Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan 3 petugas Pencucian saat observasi pada proses pengeringan linen menyatakan
bahwa, “ waktu untuk pengeringan 30 menit itu biasanya selimut tebal, bed cover
tapi kalo baju bayi, baju OKA, laken, seprei itu cuma 15 menit” Hubungan mengapa pada proses pengeringan harus pada suhu 70
C dan dalam waktu selama 10 menit agar mikroorganisme yang belum mati atau
terkontaminasi ulang diharapkan dapat mati Depkes, 2004. Proses pengeringan linen yang dilakukan di Unit
laundry
RSU X sudah sesuai dengan Kepmenkes 1204 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah
sakit dikarenakan petugas sudah sesuai dalam pemasangan suhu pengeringan mesin yaitu 70
o
C. Jika proses pengeringan tidak dilakukan dengan baik atau tidak sesuai dengan suhu yang ditentukan maka linen akan menjadi lembab dan
mikroorganisme yang masih ada tidak mati dan memungkinkan akan terjadi kontaminasi. Serta dapat menyebabkan tumbuhnya jamur yang dapat membuat
linen cepat rusak.
5.2.5 Proses Penyetrikaan Linen Unit Instalasi
Laundry
Rumah Sakit Umum X Kota Medan
Proses penyetrikaan pada linen setelah dicuci diharuskan karena pada proses penyetrikaan suhu panas pada mesin setrika membantu mematikan
mikroorganisme sehingga dapat meminimalisir kontaminasi selain itu dari dapat menambah estetika linen yang akan digunakan dan menambahn kenyamanan bagi
pasien. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan observasi pada
tahap penyetrikaan suhu mesin setrika sesuai yaitu 70
o
C dan pada teknik
penyetrikaan petugas melakukan pelipatan terlebih dahulu agar linen mudah disetrika namun pada tahap pencucian linen yang seharusnya linen di lipat setelah
selesai setrika. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap informan 3 petugas
pencucian linen saat observasi pada proses penyetrikaan linen menyatakan bahwa,
“kalo
nyetrika kami mulai jam set 2 setelah istirahat, iya kami lipat dulu biar gampang disetrika jadi nanti bagian luar sama dalam lipatan aja yang
disetrika” Hasil penelitian Sugianti 2005 menunjukan bahwa proses penyetrikaan
linen di RSU Daerah Kabupaten purbalingga masih tidak sempurna karena dalam proses penyetrikaan masih menggunakan setrika pres sehingga seluruh permukaan
linen tidak tersetrika. Penyetrikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika besar dapat di setel
sampai dengan suhu sampai dengan 120
o
C, namun harus diingat bahwa linen mempunyai keterbatasan terhadap suhu sehingga suhu disetel antara 70-80
o
C Depkes, 2004.
Penyetrikaan di Unit
laundry
RSU X sudah baik petugas menyesuaikan panas mesin setrika uap sesuai dengan ketentuan Kepmenkes 1204 yaitu 70
o
C, hanya saja seharusnya dalam proses penyetrikaan linen dilipat setelah proses
penyetrikaan selesai sehingga seluruh bagian pada linen dapat tersetrika. Hal ini terjadi mungkin saja karena petugas menyesuaikan waktu kerja dengan beban
kerja yang ada.