Lembar Penilaian Proses Praktikum

45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga minggu di SMA Negeri 1 Pasawahan Kabupaten Kuningan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa wawancara, lembar penilaian proses praktikum, bahan ajar LKS, dan laporan praktikum siswa, untuk menganalisis hasil belajar afektif siswa dengan menggunakan model pembelajaran Salingtemas. Wawancara dilakukan sebelum melakukan penelitian untuk memperoleh data awal sebelum penelitian. Lembar penilaian proses praktikum digunakan untuk menganalisis sikap siswa ketika praktikum dengan menggunakan model pembelajaran salingtemas. Bahan ajar LKS digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat menguasai materi praktikum yang dipelajari dengan baik. Dan laporan praktikum siswa digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat membuat sebuah laporan praktikum sesuai dengan keterampilan proses sains. Data dari bahan ajar LKS dan laporan hasil percobaan kemudian dianalisis untuk melihat hasil belajar afektif siswa pada ranah sikap dan minat siswa melalui model pembelajaran salingtemas pada konsep jamur. Setelah dilaksanakan penelitian terhadap siswa kelas X sebanyak 65 siswa pada mata pelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran salingtemas pada konsep jamur, maka diperoleh data sebagai berikut;

1. Lembar Penilaian Proses Praktikum

Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu berupa praktikum pengamatan jamur, diskusi kelompok, tugas kelompok membuat tape dan tempe, serta persentasi hasil tugas kelompok. Model pembelajaran yang digunakan yaitu salingtemas. Hasil belajar afektif siswa dapat dilihat dari proses pembelajaran siswa terutama pada saat praktikum, pada saat praktikum dapat terlihat siswa mana yang memiliki afektif yang bagus dan mana yang tidak. Setelah dilakukan pengolahan data berdasarkan hasil penilaian proses praktikum, maka diperoleh data yang disajikan pada tabel 4.1 berikut ini; 46 Tabel 4.1. Hasil Penilaian Proses Praktikum No Indikator Skor Total Rata-Rata Butir Nilai Persentase 1 Ketepatan Waktu 287 4,42 88,3 2 Kelengkapan Alat 265 4,08 81,5 3 Kelengkapan Bahan 265 4,08 81,5 4 Ketelitian 267 4,11 82,2 5 Sesuai Prosedur 286 4,40 88,0 6 Kreatif 249 3,83 76,6 7 Rasa Ingin Tahu 248 3,82 76,3 8 Kerapihan 267 4,11 82,2 9 Kebersihan 253 3,89 77,8 10 LKS 285 4,38 87,7 Jumlah 2.672 41,11 822,2 Rata-rata 267,20 4,11 82,2 Tabel 4.1 di atas menunjukkan hasil penilaian proses praktikum pada saat dilakukan praktikum pengamatan struktur jamur pada pertemuan pertama. Data pada tabel 4.1 meliputi skot total, rata-rata butir nilai, dan persentase skor yang diperoleh siswa pada masing-masing indikator. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa nilai terbesar ada pada indikator ke-1 dan 5 yang menyatakan bahwa “ketepatan waktu” dan “sesuai prosedur” dengan nilai persentase sebesar 88,3. Hal ini terlihat dari tidak adanya siswa yang datang terlambat dalam mengikuti kegiatan praktikum, siswa rata-rata dating tepat waktu dan banyak juga yang dating sebelum kegiatan praktikum dimulai. Kemudian pada saat kegiatan praktikum, siswa juga terlihat hati-hati dan memahami semua prosedur yang telah diberikan dan mengikutinya dengan baik. Dari sini terlihat bahwa siswa memiliki disiplin yang bagus. Hasil penilaian proses praktikum dengan nilai terkecil ada apa indikator no-7 yaitu “rasa ingin tahu” dengan nilai persentase sebesar 76,3. Nilai ini masih diketegorikan baik. Hal ini terlihat pada saat kegiatan praktikum siswa masih banyak yang terlalu fokus pada apa yang mereka kerjakan, beberapa siswa juga masih terlihat malu untuk bertanya tentang hal-hal yang ingin mereka tanyakan. Hal ini juga terlihat ketika pertemuan kedua dimana siswa kurang bertanya mengenai materi pembelajaran tentang klasifikasi jamur, siswa lebih tertarik dan 47 aktif bertanya ketika materi tersebut dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari seperti pada pertemuan pertama ketika pengamatan jamur dimana siswa membawa jamur dari rumah, siswa terlihat antusias dan aktif dalam pembelajaran tersebut. Dan ketika pada pertemuan ketiga dimana masing-masing kelompok mempersentasekan hasil tugas pembuatan tape dan tempe siswa terlihat aktif, saling menghargai pendapat kelompok lain, dan saling bekerja sama dengan kelompoknya. Berikut ini disajikan data penelitian hasil penilaian proses praktikum dalam bentuk diagram batang pada gambar 4.1. Gambar 4.1. Persentase indikator hasil penilaian proses praktikum. Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa rata-rata indikator pada penilaian proses praktikum memiliki persentase lebih dari 76 dengan rata-rata pada tabel 4.1 sebesar 82,2. Hal ini dapat dikategorikan sangat baik mulai dari indikator ketepatan waktudisiplin, kelengkapan alat dan bahan, ketelitian, sesuai prosedur, kreatif, kerapihan, kebersihan, dan LKS yang dikerjakan. Namun pada indikator rasa ingin tahu, siswa hanya mendapat persentase 76,3, hal ini dikarenakan siswa yang pemalu tidak memiliki kesempatan untuk bertanya, siswa yang ingin bertanyapun kadang tidak mendapat kesempatan untuk bertanya dikarenakan keterbatasan waktu pembelajaran yang hanya dua jam pelajaran 2x45 menit. 48

2. Bahan Ajar LKS Praktikum

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan sains lingkungan teknilogi masyarakat (salingtemas) terhadap hasill belajar fisika siswa

1 3 199

PENGARUH PENDEKATAN SAINS LINGKUNGAN TEKNOLOGI MASYARAKAT (SALINGTEMAS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KONSEP VIRUS ( Kuasi Eksperimen di SMA An-Najah Bogor)

2 9 129

Pengaruh model pembelajaran sains teknologi dan masyarakat pada konsep energi bernuansa nilai terhadap hasil belajar siswa

0 9 72

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Dengan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Berbasis Imtaq Pada Konsep Ekosistem : penelitian tindakan kelas di SMA Daya Utama

2 27 113

PENGARUH AKTIVITAS PADA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

0 7 50

Peningkatan Berfikir Kreatif Siswa Melalui Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Konsep Perubahan Lingkungan Dan Daur Ulang Limbah

0 2 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ENERGI PANAS.

0 3 51

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 171

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

1 1 171

PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN.

0 0 13