harga saham. Situasi ekonomi mempengaruhi hampir semua perusahaan. Jadi perubahan dari perekonomian yang diramalkan memiliki dampak yang besar terhadap
harga sebagian besar saham. Sebagai contoh ada dua sumber risiko ekonomi makro yaitu GDP dan tingkat
bunga yang tidak dapat dipastikan kondisinya terhadap harga saham. Menurut Bodie, Kane dan Marcus 2006, secara sederhana model multi faktor persamaannya dapat
dinyatakan sebagai berikut: R
i
= Er
i
+ β
iGDP
GDP + β
iIR
IR + e
i
2.16 Dua faktor pada sisi kanan persamaan atas faktor sistematis di dalam
perekonomian. Sebagaimana model faktor tunggal, kedua faktor makro ini mempunyai nilai ekspektasi nol: menunjukkan perubahan pada variabel ini yang
sebelumnya tidak diantisipasi. Koefisien pada setiap faktor pada persamaan di atas mengukur sensitivitas imbal hasil saham atas faktor tersebut. Untuk alasan ini,
koefisien sering kali disebut sebagai sensitivitas faktor factor sensitivity, pembebanan faktor factor loading, atau beta faktor factor beta. Dan e
i
mencerminkan pengaruh faktor spesifik perusahaan.
2.9. Sertifikat Bank Indonesia SBI
Salah satu instrumen pasar uang yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk mengendalikan likuiditas perekonomian adalah Sertifikat Bank Indonesia atau SBI.
SBI adalah instrumen keuangan jangka pendek yang dijadikan tolak ukur oleh bank-
bank pemerintah, swasta nasional dan swasta asing dalam menentukan tingkat suku bunga tabungan, deposito dan pinjaman kepada masing-masing nasabahnya.
Dalam kondisi normal fungsi utama SBI adalah menjaga uang yang beredar berada dalam jumlah yang optimal. Namun sejak krisis moneter melanda Indonesia
tahun 1997, SBI juga digunakan oleh Bank Sentral untuk mencegah meningkatnya permintaan dana oleh masyarakat dan kalangan pengusaha swasta nasional untuk
keperluan transaksi dan berjaga-jaga. Pada kondisi tersebut, meningkatnya permintaan uang oleh masyarakat dan kalangan pengusaha nasional tidak sepenuhnya
digunakan untuk keperluan dimaksud, namun digunakan untuk berspekulasi membeli dollar guna memperoleh keuntungan yang spekulatif.
SBI pada dasarnya adalah merupakan instrumen jangka pendek yang bebas risiko. Karakteristik utama SBI adalah:
1. Pemberian Bunga
Bunga pada SBI dikenal sebagai tingkat diskonto, karena SBI dijual dengan harga diskon sebesar tingkat diskontonya, atau dengan kata lain bunga SBI diberikan
di awal. 2.
Penerbitan SBI diterbitkan berdasarkan atas unjuk, yaitu yang terakhir membawa SBI pada
saat jatuh tempo maka dialah yang berhak mencairkannya. 3.
Suku bunga Suku bunga SBI ditentukan berdasarkan lelang yang dilakukan setiap hari Rabu
sore pukul 18.00. Penentuan suku bunga ini dilakukan berdasarkan lelang antara
money broker yang ditunjuk oleh Bank Indonesia. Money broker yang menawar
pada tingkat suku bunga yang rendah akan diprioritaskan untuk mendapatkan SBI terlebih dahulu.
2.10. Indeks Dow Jones
Dow Jones Industrial Average DJIA adalah salah satu indek pasar saham yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dan pendiri Dow Jones
Company Charles Dow. Dow membuat indeks ini sebagai suatu cara untuk mengukur performa komponen industri di pasar saham Amerika. Saat ini DJIA merupakan
indeks pasar AS tertua yang masih berjalan. Sekarang, bursa saham ini terdiri dari 30 perusahaan terbesar di Amerika
Serikat yang sudah secara luas go public. Untuk mengkompensasi efek pemecahan saham dan penyesuaian lainnya, sekarang ini menggunakan weighted average. bukan
rata-rata aktual dari harga saham komponennya. Adapun perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks Dow Jones
adalah: 3M konglomerat, manufaktur, Alcoa aluminium, Altria Group American International Group American Express, Boeing, Caterpillar, Citigroup, Coca-Cola,
DuPont, Exxon Mobil, General Electric, General Motors, Hewlett-Packard, Home Depot, Honeywell International, Intel, International Business Machines, J.P. Morgan
Chase, Johnson Johnson, McDonalds, Merck Co, Microsoft, Pfizer, Procter and Gamble, SBC Communications, United Technologies, Verizon, Wal-Mart, Walt
Disney Company.
Indeks Dow Jones merupakan rata-rata indeks saham terbesar di dunia oleh karena itu pergerakan indeks Dow Jones dapat mempengaruhi hampir seluruh indeks
saham dunia termasuk IHSG. Pengaruh indeks Dow Jones terhadap IHSG diperkirakan positif dalam arti kenaikan indeks Dow Jones akan mengakibatkan
naiknya IHSG di Bursa Efek Indonesia hal ini disebabkan oleh adanya sentimen positif dari para investor terhadap kondisi ekonomi dunia.
2.11. Penelitian Terdahulu