Hubungan Usia Menarche dengan Status Gizi, Suku, Status Ekonomi, dan Aktivitas Olah Raga

Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009. adalah 12,19 ± 0,98 tabel 5.10. Dengan demikian, usia menarche SMP SA lebih muda dibandingkan dengan usia menarche SMP SA. Berdasarkan hasil analisa statistik, perbedaan usia menarche antara SMP SA dan SMP NH dipengaruhi oleh karakteristik disetiap responden penelitian. Karakteristik responden antara SMP SA dan SMP NH memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Menurut uji –t pada tabel 5.5 dan 5.7, diasumsikan terdapat perbedaan rata-rata status gizi dan status ekonomi antara kedua SMP SA dan SMP NH p 0,05. Faktor status gizi dan status ekonomi mempengaruhi gambaran usia menarche antara kedua SMP responden. Kesimpulan ini sangat sesuai dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa faktor status gizi yang baik dan status ekonomi yang tinggi mempercepat datangnya menarche Collub,2008; Rousdy, 1991. Keadaan gizi yang kurang sangat mempengaruhi pertumbuhan fisik dan akan menimbulkan gangguan pada tingkat hipotalamus sehingga sekresi gonadotropin tidak teratur, hal ini yang bias mengakibatkan proses menarche terganggu Euling,2008. Karaktetistik berupa suku dan aktivitas olahraga responden sebelum mendapat menarche tidak memiliki hubungan dalam mempengaruhi usia menarche pada responden SMP SA dan SMP NH p 0,05 sesuai dengan tabel 5.12 dan 5.14. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rousdy, bahwa aktivitas olahraga tidak menunjukkan hubungan dengan usia menarche antara dua kelompok SMP kota Medan yang berbeda karakteristik Rousdy,1991 .

5.1.2 Hubungan Usia Menarche dengan Status Gizi, Suku, Status Ekonomi, dan Aktivitas Olah Raga

Penelitian yang telah dilaksanakan di berbagai negara menunjukkan usia menarche dari anak yang berasal dari sosial ekonomi tinggi mendapat usia menarche lebih muda dibanding anak yang berasal dari tingkat sosial ekonomi rendah Santoso,1999. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan di SMP SA dan NH. Keseluruhan responden yang sudah mendapat menarche antara Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009. kedua SMP SA dan SMP NH digabungkan menjadi responden remaja putri yang telah mendapat menarche. Ternyata responden yang memiliki tingkat status ekonomi tinggi mendapat menarche lebih muda dibandingkan responden siswi yang berstatus ekonomi rendah Tabel 5.13. Tingkat sosial ekonomi secara langsung akan mempengaruhi status gizi anak. Penelitian ini juga menilai autokorelasi antara faktor tingkat sosial ekonomi dengan status gizi responden siswi SMP SA dan SMP NH yang sudah mendapat menarche. Berdasarkan hasil statistik, ternyata faktor tingkat sosial ekonomi responden siswi SMP mempunyai hubungan bermakna dengan status gizi responden p 0,05 Tabel 5.15. Karena untuk memenuhi status gizi yang baik, kedua orangtua responden diasumsikan memiliki ilmu yang cukup. Dinilai dari tingkat pendidikan dan pekerjaan kedua orangtua responden yang baik untuk memperoleh penghasilan yang memadai dalam memenuhi asupan gizi keluarga. Berdasarkan hasil uji statistik, perbedaan suku antara responden SMP SA dan SMP NH yang sudah mendapat menarche tidak mempunyai hubungan yang bermakna terhadap usia menarche responden p 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variasi suku tidak mempengaruhi usia menarche Tabel 5.15. Penelitian ini berbeda dengan beberapa penelitian lain yang menunjukkan adanya perbedaan rasa atau suku yang mempengaruhi usia menarche anak, walaupun masih sedikit nilai korelasinya karena diduga faktor gizi lebih berperan Rousdy,1991. Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.15, riwayat olahraga tidak mempengaruhi usia menarche responden SMP SA dan SMP NH p 0.05. Walaupun berdasarkan hasil penelitian terdapat 106 responden SMP SA dan SMP SH yang mendapat menarche melakukan aktivitas berat sebelum responden mendapatkan menarche. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya. Karena pada remaja putri yang mengikuti latihan-latihan berat pada saat menjelang usia menarche seperti pada atlit mendapatkan menarche lebih Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009. lama dibanding remaja putri yang tidak melakukan aktivitas berat. Hal ini terutama disebabkan penurunan persentase lemak dan penurunan berat badan. Bila persentase lemak tubuh kurang dari 17, maka usia menarche akan terlambat Rousdy, 1991. BAB 6 KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan