Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
belajar, maka waktu belajar siswai SMP NH dibagi menjadi kelas pagi dan kelas sore.
Secara demografi SMP NH terletak di pinggiran kota, yaitu jalan Letjen. Jamin Ginting No.314 Padang Bulan. Adapun batas-batas sekolah SMP NH:
Sebelah utara : Jalan Kamboja, Kelurahan Padang Bulan,
sebelah timur : Pajak Sore,
sebelah barat : Jalan Letjen. Jamin Ginting,
sebelah selatan : perumahan penduduk Padang Bulan.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 115 siswi 48,9 responden SMP SA dan 120 siswi 51,1 responden SMP NH, seperti terlihat
pada tabel 5.1.
Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian Frekuensi
Persen
SMP SA 115
48,9 SMP NH
120 51,1
Total
235 100
Berdasarkan kelompok umur, distribusi responden terbanyak pada penelitian ini berada pada kelompok umur 13-14 tahun pada SMP SA, yaitu sebanyak 66 siswi
57,4 responden, diikuti oleh kelompok umur 11-12 tahun berjumlah 44 siswi 38,3 responden. Sedangkan pada SMP NH, distribusi responden terbanyak
juga berada pada kelompok umur 13-14 tahun berjumlah 73 siswi 60,8 responden, diikuti oleh kelompok umur 11-12 tahun berjumlah 36 siswi 30,0
responden. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2.
Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Umur tahun
SMP SA SMP NH
n n
11 3
2,6 11 – 12
44 38,3
36 30,0
13 – 14 66
57,4 73
60,8 15 – 16
2 1,7
10 8,3
16 1
0,8
Jumlah 115
100,0 120
100,0
Hasil pengukuran tinggi badan responden pada SMP SA diperoleh rata-rata tinggi badan adalah 152,16 ± 6,27 cm. Tinggi badan terpendek responden SMP SA
adalah 135,00 cm dan terpanjang 166,60 cm. Sedangkan pada SMP NH diperoleh rata-rata 146,13 ± 6,72 cm dengan tinggi badan terpendek 123,70 cm dan
terpanjang 160,40 cm. Hal ini dapat diamati dari table 5.3.
Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Tinggi Badan
Tinggi Badan cm
SMP SA SMP NH
N n
125 1
0,8 125 – 129
2 1,7
130 – 134 3
2,5 135 – 139
6 5,2
15 12,5
140 – 144 8
7,0 26
21,7 145 – 149
21 18,3
37 30,8
150 – 154 37
32,2 28
23,3 155 – 159
34 29,6
6 5,0
160 – 164 8
7,0 2
1,7 165 – 165
1 0,9
Jumlah 115
100,0 120
100,0
Hasil pengukuran berat badan responden pada SMP SA diperoleh rata-rata berat badan adalah 45,73 ± 10,25 cm. Berat badan terendah SMP SA adalah 25 kg dan tertinggi 82 kg.
Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Sedangkan pada SMP NH diperoleh rata-rata 38,89 ± 8,83 kg dengan berat badan terendah 23 kg dan tertinggi 94 kg. Hal ini dapat diamati dari table 5.4.
Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Berat Badan
Berat Badan kg
SMP SA SMP NH
N n
25 1
0,8 25 – 29
4 3,5
10 8,3
30 – 34 9
7,8 24
20,0 35 – 39
19 16,5
35 29,2
40 – 44 25
21,7 27
22,5 45 – 49
21 18,3
15 12,5
50 – 54 18
15,7 3
2,5 55 – 59
7 6,1
3 2,5
60 – 64 5
4,3 1
0,8 64
7 6,1
1 0,8
Jumlah 115
100,0 120
100,0
Berdasarkan statistik penelitian diperoleh status gizi IMTU rata-rata responden adalah normal, yaitu 81 siswi 70,4 responden SMP SA dan 98 siswi 81,7
respondnen SMP NH. Frekuensi siswi responden SMP SA memiliki resiko gemuk dan sudah gemuk lebih banyak dibanding responden SMP NH, yaitu resiko
gemuk 8 siswi 7 dan gemuk 16 siswi 13,9 responden. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi IMTU
Status Gizi SMP SA
SMP NH N
N
Kurus 10
8,7 13
10,8 Normal
81 70,4
98 81,7
Resiko gemuk 8
7,0 5
4,2 Gemuk
16 13,9
4 3,3
Jumlah 115
100,0 120
100,0
Sebagian besar responden dalam penelitian ini berasal dari suku jawa dan batak. Pada SMP SA berjumlah 37 siswi 32,2 responden bersuku batak diikuti 36 siswi 31,1
Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
responden bersuku batak. Sedangkan responden di SMP NH 69 siswi 57,5 responden bersuku jawa diikuti 30 siswi 25,0 responden bersuku batak. Hal ini dapat diamati
dari tabel 5.6. Tabel 5.6. Distribusi Responden Berdasarkan Suku
Suku SMP SA
SMP NH n
n
Batak 36
31,1 30
25,0 Jawa
37 32,2
69 57,5
Melayu 13
11,3 8
6,7 Lain-lain
29 25,2
13 10,8
Jumlah 115
100,0 120
100,0
Pada SMP SA, sebagian besar tingkat pendidikan orangtua responden adalah tamatan perguruan tinggi, yaitu ibu responden 90 orang 78,3 dan ayah
responden 102 orang 88,7. Pekerjaan rata-rata ibu responden SMP SA adalah ibu rumah tangga IRT berjumlah 57 orang 49,6, sedangkan ayah responden
rata-rata bekerja sebagai pegawai negeri 60 orang 52,2. Sebagian besar orangtua responden SMP SA memiliki penghasilan keluarga lebih dari Rp
3.000.000bulan sebannyak 108 orang 93,3. Hanya 7 orangtua 6,1 responden yang memiliki pengahasilan per bulan Rp 1.500.000 sampai Rp
3.000.000.
Sementara pada SMP NH, tingkat pendidikan kedua orangtua responden adalah tamatan SMA, yaitu ibu responden 47 orang 39,2 dan ayah responden 44
orang 36,7. Rata-rata pekerjaan ibu responden SMP NH adalah ibu rumah tangga atau tidak bekerja yaitu 66 orang 55. Sedangkan ayah responden SMP
NH berjumlah 66 orang 55 bekerja sebagai wiraswasta. Sebagian besar pengahasilan orangtua responden SMP NH dibawah Rp 3.000.000bulan dengan
rata-rata berkisar Rp 500.000 sampai Rp 1.500.000 yaitu sebanyak 57 orang 47,5. Hanya 6 orang 5 yang berpenghasilan lebih dari Rp 3.000.000bulan.
Hal ini dapat dilihat secara lengkap dari tabel 5.7.
Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Tabel 5.7. Distribusi Responden Karakteristik Orangtua Responden
Karakteristik Orangtua Responden
SMP SA SMP NH
Ibu Ayah
Ibu Ayah
n N
n N
Tingkat Pendidikan
Tidak sekolah 6
5,0 8
6,7 SD
30 25,0
21 17,5
SMP 2
1,7 36
30,0 40
33,3 SMA
23 20,0
13 11,3
47 39,2
44 36,7
Perguruan Tinggi 90
78,3 102
88,7 1
0,8 7
5,8
Pekerjaan
Tidak bekerja 57
49,6 3
2,6 66
55,0 5
4,2 Pegawai negeri
30 26,1
60 52,2
1 0,8
7 5,8
Wiraswasta 28
24,3 52
45,2 33
27,5 66
55,0 Lain-lain
20 16,7
42 35,0
Penghasilan bulan n
n
Rp 500.000 7
108 6,1
93,9 41
57 16
6 34,2
47,5 13,3
5 Rp 500.000 - Rp
1.500.000 Rp 1.500.000 - Rp
1.500.000 Rp 3.000.000
Jumlah 115
100 120
100
Dari tabel 5.7 dapat dilihat aktivitas olahraga responden sebelum menstruasi, di SMP SA sebagian besar 79 siswi 68,7 berolahraga dan hanya 25 siswi 21,7
yang teratur berolah raga. Rata-rata 70 siswi 60,9 responden jarang berolah raga. Jenis olah raga yang sering dilakukan oleh responden masuk kategori lain-
lain, seperti renang, badminton, naik sepeda dan variasi olah raga lain yang tidak spesifik.
Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Pada siswi responden di SMP NH sebanyak 65 siswi 54,2 yang suka olah raga sebelum menstruasi dan 34 siswi 28,3 responden teratur berolah raga. Pada
umumnya 55 siswi 45,8 responden jarang melakukan aktivitas olah raga secara rutin per minggu. Adapun Jenis olah raga yang sering dilakukan responden
adalah lari pagi sebanyak 41 siswi 34,2 responden. Hal ini dapat diamati pada tabel 5.8.
Tabel 5.8. Distribusi Responden Berdasarkan Aktivitas Olahraga
Aktivitas Olahraga SMP SA
SMP NH N
n
1. 1. Suka olahraga sebelum menarche
Tidak
36 31,3
55 45,8
Ya
79 68,7
65 54,2
2. Teratur olahraga
Tidak
90 78,3
86 71,7
Ya
25 21,7
34 28,3
3. Frekuensi olahraga
Jarang
70 60,9
55 45,8
1xminggu
22 19,1
41 34,2
2xminggu
16 13,9
15 12,5
3xminggu
7 6,1
9 7,5
4. Jenis olahraga
Tidak spesifik
30 26,1
34 28,3
Lari pagi
15 13,0
41 34,2
Senam
7 6,1
12 10,0
Lain-lain
63 54,7
33 27,5
Jumlah 115
100,0 120
100,0
Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
5.1.3. Deskripsi Usia Menarche pada Remaja Putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009
Dari hasil penelitian diperoleh 82 siswi 71,3 responden SMP SA sudah mengalami menarche dan 33 siswi 28,7 responden belum mengalami
menarche. Sedangkan pada responden di SMP NH sebanyak 74 siswi 61,7 responden sudah mengalami menstruasi dan 46 siswi 38,3 responden belum
mengalami menstruasi. Menurut uji – t, perbandingan rata-rata riwayat menstruasi antara kedua SMP tidak memiliki perbedaan bermakna p-value 0,05 Hal ini
dapat dilihat pada tabel 5.9. Tabel 5.9. Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Menarche
Riwayat Menarche SMP SA
SMP NH N
n
Belum 33
28,7 46
38,3 Sudah
82 71,3
74 61,7
Jumlah 115
100 120
100
Siswi responden SMP SA mengalami menarche sebagian besar diusia 11 tahun berjumlah 36 siswi 43,9 responden. Berdasarkan hasil statistik, usia rata-rata
menarche responden adalah 11,45 ±0,92. Usia menarche termuda responden SMP SA adalah 8,33 tahun sedangkan usia tertua adalah 13,33 tahun.
Sementara siswi responden SMP NH berjumlah 23 siswi 31,1 responden mengalami menarche diusia 11 tahun. Usia menarche termuda responden SMP
NH adalah 9,33 tahun dan tertua 14 tahun.Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.10. Berdasarkan uji – t , perbandingan rata-rata usia menarche antara dua SMP
tersebut memliiki perbedaan yang bermakna p value 0,05.
