d. Dilihat dari segi jaminan
1. Kredit Dengan Jaminan Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut
dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi minimal senilai
jaminan atau untuk kredit tertentu jaminan harus melebihi jumlah kredit yang diajukan sicalon debitur.
2. Kredit Tanpa Jaminan Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.
Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas atau nama baik sicalon debitur selama berhubungan dengan bank
atau pihak lain.
e. Dilihat dari segi sektor usaha
Kredit Pertanian, Kredit Peternakan, Kredit Industri, Kredit Pertambangan, Kredit Pendidikan, Kredit Profesi, Kredit Perumahan, dan sektor-sektor
lainnya.
Pembiayaan Murabahah yaitu pembiayaan kepada nasabah dengan prinsip jual - beli antara bank dengan nasabah, sebesar harga perolehan harga barang
yang diperjual belikan ditambah dengan keuntungan yang dalam konteks syariah dikenal sebagai margin yang disepakati bersama dan pembayaran oleh
nasabah dilakukan secara tangguh artinya dengan dibayar secara sekaligus atau dicicilangsuran.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Wiroso, SE, MBA 32 : 2005, Menyatakan bahwa murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. murabahah tanpa pesanan, maksudnya ada yang pesan atau tidak, ada yang
beli atau tidak, bank syariah menyediakan barang dagangannya. Penyediaan barang pada murabahah ini tidak terpengaruh atau terikat langsung dengan
ada tidaknya pesanan atau pembeli.
b. murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya Bank Syariah baru akan
melakukan transaksi murabahah atau jual beli apabila ada nasabah yang memesan barang sehingga penyediaan barang baru dilakukan jika ada
pesanan pada murabahah ini, pengadaan barang sangat tergantung atau terkait langsung dengan pesanan atau pembelian barang tersebut.
Murabahah berdasarkan pesanan dibedakan menjadi dua, yaitu : 1.
Bersifat mengikat, maksudnya apabila sudah pesan harus beli. 2.
Bersifat tidak mengikat, maksudnya walaupun nasabah telah memesan barang, tetapi nasabah tidak terikat, maka nasabah dapat menerima atau
membatalkan barang tersebut.
Tahapan murabahah berdasarkan pesanan dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu :
a. nasabah melakukan pesanan barang yang akan dibeli kepada Bank Syariah,
dan dilakukan negosiasi terhadap harga barang dan keuntungan, syarat penyerahan barang dan syarat pembayaran barang. Dalam proses ini ada
yang bersifat mengikat dan yang bersifat tidak mengikat, b.
setelah diperoleh kesepakatan dengan nasabah, bank syariah mencari barang yang dipesan melakukan pengadaan barang kepada pemasok. Bank syariah
juga melakukan negosiasi terhadap harga barang, syarat penyerahan, dan syarat pembayaran. Pengadaan barang yang dipesan nasabah merupakan
tanggun jawab bank sebagai penjual, c.
setelah diperoleh kesepakatan antara bank syariah dan pemasok, dilakukan proses jual barang dan penyerahan barang dari pemasok ke bank syariah,
d. setelah barang secara menjadi milik bank syariah, dilakukan proses akad jual
beli murabahah,
Universitas Sumatera Utara
e. penyerahan barang dari penjual yaitu bank syariah kepada pembeli yaitu
nasabah, dengan memperhatikan syarat penyerahan barangnya, f.
tahap akhir adalah dilakukan pembayaran yang dapat dilakukan dengan tunai atau tangguh sesuai kesepakatan antara bank syariah dengan nasabah.
Apabila Bank Syariah melaksanakan murabahah berdasrkan pesanan, terdapat beberapa risiko yang terkandung dalam transaksi tersebut antara lain :
a. murabahah berdasarkan pesanan tidak mengikat
Risiko bagi Bank yang timbul dari transaksi murabahah berdasarkan pesanan dengan sifat tidak mengikat adalah, setelah Bank membeli barang
sesuai pesanan pembeli, nasabah menbatalkan barang yang dipesan tersebut. b.
murabahah berdasarkan pesanan bersifat mengikat Risiko atas transaksi murabahah berdasarkan pesanan yang bersifat
mengikat ini adalah lebih kecil daripada transaksi murabahah berdasarkan pesanan yang besifat tidak mengikat. Salah satu cara mengikat nasabah
adalah Bank Syariah meminta uang muka kepada nasabah dan harus disetor ke Bank Syariah.
E. Prosedur Kredit Pada Bank Konvensional dan Pembiayaan Murabahah