Selulosa Hemiselulosa Komponen Kimia Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS

Lignin 25,83 Holoselulosa 56,49 -selulosa 33,25 Hemiselulosa 23,24 Zat ekstraktif 4,19 Sumber : Sudiyani, 2009 Adanya lignin pada TKKS menyebabkan bahan berlignoselulosa sulit untuk dihidrolisis. Oleh sebab itu, diperlukan proses pretreatment fisika untuk memperkecil ukuran dan meningkatkan luas bidang kontak serta pretreatment kimia untuk mendapatkan selulosa dan hemiselulosa yang setinggi-tingginya. Pretreatment kimia dengan asam sulfat 4 dan NaOH 6 pada penelitian Hermawan 2008 dan Firmansyah 2009 telah menghasilkan selulosa yang bebas dari lignin lalu dihidrolisis dengan menggunakan enzim selulase menjadi gula- gula sederhana yang dimanfaatkan oleh Saccharomyces cerevisiae untuk produksi etanol dalam satu tahapan. Berdasarkan penelitian tersebut pemanfaatan selulosa terbukti telah menghasilkan yield etanol yang tinggi. Hemiselulosa TKKS belum bayak dimanfaatkan, sehingga dalam penelitian ini dilakukan upaya lain untuk memanfaatkan hemiselulosa yang ada pada TKKS untuk produksi etanol. Untuk mendapatkan gula-gula sederhana yang akan difermentasikan oleh mikroba maka diperlukan proses hidrolisis. Proses hidrolisis tersebut dapat dilakukan dengan asam atau dengan enzim. Hidrolisis secara enzimatik memberikan yield etanol yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode hidrolisis asam. Namum proses enzimatik ini merupakan proses yang paling mahal dan rumit Purwadi, 2006.

2.1.1.1. Selulosa

Selulosa adalah homopolimer linear dari D-anhidroglukosa glukosa anhidrida dengan ikatan -1,4-glukosida dan memiliki rumus empiris C 6 H 12 O 5 n , dimana n adalah jumlah satuan glukosa yang berikatan atau menyatakan derajat polimerasi selulosa yang berkisar antara 15-1400 Janes, et al., 1996 ; Judoamidjojo, et al., 1989; Sjostrom, 1981; Fessenden dan Fessenden, 1982. Selulosa merupakan salah satu bentuk karbohidrat yang termasuk polisakarida arsitektural, yang memberikan kekuatan pada kayu dan dahan bagi tumbuhan. Polisakarida adalah senyawa yang mengandung banyak satuan monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glukosida. Hidrolisis lengkap akan mengubah suatu polisakarida menjadi monosakarida. Selulosa merupakan senyawa organik yang paling melimpah di alam. Diperkirakan sekitar 10 11 ton selulosa dibiosintesis setiap tahun, dan selulosa mencakup sekitar 50 dari karbon bebas dibumi. Daun kering diperkirakan mengandung selulosa 10-20 selulosa, kayu 50 dan kapas 90 Fessenden dan Fessenden, 1982. Rumus struktur selulosa ditunjukkan pada gambar 2. Gambar 2. Struktur molekul selulosa www.scientificpsychic.com Selulosa terdapat pada semua tanaman baik pohon tingkat tinggi hingga organisme primitif seperti rumput laut. Isolasi selulosa sangat dipengaruhi oleh senyawa-senyawa yang menyertai dinding sel. Senyawa-senyawa seperti lemak, -1,4-glukosida lilin, protein, dan pektin dapat dihilangkan dengan cara ekstraksi dengan pelarut organik atau alkali encer Sastrohamidjojo dan Prawirohatmojo, 1995.

2.1.1.2. Hemiselulosa

Hemiselulosa termasuk dalam kelompok polisakarida heterogen yang dibentuk melalui biosintesis yang berbeda dari selulosa. Berbeda dengan selulosa yang merupakan homopolisakarida, hemiselulosa merupakan heteropolisakarida. Hemiselulosa relatif mudah dihidrolisis dengan asam menjadi komponen- komponen monomernya yang terdiri dari D-glukosa, D-manosa, D-galaktosa, D- xilosa, L-arabinosa, dan sejumlah kecil L-ramnosa disamping menjadi asam D- glukuronat, asam 4-O-metil-glukuronat dan asam D-galakturonat. Derajat polimerasi hemiselulosa dapat mencapai 200 Sastrohamidjojo dan Prawirohatmojo, 1995. Hemiselulosa merupakan polisakarida dengan bobot molekul lebih kecil dibandingkan selulosa. Molekul hemiselulosa lebih mudah menyerap air, bersifat plastis, dan mempunyai permukaan kontak antar molekul lebih luas dibandingkan dengan selulosa Judoamidjojo, et al., 1989; Winarno, 1997. Ikatan di dalam rantai hemiselulosa banyak bercabang karena gugus -glukosida di dalam molekul yang satu berikatan dengan gugus hidroksil C 2 , C 3 , dan C 4 dari molekul yang lain. Berbeda dengan selulosa, hemiselulosa berbentuk amorf, mempunyai derajat polimerasi lebih rendah dan mudah larut dalam alkali tetapi sukar larut dalam asam, sedangkan selulosa sebaliknya Tjokroadikoesoemo, 1986. Struktur hemiselulosa dapat dilihat pada gambar 3, yaitu : Gambar 3. Struktur hemiselulosa www.wikipedia.com

2.1.1.3. Lignin