Tabel 5.10. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche
Usia menarche SMP SA
SMP NH tahun
n n
8 1
1,2 9
6 7,3
1 1,4
10 14
17,1 8
10,8 11
36 43,9
23 31,1
Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
12 21
25,6 21
28,4 13
4 4,9
20 27,0
14 -
- 1
1,4
Jumlah 115
100,0 120
100,0 5.1.4. Deskripsi Usia Menarche dengan Status Gizi, Suku, Status Ekonomi,
dan Aktivitas Olah Raga pada Responden
Pada responden yang sudah mengalami menarche, terdapat 122 siswi memiliki status gizi yang normal. Dan terdapat 4 siswi responden yang menarche dengan
status gizi kurang. Jumlah responden yang sudah menarche dengan status gizi normal, paling banyak mangalami menarche di usia 11 tahun yaitu berjumlah 51
responden. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.11. Tabel 5.11. Distribusi Silang antara Usia Menarche dengan Status Gizi Responden
Status Gizi
Usia Menarche Total
8 9
10 11
12 13
14
Kurus 1
2 1
4 Normal
1 4
11 51
31 23
1 122
R. gemuk 2
3 5
3 13
Gemuk 1
8 2
6 17
Menurut hasil penelitian, suku Jawa merupakan suku yang mendapat menarche paling banyak, yaitu di usia 12 tahun berjumlah 22 responden. Hal ini dapat
dilihat pada tabel 5.12.
Tabel 5.12. Distribusi Silang Usia Menarche dengan Suku Responden
Suku Usia Menarche
Total 8
9 10
11 12
13 14
Batak 1
1 6
21 7
7 1
44 Jawa
2 10
21 22
10 65
Melayu 3
1 2
6 3
15 Suku lain
1 5
7 7
4 32
Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Pada penelitian ini diasumsikan, responden yang memiliki status ekonomi tinggi mendapat menarche paling banyak, yaitu 78 responden dengan usia menarche
rata-rata 11 tahun 34 responden. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.13.
Tabel 5.13. Distribusi Silang antara Usia Menarce dengan Status Ekonomi Responden
Status Usia Menarche
Total Ekonomi
8 9
10 11
12 13
14
Rendah 2
5 1
8 Sedang
2 9
20 21
18 70
Tinggi 1
5 11
34 21
5 1
78 Responden yang memiliki akitvitas olahraga yang berat lebih banyak mendapat
menarche, yaitu 106 responden dengan usia menarche 11 tahun berjumlah 46 responden. Sementara responden yang memiliki aktivitas olahraga yang ringan
lebih sedikit mendapat menarche. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.14.
Tabel 5.14. Distribusi Silang antara Usia Menarche dengan Aktivitas Olahraga
Aktivitas Olahraga
Usia Menarche Total
8 9
10 11
12 13
14
Ringan 1
4 12
9 6
1 33
Sedang 2
1 11
3 17
Berat 1
6 16
46 22
15 106
Pada penelitian dilakukan uji Regresi linier antara usia menarache dengan faktor yang mungkin berpengaruh, yaitu status gizi, suku, status ekonomi dan aktivitas
olahraga. Hal yang mempengaruhi secara bermakna usia menarche adalah status gizi dan status ekonomi dari responden. Diperoleh nilai status gizi p=0,001
0,05 dan status ekonomi p=0,03 0,05. Sedangkan nilai kemaknaan variable suku dan aktivitas olah raga responden tidak mempengaruhi usia menarche p-
value 0,05. Hal ini dapat dilihat dari tabel 5.15.
Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009.
Tabel 5.15 Hubungan Usia Menarche dengan Status gizi, Suku, Status Ekonomi, dan Aktivitas Olahraga Responden
R R
2
p value
Status gizi 0,26
0,70 0,01
Suku 0,35
0,00 0,66
Status ekonomi 0,18
0,31 0,02
Aktivitas olahraga 0,11
0,13 0,16
5.1. Pembahasan 5.1.1. Gambaran Usia Menarche di SMP Shafiyyatul Amaliyyah dan SMP