Menurut penelitian dari Pamela Regan baik laki-laki maupun perempuan tidak akan memutuskan untuk menikah sebelum mendapat pasangan yang memiliki lebih
dari 50 persen kriteria yang mendekati. Laki-laki dapat menerima perempuan yang karakteristiknya minimal berada pada persentil 56, sedangkan perempuan dapat
menerima laki-laki yang memiliki kriteria minimal pada persentil 60.
Walaupun tetap harus memilih pasangan Sayid tetapi saat ini orang tua masih menginginkan kriteria pelengkap lainnya. Hal ini sudah berubah seiring berjalannya
waktu. Dahulu seorang Sayid akan diterima dengan senang hati oleh orang tuanya meskipun tidak berpendidikan dan tidak memiliki pekerjaan.
9. Saat Pertama Orang tua Mengkomunikasikan Nilai Keluarga
Menanamkan nilai – nilai keluarga biasanya dilakukan orang tua sejak dini. Terdapat 7 anggota 17,5 remaja HIRA yang orang tuanya telah mulai
mengkomunikasikan tentang nilai keluarga untuk memilih pasangan hidup dengan Sayid atau Syarifah. sejak mereka duduk dibangku Sekolah Dasar. Pada ketika itu
penyampaiannya hanya dengan kalimat – kalimat sederhana misalnya, “nanti kamu
harus sama Sayid ya”.
Tabel 14 Saat Pertama Orang Tua Mengkomunikasikan Nilai Keluarga
No Pertama sekali orang tua
mengkomunikasikan nilai keluarga f
1 SD
7 17.5
2 SMP
11 27.5
3 SMA
17 42.5
4 Kuliah
5 12.5
Total 40
100
Sumber : P.15FC.19
Universitas Sumatera Utara
Mayoritas dari mereka ditanamkan sejak duduk di bangku SMA. Dari hasil wawancara ada responden yang menyatakan bahwa ia mulai mempertanyakan
tentang mengapa harus ada nilai keluarga untuk memilih pasangan hidup ini apalagi sejak ia memiliki pacar. Atau ada pula yang orang tuanya mulai lebih sering
mengingatkan ketika ia menerima panggilan telephon dari teman yang laki – laki sewaktu duduk dibangku SMA, “ nanti mama nanya telephon dari sapa tu? Sayed
bukan? Kalau bukan jangan ya. Antisipasi orang tua akan meningkat jika ada berita atau kejadian yang tidak sesuai dengan nilai keluarga ini sehingga anak – anaknya
akan menjadi lebih sering diingatkan.
10. Saat Membicarakan Nilai Keluarga
72, 5 orangtua dan anak dapat membicarakan nilai keluarga kapan saja atau tidak tentu waktunya. Berdasarkan hasil wawancara pembicaraan ini jarang
direncanakan bahkan sambil membicarakan topik lain dan dengan tidak sengaja atau tiba – tiba dapat berganti menjadi pembicaraan nilai keluarga.
Tabel 15 Saat Membicarakan Nilai Keluarga
No Saat membicarakan nilai keluarga
f
1 Saat santai
10 25
2 Saat makan malam
1 2.5
3 Kapan saja bisa tidak tentu
29 72.5
Total 40
100
Sumber : P.16FC.20 11. Situasi yang Paling Sering Terjadi
Pada tabel 16 ada 42,5 orang tua akan menjadi serius ketika hal ini dibicarakan. Keseriusan ini ditanggapi anak secara positif dimana keseriusan orang
tua menjadi pertanda bahwa apa yang sedang dibicarakan merupakan sesuatu yang
Universitas Sumatera Utara
penting, seperti yang dikatakan seorang responden ”kalo ayah lagi serius kami serius, kalo sambil canda – canda masuk kuping kiri keluar kuping kanan”.
Tabel 16 Situasi yang Paling Sering Terjadi
No Situasi yang paling sering terjadi
f
1 Orang tua berbicara dan bersikap ramah
7 17.5
2 Orang tua berbicara dan bersikap biasa saja
13 32.5
3 Orang tua berbicara dan bersikap serius
17 42.5
4 Orang tua berbicara dan bersikap marah –
marah. 3
7.5 Total
40 100
Sumber : P.17FC.2
12. Situasi yang Terjadi Bila Ada Perbedaan Pendapat