Gangguan Menstruasi pada Remaja Kerangka Konsep Penelitian Defenisi Operasional

Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009. akhir folikel, kadar estrogen yang meningkat menyebabkan endometrium menebal fase proliferasi uterus. Setelah ovulasi, progesteron dari korpus luteum menimbulkan perubahan vaskuler dan sekretorik di endometrium yang telah dirangsang oleh estrogen untuk mengahsilkan lingkungan yang ideal untuk implantasi fase sekretorik, atau progestasional, uterus. Sewaktu korpus luteum berdegenerasi, dimulai fase folikel dan fase menstruasi uterus yang baru Sherwood, 2001.

2.6 Gangguan Menstruasi pada Remaja

Pubertas dini precocius puberty adalah perkembangan tanda-tanda seksual sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan dan 9 tahun pada anak laki-laki. Pubertas prekok sejati sentral adalah hasil dari sekresi prematur gonadotropin dan mengikuti pola perkembangan normal. Pada pubertas prekok independen gonadotropin misalnya hiperplasia adrenal kongenital, tumor adrenal, tumor gonad urutan puberatal mungkin abnormal. Tumor intrakranial, hidrosefalus, meningitis dan ensefalitis dapat menjadi awal bagi pubertas prekok Sastrawinata, 1999; Meadow, 2005. Pubertas tarda late puberty adalah gejala-gejala pubertas yang baru datang antara umur 14-16 tahun. Biasanya tidak ada kelainan mencolok, karena biasanya perkembangan pertumbuhan akan berlangsung secara biasa. Biasanya disebabkan oleh faktor herediter, gangguan kesehatan, dan kekurangan gizi. Kalau menarche yang belum datang setelah umur 18 tahun, dapat didiagnosis amenorea primer, dan perlu dicari etiologinya Sastrawinata, 1999. Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009. BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Adapun konsep-konsep yang telah diukur melalui penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

3.2 Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini dipakai beberapa batasan sebagai berikut: 1. Usia Menarche adalah usia ketika menstruasi pertama kali dan terjadi saat pubertas. Umur menarche responden akan dikelompokkan berdasarkan distribusi frekuensi statistik. 2. Penilaian Indeks Massa Tubuh IMT adalah suatu cara untuk menilai status gizi anak, terdiri dari kurus, normal, resiko untuk gemuk, atau gemuk. Caranya dengan mengukur Berat Badan dan Tinggi Badan responden. Cara mengukur Berat Badan BB dengan menggunakan timbangan injak: Meletakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah bergerak. Lihat posisi jarum dan angka harus menunjukkan ke angka 0. Responden sebaiknya tidak memakai alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, tidak memegang atau mengantongi sesuatu. Variabel dependen: Variabel independen: a. Indeks Massa Tubuh IMT - Berat badan - Tinggi badan b. Suku c. Status sosial ekonomi - Pendidikan - Pekerjaan - Penghasilan d. Aktivitas olah raga Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009. Responden berdiri di atas timbangan. Membaca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan. Sedangkan cara mengukur Tinggi Badan TB dengan menggunakan pita meteran: Responden tidak memakai sandal atau sepatu. Berdiri tegak menghadap ke depan, tumit menempel pada dinding pengukur. Menurunkan batas pengukur sampai menempel di ubun-ubun. Membaca angka pada batas tersebut. Setelah data berat dan tinggi badan diperoleh, hasil ukuran diinterpretasikan sesuai dengan table rujukan Indeks Massa Tubuh menurut umur dalam bulan IMTU dari Depkes RI 2005 lampiran. Hasil interpretasi: Kurus : gizi kurang Normal : gizi baik Resiko Gemuk dan Gemuk : gizi lebih 3. Suku dinilai dari orang tua laki-laki dan perempuan kandung responden. Suku atau ras menarche responden akan dikelompokkan menjadi suku Batak, Jawa, Melayu, dan lain-lain. 4. Status sosial ekonomi dibedakan atas sosial ekonomi tinggi, menengah dan rendah berdasarkan tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan dari orang tua. 5. Aktivitas olah raga secara sederhana dibedakan atas: Aktivitas ringan : 1 x perminggu, aktivitas sedang : 2 x perminggu, aktivitas berat : 3 x perminggu. Dan menilai riwayat olahraga responden sebelum mendapat menarche berupa frekuensi olahraga dan olahraga dengan rutin. Pebri Warita Pulungan : Gambaran Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Shafiyyatul Amaliyyah Dan SMP Nurul Hasanah Kota Medan Tahun 2009, 2009. BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian