Etiologi dan Faktor Predisposisi

Pada daerah endemik insiden meningkat sejak usia 20 tahun dan mencapai puncak pada dekade IV dan V. Pada daerah resiko rendah usia terbanyak pada dekade V dan VI tapi masih terdapat insidensi yang signifikan pada usia di bawah 30 tahun sehingga didapati distribusi usia bimodal dengan puncak awalnya antara usia 15-25 tahun. KNF lebih sering dijumpai pada pria, dengan perbandingan pria dan wanita 3 : 1 Chew, 1997; Cottrill Nutting, 2003.

2.3. Etiologi dan Faktor Predisposisi

Etiologi pasti dari KNF belum diketahui, namun penelitian secara epidemiologi dan laboratorik menunjukkan bahwa penyebab keganasan ini bersifat multi faktor, yaitu:

1. Infeksi virus Epstein Barr.

Virus ini pertama kali ditemukan oleh Epstein, Barr dan Achong pada tahun 1964 dalam biakan sel limfoblas dari penderita limfoma Burkitt. Virus ini telah diyakini sebagai agen penyebab beberapa penyakit, yaitu mononukleosis infeksiosa, limfoma-Burkitt dan KNF Armiyanto, 1993. Virus Epstein Barr yang diduga sebagai penyebab terjadinya KNF merupakan virus DNA dari kelompok herpes dimana tubuh manusia akan membentuk reaksi imunologik akibat antigen dari virus yang masuk ke dalam tubuh Aziza et al , 2005. Terdapat peningkatan antibodi IgA terhadap viral capsid antigen VCA dan early antigen compleks EA dan ditemukannya genom virus pada sel tumor McDermott et al , 2001; Benny Hidayat : Hubungan Antara Gambaran Timpanometri Dengan Letak Dan Stadium Tumor Pada Penderita Karsinoma Nasofaring Di Departemen THT-KL RSUP H. Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 Ahmad, 2002; Cottrill Nutting; 2003; Lutzky et al , 2008. Terdeteksinya bentuk tunggal DNA viral menyarankan bahwa tumor merupakan proliferasi klonal dari sel tunggal yang pada awalnya terinfeksi VEB. Gen- gen laten spesifik VEB secara konsisten diekspresikan pada karsinoma nasofaring pada lesi awal dan lesi displastik. Protein viral laten latent membrane protein 1 dan 2 memiliki efek yang substansial pada ekspresi gen selular dan pertumbuhan selular, menghasilkan pertumbuhan yang sangat invasif serta pertumbuhan yang ganas dari karsinoma McDermott et al , 2001; Cottrill Nutting, 2003; Wei Sham, 2005; Lutzky et al , 2008.

2. Faktor genetik.

Diduganya faktor genetik berperan pada KNF berdasarkan atas resiko tinggi yang terdapat pada orang Cina, baik yang tinggal di negaranya sendiri maupun yang telah berpindah ke negara lain atau terdapat pada orang keturunan Cina yang menikah dengan non-Cina. Hubungan Human Leucocyte Antigen HLA ditemukan pada penderita KNF yang telah berimigrasi ke negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Hongkong dan keturunan Cina di California. Penelitian di Medan menemukan alel gen paling tinggi pada penderita KNF suku Batak adalah gen HLA-DRB112 dan HLA-DQB0301 di mana alel gen yang potensial sebagai penyebab kerentanan timbulnya KNF pada suku Batak adalah alel gen HLA- DRB108 Delfitri, 2007. Benny Hidayat : Hubungan Antara Gambaran Timpanometri Dengan Letak Dan Stadium Tumor Pada Penderita Karsinoma Nasofaring Di Departemen THT-KL RSUP H. Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008

3. Faktor lingkungan dan kebiasaan hidup.

Faktor lingkungan dan kebiasaan hidup, yaitu sering memakan ikan asin yang mengandung nitrosamin, yang merupakan suatu zat karsinogenik, adanya asap sejenis kayu tertentu yang digunakan untuk memasak, asap dupa dan seringnya kontak dengan zat karsinogen, seperti Benzopyrene, gas kimia, asap industri, asap obat nyamuk dan asap rokok, merupakan hal-hal yang diduga berperan penting dalam terjadinya KNF Aziza et al , 2005. Beberapa penelitian epidemiologik dan laboratorium menyokong hipotesa yang menyebutkan bahwa konsumsi dini ikan asin menyebabkan KNF di Cina Selatan dan Hongkong. Suatu studi kasus kontrol menunjukkan bahwa hanya konsumsi ikan asin yang sering sebelum usia 10 tahun yang berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya KNF Ahmad, 2002; Cottrill Nutting, 2003; Ganguly et al , 2003; Wei, 2006.

2.4. Gejala Klinis