BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Bidang Teknologi Lingkungan Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia P2K
LIPI Serpong Tangerang dan Laboratorium Afiliasi Kimia UI Depok dari Bulan Juli sampai Desember 2009.
3.2. Bahan dan Alat
3.2.1. Bahan-Bahan
Bahan yang digunakan adalah hidrolisat TKKS hasil hidrolisis dengan asam sulfat. Hidrolisis dilakukan di Laboratorium Bioproses Teknik Kimia
Iinstitut Teknologi Bandung ITB. Bahan kimia yang digunakan untuk detoksifikasi hidrolisat adalah NaOH
10, H
2
SO
4
98, dan kertas saring Wathman No.14. Bahan untuk pereaksi gula pereduksi pereaksi Nelson dan peraksi
molibdat adalah H
2
SO
4
pekat, NaCO
3
.5H
2
O, Kalium Na-Tartrat, NaHCO
3
, Na
2
SO
4
, CuSO
4
.5H
2
O, NH
4 6
Mo
7
O
24
.4H
2
O, Na
2
HAsO
4
, dan etanol pro analis buatan Merck dengan kemurnian 99,9 untuk standar etanol.
Bahan yang digunakan untuk fermentasi antara lain : yeast extract, malt extract
, bacto pepton, xilosa pro analis buatan Sigma, bacto agar, glukosa pro analis buatan merck, NaOH 0,1 N, HCl 0,1 N, spirtus, dan aquadest. Mikroba
untuk fermentasi yang digunakan adalah Pichia stipitis yang berasal dari kultur murni Laboratorium Mikrobiologi Institut Teknologi Bandung ITB.
3.2.2. Alat-Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spektrofotometer U-2000 Hitachi Jepang, kromatografi gas GC-9A Shimadzu dengan kolom PEG,
SE 30 Chromosorb W80-100 mesh, pH meter HI 931400 micropocessor, autoklaf merk Meiji buatan Jepang, laminar flow, bunsen, kawat ose, korek api,
kapas, kain kasa, tissue, batang pengaduk, spatula, kaca arloji, kertas saring, corong, erlemeyer 250 ml dan 300 ml, oven, beker glass 500 ml, vortex, tabung
reaksi, rak tabung reaksi, neraca analitik tipe AB204 merk Mettler Toledo, neraca biasa, botol reagent, gelas ukur 500 ml dan 100 ml, labu ukur 10 ml, 100
ml dan 200 ml, pipet volumetrik 10 ml, bulp, shaker, hot plate, kelereng, panci, kelereng, pipet mikro, magnetik stirer, inkubator, mikropipet 1.0-5.0 mL, 40-200
µL, 100-1000 µ L, pipet ukur 1 dan 2 ml, penyaring Gelman Acrodisc LC PVDF 0,45 µm, syringe 10 µl, blower laminer transfer box, kulkas, cool box
buatan lion star, sentrifuse merk kokusan, suntikan 25 ml, dan alat-alat gelas lain yang umum digunakan di Laboratorium.
3.3. Desain Penelitian