Pelatihan yang Diberikan Pihak Rumah Sakit Biaya pengadaan linen

penanggung jawab. Berikut adalah pernyataan wawancara peneliti dengan kepala bagian penunjang medis : “ Pertama kan yang pasti koordinatornya dulu renti kemudian renti itu berkoordinasi dengan saya sebagai sebagai kepala bagian penunjang medis misalnya ada kendala atau apa permasalahan yang tidak bisa kami tangani nanti kami laporkanlagi ke atas kabid medik dan perawatan dr.indra ” 4.4.18 Pemeriksaan linen spesifikasi angka kuman Pihak rumah sakit dalam hal ini belum pernah melakukan pemeriksaan angka kuman terhadap linen bersih siap pakai, sebetulnya sudah pernah diwacanakan oleh koordinator hanya saja belum medapat tanggapan dari pihak rumah sakit. Pemeriksaan yang berkaitan dengan laundry adalah pemeriksaan angka kuman pada air yang dilakukan rutin oleh dinas kesehatan. Berikut pernyataan kutipan wawancara peneliti dan informan : “ Kalo rutin ini maksudnya apa? Hmm air ya? Kalo air ini kita ada pemeriksaan rutin kerja sama dengan bagian sanitasi. Uji lab gitu? Belum, kita selalu airnya aja per 3 bulan atau 6 bulan gitu kami terakhir kemarin itu pemeriksaan bulan april dari dinkes nya itu sendiri datang ambil sampel air ” Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pihak rumah sakit belum pernah melakukan pemeriksaan kuman pada linen bersih. Tabel 4.16 Hasil Rekapitulasi Observasi Pengelolaan Linen Laundry Di Rumah Sakit Umum X Kota Medan Tahun 2015 No Komponen yang Dinilai Kategori Ya Tidak A PENGUMPULAN √ B PENERIMAAN √ C PENCUCIAN √ D PENGERINGAN √ E PENYETRIKAAAN √ F PENYIMPANAN √ G DISTRIBUSI √ H PENGANGKUTAN √

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Tenaga

Laundry , Sarana, Prasarana, Peralatan Unit Instalasi Laundry Rumah Sakit Umum X Kota Medan Jumlah petugas laundry di RSU X berjumlah 9 orang dengan 1 orang koordinator yang bertugas mengawasi, mengatur, dan menyusun setiap laporan mengenai laundry. Jumlah petugas di unit laundry memiliki jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan dari hasil wawancara yang peniliti lakukan terhadap sift kerja di unit laundry RSU X informan 2 koordinator laundry menyatakan bahwa, “ Kalo sift kerjanya ada 2 sift sift pagi dari jam 7 sampa i jam 3 sore kalo siang dari jam 1 sampai jam 9 malem nah sift pagi itu ngutipnya dari jam 7 pagi sampai jam 9 pagi kalo yang sift siang dari jam 3 sampai 4. ” Dalam pembagian tugas pokok, petugas laki-laki lebih berperan dalam tugas yang lebih berat khususnya dalam penanganan mesin, pencucian, pengeringan karena dalam proses itu memerlukan tenaga yang lebih besar. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan 2 koordinator laundry menyatakan bahwa “ kalo disini kan ada laki-laki ada perempuan misalnya yang masuk pagi ada 5 orang 2 orang laki2 betugas diruang pencucian megang mesin nanti sebagian lagi melipat menyetrika dan pendistribusian ” Tenaga pencucian linen atau tenaga laundry belum pernah mendapatkan pelatihan khusus mengenai laundry atau penanganan khusus dalam pengelolaan linen seperti hasil wawancara peneliti terhadap informan I penanggung jawab dan Informan 3 petugas pencucian linen bahwa, “ Kemarin kita pernah mengirimkan koordinatornya ke jakarta, kalo disini kita juga ada dari PPI kan ada hubungannya dengan laundry juga terus dari K3 diadakan di ruang pertemuan kita .” Berbeda dengan jawaban informan 3 yang menyatakan bahwa, “ Belum, belum ada … Pelatihan? Kalo sosialisasi tentang linen -linen atau laundry sudah.. hmm berarti sudah lah pelatihan-pelatihan PPI sudah pernah”,sehingga petugas masih kurang memahami atau mengikuti prosedur yang ada. Kurangnya pengawasan juga menjadi salah satu penyebab kurangnya kepatuhan petugas dalam pengelolaan linen. Seharusnya pihak rumah sakit memberikan pelatihan khusus, dan menyediakan buku pedoman. Sarana di unit laundry RSU X sudah baik, dimana unit laundry sudah memiliki ruang untuk penerimaan linen, ruang untuk proses pencucian, ruang untuk setrika, dan ruangan untuk penyimpanan linen di setiap lantai di gedung rumah sakit yang dilengkapi dengan lemari penyimpanan linen bersih. Prasarana di unit laundry RSU X sudah lengkap dimana unit laundry memiliki sarana listrik guna penunjang dalam proses penggunaan mesin-mesin, dan sudah memiliki prasarana air yang sudah sesuai dengan baku mutu air bersih hal ini di perjelas dengan wawancara peneliti terhadap informan 1 penanggung Jawab Laundry yang menyatakan bahwa, “ Kalo rutin ini maksudnya apa? Hmm air ya? Kalo air ini kita ada pemeriksaan rutin kerja sama dengan bagian sanitasi. Uji lab gitu? Belum, kita selalu airnya aja per 3 bulan atau 6 bulan gitu kami terakhir kemarin itu pemeriksaan bulan april dari dinkes nya itu sendiri datang ambil sampel air ” . Menurut Depkes 2004, perlu dilakukan pemeriksaan awal untuk mengetahui adanya dua polutan pengganggu yaitu garam dan