3. Faktor lingkungan dan kebiasaan hidup.
Faktor lingkungan dan kebiasaan hidup, yaitu sering memakan ikan asin yang mengandung nitrosamin, yang merupakan suatu zat karsinogenik,
adanya asap sejenis kayu tertentu yang digunakan untuk memasak, asap dupa dan seringnya kontak dengan zat karsinogen, seperti Benzopyrene,
gas kimia, asap industri, asap obat nyamuk dan asap rokok, merupakan hal-hal yang diduga berperan penting dalam terjadinya KNF Aziza
et al ,
2005. Beberapa penelitian epidemiologik dan laboratorium menyokong hipotesa
yang menyebutkan bahwa konsumsi dini ikan asin menyebabkan KNF di Cina Selatan dan Hongkong. Suatu studi kasus kontrol menunjukkan
bahwa hanya konsumsi ikan asin yang sering sebelum usia 10 tahun yang berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya KNF Ahmad, 2002;
Cottrill Nutting, 2003; Ganguly et al
, 2003; Wei, 2006.
2.4. Gejala Klinis
Rongga nasofaring sulit dilihat dan karsinoma yang tumbuh sering hanya sedikit memberikan gejala untuk waktu yang lama. Dapat pula
ditemukan mukosa nasofaring berpenampakan normal dalam waktu yang lama walaupun telah terjadi penyebaran tumor ke kelenjar getah bening
regional atau bahkan sudah menjalar ke intrakranial. Gejala dan tanda yang terjadi sebagai akibat adanya obstruksi oleh tumor, invasi ke rongga
tengkorak atau orbita dan metastasis tumor ke kelenjar getah bening
Benny Hidayat : Hubungan Antara Gambaran Timpanometri Dengan Letak Dan Stadium Tumor Pada Penderita Karsinoma Nasofaring Di Departemen THT-KL RSUP H. Adam Malik Medan, 2009
USU Repository © 2008
Aziza et al
, 2005. Gejala yang sering ditemukan, yaitu:
1. Gejala telinga.
Gangguan pada telinga biasanya merupakan gejala dini yang timbul karena asal tumor nasofaring dekat dengan muara tuba Eustachius
Roezin, 1995. Penyumbatan tuba Eustachius oleh massa tumor menimbulkan gejala, berupa tinitus, rasa tidak nyaman di telinga, rasa
tersumbat, berkurangnya pendengaran dan sering berlanjut menjadi otitis media efusi Roezin, 1995.
Otitis media serosa dijumpai pada 41 pasien dari 237 pasien KNF yang didiagnosa dini. Jika seorang Cina dewasa datang dengan keluhan ini,
seorang ahli THT harus mempertimbangkan kemungkinan KNF Chew, 1997; Ahmad, 2002; Wei, 2006.
2. Gejala hidung.
Gejala hidung berupa epistaksis ringan dan obstruksi hidung. Perdarahan dapat timbul berulang-ulang, jumlah sedikit, bercampur ingus. Epistaksis
biasanya dijumpai pada KNF stadium lanjut. Gejala obstruksi hidung biasanya menetap dan bertambah berat akibat massa tumor yang
menutupi koana Chew, 1997; Ahmad, 2002; Cottrill Nutting, 2003; Aziza
et al , 2005.
3. Pembesaran kelenjar getah bening leher.
Gejala lanjut yang paling sering penyebab penderita datang berobat adalah pembesaran kelenjar getah bening leher karena penyebaran
limfogen. Lokasi khas penyebaran KNF ke kelenjar getah bening leher
Benny Hidayat : Hubungan Antara Gambaran Timpanometri Dengan Letak Dan Stadium Tumor Pada Penderita Karsinoma Nasofaring Di Departemen THT-KL RSUP H. Adam Malik Medan, 2009
USU Repository © 2008
adalah daerah yang terletak di bawah angulus mandibula di dalam otot sternokleidomastoideus, perabaannya keras, tidak nyeri bila ditekan dan
tidak mudah digerakkan jika sel tumor telah menembus kelenjar dan mengenai jaringan otot di bawahnya Aziza
et al , 2005.
4. Gejala neurologis.
Gejala lebih lanjut yang sering ditemukan adalah gejala saraf yang terjadi akibat penjalaran melalui foramen laserum saraf kranial III, IV, V, VI dan
foramen ovale IX, X, XI, XII sepanjang fossa kranii media yang disebut penjalaran petrosfenoid dan mengenai saraf otak anterior. Keluhan saraf
yang paling sering ditemukan adalah paresis saraf abdusen N.VI dengan keluhan diplopia dan paresis saraf trigeminus N.V dengan keluhan baal
di pipi dan wajah yang biasanya unilateral. Tumor juga dapat menjalar ke belakang secara ekstrakranial yang disebut penjalaran secara
retroparotidian, mengenai saraf VII sampai XII dan cabang saraf simpatikus servikalis yang menimbulkan gejala sindrom Horner. Sakit
kepala hebat merupakan gejala paling berat pada penderita KNF dan biasanya merupakan stadium terminal. Hal ini karena tumor mengerosi
dasar tengkorak dan menekan struktur di sekitarnya Aziza et al
, 2005.
5. Gejala akibat metastasis jauh.
Sel-sel kanker dapat menjalar bersama aliran darah hematogen ataupun bersama aliran limfe limfogen, mengenai organ tubuh yang letaknya
jauh. Organ yang sering dikenai adalah tulang, paru dan hati. Gejala yang timbul sesuai dengan kerusakan organ tersebut.
Benny Hidayat : Hubungan Antara Gambaran Timpanometri Dengan Letak Dan Stadium Tumor Pada Penderita Karsinoma Nasofaring Di Departemen THT-KL RSUP H. Adam Malik Medan, 2009
USU Repository © 2008
2.5. Diagnosis 2.5.1. Anamnesis