Cp = kadar gentamisin dalam serum pada waktu t tertentu Cp
o
= kadar gentamisin dalam serum pada t=0 K
e
= tetapan laju eliminasi
2.6.2 Farmakokinetika Gentamisin Intravenus Dosis Ganda
Suatu obat diberikan dalam suatu aturan dosis ganda bertujuan untuk memperpanjang aktivitas terapetik. Kadar plasma obat ini harus dipertahankan di
dalam batas yang sempit untuk mencapai efektifitas klinik yang maksimal. Di antara obat-obat itu adalah antibakteria, kardiotonika, antikonvulsan, dan hormon. Secara
ideal suatu aturan dosis bagi tiap obat ditetapkan untuk memberikan kadar plasma yang benar tanpa fluktuasi dan akumulasi obat yang berlebihan Shargel, 1993.
Untuk obat-obat tertentu seperti antibiotika, dapat ditentukan kadar efektif minimum yang diinginkan. Sedangkan obat-obat lain dengan indeks terapi yang sempit
memerlukan batasan kadar plasma terapetik minimum dan konsentrasi plasma non toksik maksimum. Dalam memperhitungkan suatu aturan dosis ganda, kadar plasma
yang diinginkan harus dikaitkan dengan suatu respons terapetik Shargel, 1993. Parameter-parameter farmakokinetika dapat diperoleh dari kurva kadar
plasma vs waktu yang digambarkan melalui dosis tunggal untuk memperkirakan kadar obat dalam plasma selama pemberian dosis ganda Gambar 2.3.
Poppy Anjelisa Z.Hasibuan : Pemantauan Efektivitas Terapi Gentamisin Dosis Berganda Bolus Intravenus Terhadap Infeksi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis, 2008.
USU Repository©2008
Sumber: Robinson 1986 Gambar 2.3 kurva interval dosis tunggal
Berdasarkan parameter-parameter tersebut, dan pengetahuan tentang ukuran dosis dan jarak waktu pemberian memungkinkan untuk memperkirakan kurva kadar
plasma-waktu yang lengkap atau kadar plasma pada setiap waktu setelah dimulainya pengaturan dosis. Jika suatu obat diberikan dengan dosis dan jarak waktu pemberian
dosis yang tetap, jumlah obat dalam tubuh akan naik dan kemudian plateu pada suatu kadar plasma rata-rata yang lebih tinggi dari kadar puncak Cp yang diperoleh dari
dosis awal Gambar 2.4:
Poppy Anjelisa Z.Hasibuan : Pemantauan Efektivitas Terapi Gentamisin Dosis Berganda Bolus Intravenus Terhadap Infeksi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis, 2008.
USU Repository©2008
Akumulasi: obat tidak seluruhnya dieliminasi
selama interval pemberian Steady state: obat yang masuk sama
banyak dengan yang tereliminasi selama interval pemberian
Sumber: Robinson 1986 Gambar 2.4 Kurva interval dosis ganda
Jika dosis kedua diberikan dalam jarak waktu yang lebih panjang dari waktu yang diperlukan untuk mengeliminasi dosis sebelumnya, obat tidak akan
terakumulasi. Jika dosis yang sama diberikan berulang pada frekwensi konstan, diperoleh kurva kadar plasma-waktu plateu atau suatu keadaan tunak. Pada keadaan
tunak tercapai, Cmax dan Cmin adalah konstan dan tetap tidak berubah dari dosis ke dosis. Konsentrasi maksimum harus selalu berada di bawah kadar toksik minimum
sebab Cmax merupakan suatu petunjuk yang baik dari akumulasi obat. Jika pada keadaan tunak suatu obat menghasilkan Cmax yang sama dengan Cn=1 max setelah
pemberian dosis pertama n= pemberian obat, maka berarti tidak terdapat akumulasi
Poppy Anjelisa Z.Hasibuan : Pemantauan Efektivitas Terapi Gentamisin Dosis Berganda Bolus Intravenus Terhadap Infeksi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis, 2008.
USU Repository©2008
obat. Jika Cmax lebih besar dari Cn=1max maka berarti terdapat akumulasi yang bermakna Shargel, 1993; Ritschel, 1992.
Khusus untuk gentamisin, ada tidaknya akumulasi obat lebih jelas terlihat pada Cmin, sebab Cmin mencerminkan keadaan obat dalam jaringan yang sebenarnya
Zairina, 1999.
Poppy Anjelisa Z.Hasibuan : Pemantauan Efektivitas Terapi Gentamisin Dosis Berganda Bolus Intravenus Terhadap Infeksi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis, 2008.
USU Repository©2008
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan pada ruang lingkupnya, penelitian ini diklasifikasikan ke dalam penelitian klinis karena data hasil penelitian merupakan data pemeriksaan klinis
Sastroasmoro dan Ismael, 2002. Pelaksanaan penelitian adalah berupa studi observasional dan bersifat deskriptif untuk menilai ketepatan dosis gentamisin 80 mg
yang diberikan terhadap infeksi pada pasien penyakit paru obstruktif kronis.
3.1 Desain Penelitian
Penentuan besar subjek penelitian dilakukan secara consecutive sampling yaitu semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan diikutsertakan
dalam penelitian sampai jumlah yang diperlukan terpenuhi. Pengamatan terhadap subjek dilakukan secara cross sectional pengamatan sewaktu artinya tiap subjek
hanya diobservasi satu kali saja dan pengukuran variabel subjek dilakukan pada saat pemeriksaan Sastroasmoro dan Ismael, 2002.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap A Rindu A Departemen Ilmu Penyakit Paru dan Saluran Pernafasan, RSUP. H. Adam Malik Medan, Penelitian ini
akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Komisi Etik Penelitian Kesehatan yang beralamat di Fakultas Kedokteran USU, dan waktu penelitian ± 3 bulan.
Poppy Anjelisa Z.Hasibuan : Pemantauan Efektivitas Terapi Gentamisin Dosis Berganda Bolus Intravenus Terhadap Infeksi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis, 2008.
USU Repository©2008