uji positif gelatin ditandai dengan
Gram
25
Universitas Sumatera Utara
39 medium gelatin yang tetap cair setelah dimasukkan ke dalam lemari pendingin selama
30 menit. Hasil dari uji katalase menunjukkan bahwa 10 isolat bakteri menunjukkan reaksi positif, yang ditandai dengan terbentuknya gelembung udara di sekitar koloni
sedangkan 3 isolat bakteri menunjukkan reaksi negatif dikarenakan tidak terbentuknya gelembung udara di sekitar koloni. Menurut Lay 1994 uji katalase membuktikan
adanya enzim katalase dari isolat bakteri yang berfungsi dalam penguraian H
2
O
2
.
Hasil pengamatan karakteristik sifat biokimia untuk masing-masing isolat bakteri dapat dilihat pada Tabel 4.1.2 berikut.
Tabel 4.1.2 Hasil Uji Biokimia Isolat Bakteri Penghasil Biosurfaktan yang Diperoleh dari Laut Belawan Sumatera Utara
Isolat
Uji Biokimia Sederhana Bakteri TSIA Sitrat Motilitas Gelatin Katalase
Sp 01 +
+ +
+ +
Sp 02 +
- +
+ +
Sp 03 +
- +
+ +
Sp 04 -
- +
- -
Sp 05 +
- -
- -
Sp 06 +
- +
+ +
Sp 07 +
+ +
+ -
Sp 08 +
- +
+ +
Sp 09 +
- +
- +
Sp 10 +
- +
- +
Sp 11 +
- +
+ +
Sp 12 +
- +
+ +
Sp 13 -
+ +
+ +
Keterangan : TSIA
+ : dapat memfermentasikan glukosa, laktosa, atau sukrosa - : tidak dapat memfermentasikan glukosa, laktosa, atau sukrosa
Sitrat + : mampu menggunakan sitrat sebagai sumber karbon
- : tidak mampu menggunakan sitrat sebagai sumber karbon Motilitas
+ : bersifat motil - : bersifat tidak motil
Gelatin + : mampu menghidrolisis gelatin
- : tidak mampu menghidrolisis gelatin Katalase
+ : adanya enzim katalase yang berfungsi dalam penguraian H
2
O
2
- : tidak memiliki enzim katalase
26
Universitas Sumatera Utara
40
4.2 Pertumbuhan Sel