penyakit bawaan dan mengatasi keluhan yang dialami pasien selama dirawat di rumah sakit. Tidak dijumpai adanya interaksi antara gentamisin dengan obat-obat lain
yang digunakan oleh pasien.
4.3 Pengamatan Efek Samping Obat
Gentamisin diekskresi secara utuh melalui ginjal sebesar 85 sehingga apabila laju ekskresi melalui ginjal menurun akan mengakibatkan kadar obat dalam
darah yang lebih tinggi dan kadar pada keadaan mantap yang juga lebih tinggi. Hal ini menyebabkan toksik pada ginjal nefrotoksik. Selain itu, gangguan terhadap
pendengaran ototoksik dapat terjadi meskipun fungsi ginjal tetap normal. Adanya sifat nefrotoksik mendorong perlu dilakukan penyesuaian dosis individual terutama
pada lanjut usia. Oleh karena itu, perlu memaksimalkan rasio kadar puncak terhadap MIC minimum inhibitory consentration dengan cara memberikan dosis yang lebih
besar dan interval yang lebih panjang serta memberi waktu istirahat pada ginjal selama 2-4 jam di antara selang pemberiannya. Data pengamatan efek samping
penggunaan obat ditunjukkan pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Data pengamatan efek samping terhadap pasien No. Nama
Diagnosis Efek Samping
1. MU
PPOK eksaserbasi akut + suspect TB Paru Relaps
Tidak muncul 2. SU
PPOK +
suspect tumor paru Tidak muncul
3. MR
PPOK eksaserbasi akut + CHF + post stroke Tidak muncul
Poppy Anjelisa Z.Hasibuan : Pemantauan Efektivitas Terapi Gentamisin Dosis Berganda Bolus Intravenus Terhadap Infeksi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis, 2008.
USU Repository©2008
Berdasarkan pengamatan terhadap ketiga pasien, tidak ditemukan adanya efek samping terhadap penggunaan gentamisin dosis 80 mg berupa reaksi hipersensitifitas,
gangguan pendengaran, vertigo maupun muntah. Konsentrasi minimum gentamisin dalam darah tidak melebihi kadar potensial
toksik yaitu 2 mcgml dan dapat disimpulkan tidak terjadi kumulasi, sedangkan konsentrasi maksimum sangat jauh di bawah konsentrasi yang diharapkan yaitu 8
mcgml sehingga tentunya efek samping tidak tampak. Hal ini menunjukkan bahwa dosis populasi 80 mg tidak memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan karena
adanya variabilitas interindividu oleh karena itu pemberian regimen dosis individual harus dilakukan sesuai karakteristik pasien.
4.4 Analisis Dosis Injeksi Gentamisin Intravenus Bolus dan Kadar Gentamisin dalam Darah