Latar Belakang Isolasi Dan Uji Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Asal Laut Belawan Sumatera Utara Dalam Mendegradasi Naftalen

14 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laut merupakan suatu ekosistem yang kaya dengan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan manusia. Sebagaimana diketahui bahwa 70 permukaan bumi ditutup oleh perairanlautan dan lebih dari 90 kehidupan biomassa di planet bumi hidup di laut. Oleh karena itu lautan merupakan bagian penting dari kelangsungan hidup manusia Sudrajad, 2006. Sebagian besar wilayah Republik Indonesia terdiri dari perairan laut yang letaknya sangat strategis. Perairan laut Indonesia selain dimanfaatkan sebagai sarana perhubungan lokal maupun internasional, juga memiliki sumber daya laut yang sangat kaya dan penting antara lain sumber daya perikanan, terumbu karang, mangrove, bahan tambang, dan daerah pesisirnya dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata yang menarik. Banyak aktivitas manusia di laut dapat menyebabkan pencemaran. Sumber pencemaran laut ini antara lain tumpahan minyak, buangan dan proses di kapal, buangan industri ke laut, proses pengeboran minyak di laut, dan emisi transportasi laut. Namun sumber utama pencemaran laut adalah berasal dari tumpahan minyak baik dari proses di kapal, pengeboran lepas pantai dan akibat kecelakaan kapal. Tumpahan minyak di laut merupakan sumber pencemaran laut yang selalu menjadi fokus perhatian dari masyarakat luas, karena akibatnya sangat cepat dirasakan oleh masyarakat sekitar pantai dan sangat signifikan mempengaruhi makhluk hidup yang ada di laut Sudrajad, 2006. Pengendalian pencemaran limbah minyak di lingkungan selama ini banyak menggunakan surfaktan sintetik Ni’matuzahroh et al, 2006. Penggunaan surfaktan ini menimbulkan masalah bagi organisme hidup karena bersifat toksik, non- Universitas Sumatera Utara 15 degradable serta dapat menghambat proses degradasi oleh mikroorganisme Laha Luthy, 1992 dalam Fatimah, 2007. Salah satu cara yang lebih aman bagi lingkungan untuk menanggulangi pencemaran minyak bumi di laut adalah secara bioremediasi. Bioremediasi merupakan salah satu upaya untuk mengurangi bahan pencemar dengan bantuan mikroorganisme. Dimana mikroorganisme dapat mensintesis biosurfaktan. Fatimah 2007 menyatakan bahwa penggunaan surfaktan yang dihasilkan oleh mikroorganisme mempunyai keuntungan lebih dibanding penggunaan surfaktan sintesis, karena sifatnya yang tidak toksik dan lebih mudah didegradasi oleh mikroorganisme. Laut Belawan merupakan pelabuhan terbesar di bagian barat Indonesia yang berjarak ± 24 km dari kota Medan berhadapan dengan Selat Malaka yang sangat padat lalu lintas kapalnya dan merupakan salah satu pelabuhan utama di Indonesia yang banyak disinggahi oleh kapal-kapal dengan berbagai ukuran. Selain itu laut Belawan juga digunakan sebagai alur transportasi pengangkutan hasil penangkapan ikan oleh nelayan baik dalam skala kecil maupun skala besar. Hal ini mengakibatkan laut Belawan sangat rawan terhadap pencemaran laut yang diakibatkan oleh limbah minyak bumi dari aktivitas kapal tersebut. Sampai saat ini data mengenai bakteri penghasil biosurfaktan yang dapat menguraikan senyawa hidrokarbon yang berasal dari laut Belawan khususnya lokasi Tempat Pelelangan Ikan TPI masih sangat sedikit diketahui. Bakteri penghasil biosurfaktan banyak ditemukan pada daerah yang tercemar minyak. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian mengenai ”Isolasi Dan Uji Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Asal Laut Belawan Sumatera Utara dalam Mendegradasi Naftalen”.

1.2 Permasalahan