IHSG = f KURS, Inflasi, Asing, SBI, Indeks Dow Jones............................3.1 Kemudian fungsi tersebut dispesifikasikan ke dalam model ekonometrika
dalam bentuk linear, sebagai berikut: IHSGt =
g + b1KURS + b2INF + b3SBI + b4 DJ
+ e ........................... 3.2
Di mana: IHSG
= Indek Harga Saham Gabungan basis pointbsp KURS
= Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar US Rp INF
= Inflasi
persen SBI
= Suku Bung Sertifikat Bank Indonesia 1 bulan persen DJ
= Indek Dow Jones basis pointbsp a
= Konstanta b1, b2, b3, b4 = Koefisien Regresi
e = Error Term
3.5. Uji Kesesuaian
Test Goodness of Fit
Estimasi terhadap model dilakukan dengan menggunakan metode yang tersedia pada program statistik Eviews versi 5.1. Koefisien yang dihasilkan dapat
dilihat pada out put regresi berdasarkan data yang dianalisis untuk kemudian diinterpretasikan serta dilihat siginifikansi tiap-tiap variabel yang diteliti.
a. R² koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui kekuatan variabel
bebas independent variable menjelaskan variabel terikat dependent variable.
b. Uji parsial t-test, dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik
koefisien regresi secara parsial. Jika thit ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
c. Uji serempak F-test, dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik
koefisien regresi secara serempak. Jika Fhit Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
3.6. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Setelah dilakukan pengujian regresi, maka dilakukan evaluasi. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model regresi linier berganda
dalam menganalisis telah memenuhi asumsi klasik yang dipersyaratkan. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
a. Uji Multikolinieritas
Multikolnieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linear di antara variabel-veriabel dalam model regresi. Interprestasi dari persamaan
regresi linier secara emplisit bergantung bahwa variabel-variabel beda dalam persamaan tidak saling berkorelasi. Bila variabel-variabel bebas berkorelasi
dengan sempurna, maka disebut multikolinieritas sempurna. Multikolinieritas dapat dideteksi dengan besaran-besaran regresi yang didapat yaitu:
1. Variasi besar dari taksiran OLS.
2. Interval kepercayaan lebar karena variasi besar, maka standar error besar
sehingga interval kepercayaan lebar.
3. Uji-t tidak signifikan. Suatu variabel bebas secara substansi maupun secara
statistik jika dibuat regresi sederhana bias tidak signifikan karena variasi besar akibat kolinieritas. Bila standar error terlalu besar pula kemungkinan taksiran
koefisien regresi tidak signifikan. 4.
R² tinggi tetapi tidak banyak variabel yang signifikan dari t-test. 5.
Terkadang nilai taksiran koefisien yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi sehingga dapat menyesatkan interprestasi.
b. Uji Autokorelasi