Serum ditambahkan buffer dan enzim urease maka urea yang terdapat dalam serum akan terhidrolisis membentuk CO
2
dan amonia. Lalu amonia akan bereaksi dengan
α-ketoglutarat dan NADH dan enzim glutamat lehidrogenase GLDH menghasilkan glutamat yang diukur secara titrimetri.
3.8 Analisis data
Data yang diperoleh akan menunjukkan kecukupan dosis terapetik pada pemberian dosis awal, besarnya kadar lembah dan kadar puncak pada pemberian
dosis berganda yang dikaitkan dengan efek klinik kesembuhan infeksi dan efek samping obat selama dalam rawatan.
3.8.1 Pengolahan Data 3.8.1.1 Data fisik dan pemeriksaan laboratorium faal hati dan ginjal
Data fisik penderita berupa jenis kelamin, umur, berat badan, hasil pemeriksaan BUN, dan kreatinin serum sebelum dan selama terapi dicatat dalam
lembar pengumpul data dan dilakukan tabulasi.
3.8.1.2 Diagnosis dan Terapi Gentamisin
Data diagnosis, pengamatan efek samping berupa keluhan yang dialami penderita berkaitan dengan penggunaan gentamisin diamati pada saat dilakukan
penelitian. Data dicatat dalam lembar pengumpul data dan ditabulasi.
3.8.1.3 Pengamatan Kadar Gentamisin dalam Cuplikan Serum
Kadar gentamisin dalam cuplikan serum diamati dengan menggunakan alat chemistry autoanalyzer COBAS INTEGRA 400 yang dilakukan bersamaan dengan
Poppy Anjelisa Z.Hasibuan : Pemantauan Efektivitas Terapi Gentamisin Dosis Berganda Bolus Intravenus Terhadap Infeksi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis, 2008.
USU Repository©2008
pembuatan kurva kalibrasi. Data yang diperoleh dicatat dalam lembar pengumpul data dan dilakukan tabulasi.
3.8.1.4 Usulan Rekomendasi Dosis Individual
Berdasarkan data kadar gentamisin dalam serum yang diperoleh berupa Cmax, C6jam, dan Cmin, maka dilakukan analisis kecukupan dosis pemberian gentamisin
yang dikaikan dengan efektifitas dan keamanannya. Dari data ini dapat dibuat suatu
rekomendasi dosis individu dengan perhitungan dosis AHFS., 2005; Shargel, 1985.
Poppy Anjelisa Z.Hasibuan : Pemantauan Efektivitas Terapi Gentamisin Dosis Berganda Bolus Intravenus Terhadap Infeksi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis, 2008.
USU Repository©2008
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian terhadap 3 subjek yang dirawat inap dan menjalani terapi gentamisin di ruang rawat inap terpadu A3 Pulmonologi RSUP. H. Adam
Malik Medan, diperoleh hasil sebagaimana dipaparkan selanjutnya.
4.1 Data Karakteristik Fisik dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Penderita
Jumlah subjek yang dirawat inap pada ruang rawat inap terpadu A3 Pulmonologi RSUP. H. Adam Malik Medan antara bulan Mei hingga bulan Juli
2008 yang mendapat terapi gentamisin berdasarkan hasil uji kultur sebanyak 3 orang. Penelitian dilakukan terhadap penderita penyakit paru obstruktif kronis yang
mengalami eksaserbasi yaitu keadaan paru menjadi lebih berat yang disebabkan adanya pertumbuhan mikroba pada paru. Penderita berjenis kelamin laki-laki dan
berumur antara 40-80 tahun dengan berat badan berkisar antara 30-60 kg Tabel 4.1 Tabel 4.1 Data karakteristik pasien
No. Nama
Jenis Kelamin Usia thn
Berat Badan kg 1 MU Laki-laki
65 37
2 SU Laki-laki 74
55 3 MR Laki-laki
44 41
Poppy Anjelisa Z.Hasibuan : Pemantauan Efektivitas Terapi Gentamisin Dosis Berganda Bolus Intravenus Terhadap Infeksi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis, 2008.
USU Repository©2008