2005 dan awal tahun 2006 SBI mencapai level tertinggi mencapai di atas 12 persen, kemudian menurun kembali pada akhir tahun 2007 dan kembali meningkat di awal
tahun 2008. Peningkatan SBI disebabkan pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar
dan inflasi yang terjadi. Dalam kondisi reses jumlah inflasi yang tinggi mendorong permintaan mayarakat akan uang semakin banyak dan jumlah uang beredar juga
makin banyak beredar di masyarakat, untuk itu perlu peningkatan terhadap sertifikat Suku Bunga Bank Indonesia sehingga jumlah uang beredar akan semakin menurun.
Naiknya sertifikat Suku Bunga Bank Indonesia pada pertengahan tahun 2005 sampai awal tahun 2006 hingga di atas 12 persen disebabkan kondisi ekonomi yang terjadi
inflasi. Penurunan SBI dimaksudkan untuk menumbuhkan sektor riil melalui pinjaman investasi dengan bunga yang rendah hal tersebut terjadi sepanjang tahun
2004 yang hanya di bawah 8 persen. Penurunan terhadap sertifikat Suku Bunga Bank Indonesia akibat pulihnya kondisi makro ekonomi sehingga untuk mendukung
pergerakan investasi diperlukan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah sehingga sektor riil dapat berjalan dengan baik.
4.1.3. Perkembangan Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus-menerus. Akan tetapi bila kenaikan harga hanya dari satu atau dua barang saja
tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau menyebabkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain. Inflasi diukur dalam persen
persen data mulai Januari 2004 sd Februari 2009. Berikut data inflasinya:
4 6
8 10
12 14
16 18
20
2003 2004
2005 2006
2007 2008
INF
Gambar 4.3. Perkembangan Inflasi Januari 2004 sd Februari 2009
Berdasarkan Gambar 4.3 diketahui bahwa inflasi yang terjadi dari Januari 2004 sampai dengan Februari 2009. Pada periode tersebut inflasi terendah terjadi
pada awal tahun 2004 sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2005 akhir dan awal tahun 2006. Naiknya inflasi disebabkan adanya kenaikan jumlah uang beredar,
turunnya suku bunga dan permintaan masyarakat akan barang juga meningkat. Inflasi yang paling tinggi terjadi pada tahun 2006 hingga mencapai level di atas 18 persen
pertahun. Tingginya inflasi tersebut disebabkan adanya adanya peningkatan dari permintaan masyarakat akan barang sehingga nilai uang akan menurun, pergerakan
harga-harga yang secara terus-menerus mendorong terjadinya inflasi. Turunnya inflasi juga terjadi akibat membaiknya kondisi ekonomi khususnya awal tahun 2004,
di mana tidak terjadi penyebab naiknya inflasi seperti pasokan kebutuhan pokok masyarakat yang terpenuhi dan daya beli yang tidak signifikan mengalami
peningkatan, oleh sebab itu rendahnya inflasi dapat dikatakan sebagai efek membaiknya kondisi ekonomi baik dalam permintaan maupun penawaran barang
yang relatif seimbang.
4.1.4. Perkembangan Indeks Dow Jones
Indeks Dow Jones merupakan indeks harga saham terbesar di Eropa yaitu indeks harga saham Amerika, data mulai Januari 2004 sampai dengan Februari 2009.
Indeks Dow Jones merupakan indeks harga saham terbesar di Eropa yaitu indeks harga saham Amerika, data mulai Januari 2004 sampai dengan Februari 2009.
6000 7000
8000 9000
10000 11000
12000 13000
14000
2003 2004
2005 2006
2007 2008
DJ
Gambar 4.4. Perkembangan Dow Jones Januari 2004 sd Februari 2009
Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui perkembangan indeks Dow Jones yang terjadi dari Januari 2004 sampai dengan Februari 2009. Pada periode tersebut indeks
Dow Jones pada awal tahun 2004 sampai akhir tahun 2007 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Naiknya indeks Dow Jones disebabkan adanya peningkatan
terhadap fundamental makro ekonomi Amerika Serikat dan dunia sehingga dapat meningkatkan indikator ekonomi Amerika Serikat seperti naiknya PDB, turunnya
pengangguran, naiknya kepercayaan investor terhadap perusahaan dan neraca pembayaran yang terus surplus. Kemudian setelah krisis Subprime Morgage terjadi
menyebabkan indeks Dow Jones mengalami penurunan secara signifikan. Peningkatan indeks Dow Jones pada tahun 2004 disebabkan kondisi ekonomi
Amerika dan dunia yang membaik sedangkan penurunan indeks Dow Jones terjadi karena kondisi krisis global yang menyebabkan krisis kepercayaan finansial
di Amerika dan di dunia. Kirisis subprime morgage mendorong turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan Amerika Serikat sehingga saham-saham hampir
semuanya mengalami penurunan.
4.1.5. Perkembangan IHSG