Kerangka Pikir DESKRIPSI TEORITIS DAN

33 kepentingan memperbaiki hubungan, dan integrasi nilai-nilai keprofesian. Pembelajaran afektif sepenuhnya lebih menghargai dan membantu untuk memahami prinsip kerja kognitif sosial dan mungkin dapat menunjukkan beberapa keterampilan, tetapi kurang ketika menunjukkan pembelajaran afektif secara keseluruhan. 39

C. Kerangka Pikir

Proses belajar mengajar dalam sebuah pembelajaran dilakukan oleh guru dan siswa, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan kelas dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan. Adanya keterlibatan siswa yang aktif dalam pembelajaran untuk menemukan sendiri pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sehingga pada akhirnya siswa dapat memahami konsep-konsep biologi secara utuh, hal tersebut merupakan upaya dalam mengembangkan pembelajaran Biologi. Model pembelajaran Salingtemas dalam pembelajaran diawali dengan memunculkan masalahisu pada awal pertemuan. Hal ini bertujuan untuk melatih peserta didik agar berfikir kritis, memotivasi belajar dan meningkatkan kemampuan megaplikasikan konsep ke dalam kehidupan nyata sehingga siswa menjadi lebih memahami konsep yang dipelajari. 39 Karen Neuman Allen., Bruce D. Friedman, Affective learning: A taxonomy for teaching social work values, Journal of Social Work Values and Ethics, Volume 7, Number 2, White Hat Communications, 2010, http:www.socialworker.comjswve, Pada 20032013. 34 Bagan kerangka berfikir: Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir Proses Belajar Mengajar Guru Siswa Pendekatan Salingtemas  Menemukan isu yang ada di masyarakat dan keterkaitannya dengan konsep yang sedang dipelajari.  Membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap isu yang dikemukakan.  Siswa mengintegrasikan sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.  Siswa berinteraksi langsung dengan sumber belajar yang ada di masyarakat dan lingkungan mengenai konsep yang sedang dipelajari Meningkatkan Pemahaman Konsep Analisis Hasil Belajar Afektif Siswa melalui model pembelajaran Salingtemas. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pasawahan : Jl. Raya Pasawahan Kec. Pasawahan Kab. Kuningan 45559. Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada semester ganjil, tahun ajaran 20132014 pada konsep Jamur pada bulan November 2013.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Deskriptif, analisis deskriptif adalah metode penelitian yang dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau keyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. 1 Analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang sedang diselidiki dengan tujuan mendapatkan kesimpulan yang diharapkan. Penelitian dilakukan dengan cara meneliti langsung objek penelitian yaitu siswa kelas X SMA Negeri 1 Pasawahan dan difokuskan pada ranah afektif dalam proses pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran SALINGTEMAS. Setelah itu, menganalisis dan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi menurut Sedarmayati dalam Mahmud adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari objek yang diteliti. Populasi juga merupakan keseluruhan atau 1 Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, Ed.1., Cet, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001, h. 20.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan sains lingkungan teknilogi masyarakat (salingtemas) terhadap hasill belajar fisika siswa

1 3 199

PENGARUH PENDEKATAN SAINS LINGKUNGAN TEKNOLOGI MASYARAKAT (SALINGTEMAS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KONSEP VIRUS ( Kuasi Eksperimen di SMA An-Najah Bogor)

2 9 129

Pengaruh model pembelajaran sains teknologi dan masyarakat pada konsep energi bernuansa nilai terhadap hasil belajar siswa

0 9 72

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Dengan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Berbasis Imtaq Pada Konsep Ekosistem : penelitian tindakan kelas di SMA Daya Utama

2 27 113

PENGARUH AKTIVITAS PADA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

0 7 50

Peningkatan Berfikir Kreatif Siswa Melalui Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Konsep Perubahan Lingkungan Dan Daur Ulang Limbah

0 2 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ENERGI PANAS.

0 3 51

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

0 0 171

Penerapan pendekatan salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi ekosistem kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

1 1 171

PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN.

0 0 13