Alam-alam, yaitu Catummaharajik, Tavatimsa, Yama, Surga Tusita, Nimmanarati, Paranimmita-vasavatti, merupakan alam surga dari para dewa
yang tubuh phisik mereka adalah lebih halus dan lebih bersih daripada tubuh manusia. Tubuh para dewa tak dapat dilihat oleh mata phisik manusia biasa.
Makhluk di alam-alam surga ini pada suatau saat akan meninggal ”atau lenyap dari alamnya masing-masing”. Walaupun kehidupan para dewa di alam surga
lebih menyenagkan atau melebihi alam kehidupan manusia, namun kesucian dan kebijaksanaan belum tentu melampaui kesucian dan kebijaksaan
manusia.
18
C. 16 Alam Bentuk Rupa-loka
Lebih tinggi dari alam kenikmatan indria ini adalah alam Brahma atau Rupaloka alam berbentuk di mana makhluk-makhluk merasa senang karena
kebahagiaan Jhana, yang dicapai dengan melepaskan nafsu keinginan indria. Rupa-loka terdiri dari 16 alam menurut jhana atau kegembiraan yang luar
biasa yang terlatih. Mereka adalah : a
Alam Jhana pertama : 1.
Brahma Parisajja – alam dari para pengikut Brahma 2.
Brahma Purohita – alam dari para mentri Brahma 3.
Maha Brahma – alam dari para Brahma Yang Agung. Yang tertinggi dari tiga pertama ini adalah Maha Brahma. Disebut
demikian karena penghuni dalam alam ini melebihi yang lain dalam
18
Carnelis Wowor MA., HUKUM KAMMA BUDDHIS, H. 95
kebahagiaan, keindahan, dan batas usia karena kebahagiaan hakiki dari perkembangan batin mereka.
b Alam Jhana kedua:
1. parittabhana- alam yang kurang brcahaya 2. appamanabhana – alam yang bercahayanya tak terbatas
3. abhassara – alam para brahma yang bersinar c Alam Jhana ketiga :
1. parittasubha – alam para Brahma dengan sedikit cahaya 2. Appamanasubha – Alam para Brahma dengan cahaya tak terbatas
3. Subhakinha – alam para Brahma dengan cahaya yang tetap d Alam Jhana keempat :
1. Vehaphala – alam para Brahma dengan pahala yang besar 2. asannasatta – alam para makhluk tanpa pikiran
3. suddhavasa – tempat kediaman sejati yang lebih lanjut dibagi menjadi lima, yaitu :
a. Aviha – alam yang dapat bertahan lama
b. Attapa – alam yang tentram
c. Sudassa – alam yang indah
d. Sudassi – alam dengan penglihatan tajam
e. Akanittha – alam yang tertinggi
Hanya meraka yang telah melatih Jhana atau kegembiran yang luar biasa dapat dilahirkan di alam-alam yang lebih tinggi ini. Mereka yang telah
mengembangkan Jhana pertama dilahirkan di alam pertama, mereka yang yang telah mengembangkan Jhana kedua dan ketiga dilahirkan di alam kedua: kereka
yang telah mengembangkan Jhana keempat dan kelima dilahirkan berturut-turut di alam ketiga dan keempat.
Tingkat pertama tiap-tiap alam ditentukan untuk mereka yang telah mengembangkan Jhana pada tingkat biasa, kedua bagi mereka yang telah
mengembangkan Jhana sampai suatu tingkat yang lebih tinggi, dan ketiga bagi mereka yang telah mencapai suatu penguasaan yang lengkap terhadap Jhana-
Jhana. Pada alam kesebelas, disebut Asannasatta, makhluk-makhluk dilahirkan
tanpa suatu kesadaran. Di sini hanya terjadi suatu perubahan jasmaniyah yang terus menerus. Pikiran untuk sementara waktu dihentikan ketika kekuatan Jhana
berlangsung. Biasanya pikiran jasmani tak dapat dipisahkan. Dengan kekuatan meditasi kadang-kadang mungkin memisahkan jasmani dari pikiran seperti dalam
masalah khusus ini. Bila seorang Arahat mencapai Nirodha Samapatti untuk sementara waktu, kesadarannya berhenti untuk hidup. Kesadaran demikian
hamper tak dapat kita bayangkan. Tetapi mungkin hal-hal yang tak dapat dibayangkan adalah keyataan yang sebenarnya.
Suddhavasa atau tempat tinggal yang sejati adalah alam khusus para Anagami atau Yang Tak Pernah Kembali. Makhluk biasa tidak dilahirkan dalam keadaan
ini. Mereka yang mencapai Anagami di alam-alam lain dilahirkan kembali di
tempat tinggal yang sejati ini. Kemudian mereka mancapai Arahat dan hidup di Alam itu sampai masa hidup mereka berakhir.
19
D. Alam Tanpa Bentuk arupaloka