Total cicilan bulan kedua adalah : Rp. 2.000.000,- + Rp. 125.000,- = Rp. 2.125.000,-
Cicilan Bunga Bulan Ketiga Rp. 8.000.000,- x 15
Bunga = = Rp. 100.000,-
12 Total cicilan bulan ketiga hádala :
Rp. 2.000.000,- + Rp. 100.000,- = Rp. 2.100.000,-
Dan seterusnya sampai bulan keenam
Tabel 2.1. Perhitungan Cicilan Kredit Bln
Sisa Pinjaman
Cicilan Pokok
Flat Rate Sliding Rate
Bunga Total
Cicilan Bunga
Total Cicilan
12.000.000 1
10.000.000 2.000.000
150.000 2.150.000
150.000 2.150.000
2 8.000.000
2.000.000 150.000
2.150.000 125.000
2.125.000 3
6.000.000 2.000.000
150.000 2.150.000
100.000 2.100.000
4 4.000.000
2.000.000 150.000
2.150.000 75.000
2.075000 5
2.000.000 2.000.000
150.000 2.150.000
50.000 2.050.000
6 2.000.000
150.000 2.150.000
25.000 2.025.000
Total 900.000
12.900.000 525.000
12.525.000
Flat Rate Sliding Rate
Jadi terdapat perbedaan yang cukup besar, untuk perhitungan dengan metode flat rate dan sliding rate. Selisih tersebut adalah 12.900.000 dan 12.525.000
g. Bunga Efektif Sliding Rate adalah kebalikan dari sistem bunga flat, yaitu
porsi bunga dihitung berdasarkan pokok hutang tersisa. Sehingga porsi bunga dan pokok dalam angsuran setiap bulan akan berbeda, meski besaran angsuran
per bulannya tetap sama. Sistem bunga efektif ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi. Sumber dana
yang digunakan bank dalam menyalurkan kredit kepada nasabah tidak selalu dana rupiah, tetapi mungkin saja bank akan memperoleh dana valas.
Penggunaan dana valas dalam penyaluran kredit rupiah mengandung resiko
Universitas Sumatera Utara
yang besar sebagai akibat perubahan kurs yang tidak diduga sebelumnya. Ketika kredit disalurkan, kurs menunjukkan US 1 = Rp. 10.000 dan suatu
ketika dalam perjalanan bisa saja terjadi perubahan kurs menjadi US 1= Rp. 11.000. dengan demikian, kewajiban nasabah ketika kredit telah jatuh tempo
akan meningkat dari perhitungan semula ketika pertama kali nasabah mendapatkan pinjaman dari bank, dimana ketika tiba saatnya nasabah harus
mengembalikan pinjaman yang harus dibayar oleh nasabah, tingkat suku bunga sesuai kesepakatan semula ditambah karena adanya perubahan kurs
sehingga suku bunga kredit yang rill akan jauh lebih besar dari biaya dana itu sendiri. Rumusan ini dapat melindungi bank dari adanya kenaikan kurs valuta
asing dengan kurs yang lebih tinggi. Inilah resiko kredit yang dibiayai dengan dana valas. Rumusan tingkat suku bunga tersebut dapat digambarkan berikut
ini. NT Rp. MTA n
EIR = x 1 + TB. MTA n - 1
NT. Rp. MTA
Catatan : EI = Effective Interest Rate
NT Rp. MTA = Nilai tukar antara rupiah dengan mata uang asing yang akan diperbandingkan
NT Rp. MTA n = Perkiraan nilai tukar antara rupiah dengan mata uang asing yang akan diperbandingkan setelah n hari
TB. MTA n = Tingkat suku bunga mata uang asing yang bersangkutan selama n hari
TR. Rp n = Tingkat suku bunga rupiah selama n hari
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini dikemukakan beberapa contoh perhitungan bunga kredit. Dalam praktik perbankan, ada beberapa cara yang lazim digunakan dalam perhitungan
bunga kredit kepada para nasabahnya. Masing-masing teknik tersebut menghasilkan perhitungan bunga yang berbeda satu sama lain. Beberapa tata cara
perhitungan bunga kredit antara lain sebagai berikut : 1.
Tarif bunga efektif Effective Rate Pada sistem ini bank menggunakan bunga tahunan tahunan atau bulanan
yang dikenakan pada sisa pokok utang saldo efektif. Cicilan bulanan tetap besarnya dan terdiri dari cicilan pokok utang principal repayment
dan cicilan bunga. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat contoh soal dibawah ini.
