Diagnosis HASIL DAN PEMBAHASAN

kelamin, dan ukuran tubuh Kenward dan Tan, 2003. Penderita SU yang berusia 74 tahun memiliki nilai kreatinin klirens yang lebih rendah dibandingkan kedua penderita lainnya, tetapi pada 5 menit sebelum injeksi berikutnya nilai kreatinin klirensnya berada di atas nilai normal. Hal ini disebabkan fungsi ginjal pasien SU telah mengalami penurunan seiring dengan pertambahan usia sehingga laju filtrasi glomerulus menjadi tidak stabil oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan kadar gentamisin dalam darah. Contoh perhitungan kreatinin klirens dapat ditunjukkan pada Lampiran 6.

4.2 Diagnosis

Diagnosis pada penelitian ini perlu diketahui untuk memastikan infeksi yang terjadi dan ketepatan pemberian antibiotika. Perjalanan penyakit pada usia lanjut umumnya lebih parah dan sering terjadi komplikasi diantaranya karena ada penyakit lain, terjadi perubahan fungsi fisiologis tubuh seiring meningkatnya usia, dan sistem pertahanan tubuh yang semakin menurun sehingga lebih mudah terjadi infeksi, dan hal ini menuntut penggunaan antibiotika. Pemberian antibiotika pada kasus PPOK eksaserbasi akut adalah untuk mengatasi bakteri pada paru secepat mungkin sehingga saat penderita masuk rumah sakit segera diberikan antibiotika secara empiris sambil menunggu hasil uji kultur. Hasil biakan terhadap sputum penderita MU menunjukkan adanya bakteri Streptococcus viridans sedangkan pada penderita SU dijumpai bakteri Klebsiella oxytoca. Pembiakan bakteri terhadap sputum penderita MR gagal untuk dilaksanakan karena MR mengalami kesulitan untuk Poppy Anjelisa Z.Hasibuan : Pemantauan Efektivitas Terapi Gentamisin Dosis Berganda Bolus Intravenus Terhadap Infeksi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis, 2008. USU Repository©2008 mengeluarkan dahak disebabkan penyakit stroke yang dialami 5 bulan sebelum dirawat di rumah sakit. Data diagnosis, hasil kultur dan obat lain yang diberi bersama gentamisin ditunjukkan pada Tabel 4.4 Tabel 4.4 Data diagnosis, hasil kultur dan obat lain yang diberikan terhadap penderita No. Nama Diagnosis Hasil kultur direct smear Obat Lain yang diberikan 1. MU PPOK eksaserbasi akut + suspect TB Paru Relaps Dijumpai bakteri batang gram -, coccus gram +, jamur, hasil kultur: Streptococcus viridans, Dexametason, transamin, ranitidin, codein, spironolakton 2. SU PPOK + suspect tumor paru Dijumpai coccus gram -, jamur, hasil kultur: Klebsiella oxytoca Injeksi tramadol, ranitidin, aminovel. Nebulae ventolin- flixotide 3. MR PPOK eksaserbasi akut + CHF + post stroke - Injeksi aminofilin dan metil prednisolon, Ranitidin, kaptopril, aspilet, ISDN, simvastatin Berbeda dengan kedua penderita lainnya, MU pada mulanya diberikan injeksi cefotaksim, akan tetapi setelah dilakukan skin test, penderita mengalami alergi sehingga diberikan gentamisin. Pemberian obat-obat lain adalah untuk mengatasi Poppy Anjelisa Z.Hasibuan : Pemantauan Efektivitas Terapi Gentamisin Dosis Berganda Bolus Intravenus Terhadap Infeksi Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis, 2008. USU Repository©2008 penyakit bawaan dan mengatasi keluhan yang dialami pasien selama dirawat di rumah sakit. Tidak dijumpai adanya interaksi antara gentamisin dengan obat-obat lain yang digunakan oleh pasien.

4.3 Pengamatan Efek Samping Obat