Contoh Soal : Pada tanggal 1 Januari 2009 Tuan Abdul Wahab meminjam uang di Bank
BNI sebesar Rp. 10.000.000,00 untuk jangka waktu 2 tahun dengan asumsi bunga efektif pertahun = 12 1 Bulan. Angsuran perbulan
yang harus dibayar oleh Tuan Abdul Wahab adalah sebagai berikut : 1 + i
n
Anuitas = i x M 1 + i
n
- 1 A : Besarnya anuitas
M : Pinjaman i : Suku Bunga
n : Banyaknya anuitas 1 + 1
24
Anuitas Bulan = 1 x 10.000.000.00 x = Rp. 470.734.72
1 + 1
24
- 1 Pada kasus ini Tuan Abdul Wahab menerima seluruh uang yang dipinjamnya pada
tanggal 1 Januari 2009 mulai membayar cicilan utang pertamanya pada akhir
Universitas Sumatera Utara
bulan Januari 2009. serta dapat dilihat pada tabel dibawah ini angsuran utang yang dibayar Tuan Abdul Wahab kepada bank BNI setiap bulannya dan besarnya bunga
kredit yang menurun dari posisi awal pembayaran angsuran utang sampai angsuran pada bulan berikutnya. Hal ini disebabkan oleh sisa pokok utang
outstanding principal yang mengecil. Tabel 2.2 Angsuran Kredit
Dalam Rp Bulan
Ke Kredit
Anuitas Sisa Kredit
Bunga 1 Bln
Angsuran Kredit
1 10.000.000
100.000 370.734
9.629.265 2
9.629.265 96.292
374.442 9.254.823
3 9.254.823
92.548 378.186
8.876.636 4
8.876.636 88.766
381.968 8.494.668
5 8.494.668
84.946 385.788
8.108.880 6
8.108.880 81.088
389.645 7.719.234
7 7.719.234
77.192 393.542
7.325.692 8
7.325.692 73.256
397.477 6.928.214
9 6.928.214
69.282 401.452
6.526.761 10
6.526.761 65.267
405.467 6.121.294
11 6.121.294
61.212 409.521
5.711.772 12
5.711.772 57.117
413.616 5.298.155
Dan seterusnya sampai 24 bulan hingga total bulan ke 24 yakni : 24
466.073 4.660
466.073 0.00
Total 1.297.633
10.000.000 -
Sumber : Rivai Veithzal, 2006 : 13 2.
Margin Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah Margin adalah keuntungan yang didapat oleh bank dari akad jual beli
diantaranya murobahah, salam, dan istisna, dengan kesepakatan tertentu. Atau sejumlah uang yang merupakan keuntungan yang menjadi hak bank atas transaksi
pembiayaan murabahah. Sedangkan harga jual adalah harga beli ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati dalam akad pembiayaan Murabahah dan
tidak dapat berubah selama masa akad. Setelah memperoleh referensi margin keuntungan, bank melakukan penetapan harga jual. Harga jual adalah
Universitas Sumatera Utara
penjumlahan harga beli harga pokokharga perolehan bank dan margin keuntungan.
+ =
Angsuran harga jual terdiri dari angsuran harga beli pokok dan angsuran margin keuntungan. Pengakuan angsuran di Bank Muamalat dihitung dengan
menggunakan metode margin keuntungan annuitas Margin keuntungan
annuitas adalah margin keutungan yang diperoleh dari perhitungan secara annuitas. Perhitungan annuitas adalah suatu cara pengembalian pembiayaan
dengan pembayaran angsuran harga pokok dan margin keuntungan secara tetap. Perhitungan ini akan menghasilkan pola angsuran harga pokok yang semakin
membesar dan margin keuntungan yang semakin menurun.
Margin keuntungan = f plafond hanya bisa dihitung apabila ada komponen- komponen seperti, jenis perhitungan margin keuntungan, plafond pembiayaan
sesuai jenis, jangka waktu pembiayaan, tingkat margin keuntungan pembiayaan, pola tagihan atau jatuh tempo tagihan baik harga pokok maupun margin
keuntungan. Tanggal jatuh tempo tagihan merupakan tanggal yang tidak termasuk dalam perhitungan hari margin keuntungan.
Contoh Perhitungan Margin Keuntungan Anuitas
a. Nasabah dengan plafond, PLFN = Rp. 100.000.000,- b. Jangka waktu pembiayaan dalam bulan JWK = 12, atau 1 tahun
Referensi Margin Keuntungan
Harga Beli Harga Pokok Bank
Harga Jual
Harga Beli Margin
Harga Jual
Universitas Sumatera Utara
c. Tingkat margin keuntungan setahun. MRJ = 16 d. k = Angsuran ke 1,2,3,...,... dan seterusnya
Maka jadwal angsuran pembiayaan adalah sebagai berikut : a. Pencairan 05-03-2009 sejumlah Rp. 100.000.000,-
Tabel 2.3 Angsuran Pembiayaan
No Tanggal
Pokok Margin Keuntungan
1 05-04-2009
APPB No AMPB No
2 05-05-2009
APPB 2 AMPB No
3
05-06-2009 APPB 3
AMPB 3 12
05-04-2010 APPB 12
AMPB 12
Dimana angsuran k = 1 + MRJ 12
k-1
APPB k = Harga Pokok k = x PLFNx MRJ12
1 + MRJ 12
JWK -1
1 + MRJ 12
k-1
AMPB k = Margin Keuntungan k = -1xHargaPokokk
1 + MRJ 12
JWK-1
Misalnya kita ingin mengetahui angsuran 3 ketiga : Angsuran Harga Pokok
3. Ketentuan Pembiayaan Murabahah