mengenai laundry yang di dapat dari pelatihan PPI pengendalian penyakit menular seperti kutipan wawancara berikut :
Jawaban informan 3 :
“
Pernah kak, dari rumah sakit
PPI kak namanya K3 juga kak”
Hanya saja seorang informan yang menyatakan pernah mendapatkan pelatihan awalnya dia menyatakan belum hanya saja ketika informan lain yang
berada di tempat yang sama saat peneliti melakukan wawancara berbicara jika sudah pernah dilakukan maka informan tersebut pun menyatakan sudah,seperti
kutipan wawancara informan berikut ini : Jawaban informan 4 :
“
Belum, belum ada
… Pelatihan? Kalo sosialisasi tentang linen
-linen atau laundry sudah.. hmm berarti sudah lah pelatihan-pelatihan PPI
sudah pernah”
dan satu informan lagi menyatakan bahwa dia sama sekali belum mendapatkan pelatihan tentang
laundry
seperti kutipan wawancara informan berikut : Jawaban informan 5 :
“Belum kak, belum pernah”
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, petugas belum pernah mendapatkan pelatihan khusus mengenai pengelolaan linen di
laundry
pelatihan yang di dapat oleh petugas laundry hanya pelatihan Pengendalian Penyakit Infeksi dan juga Pelatihan Kesehatan Keselamatan Kerja.
4.4.7 Perencanaan Proses Pencucian yang Dilakukan
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap koordinator di unit
laundry
mengenai perencanaan untuk proses pencucian informan menyatakan bahwa ada perencanaan yang dilakukan khususnya dalam proses pencucian linen
infeksius dan bahan-bahan kimia yang dibutuhkan untuk proses pencucian seperti kutipan wawancara berikut ini :
“
Ada, iya ada kami merencanakan bahan kimia chemical dan cara mencuci linennya soalnya linennya kan ada macam-macam ada linen
infeksius dan non infeksius terutama linen yang takut menular kan kaya HIV itu kami rencanakan dulu bagaimana cara-caranya gitu.
” 4.4.8
Pembagian Sift Kerja Petugas Laundry
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan mengenai waktu sift kerja di instalasi
laundry
RSU X dibagi menjadi 2 waktu yaitu pagi dan siang, seperti kutipan wawancara berikut :
“
Kalo sift kerjanya ada 2 sift sift pagi dari jam 7 sampai jam 3 sore kalo siang dari jam 1 sampai jam 9 malem nah sift pagi itu ngutipnya dari jam
7 pagi sampai jam 9 pagi kalo yang sift siang dari jam 3 sampai 4.
”
Pada sift kerja yang ditentukan koordinator dilakukan bergantian jadi petugas
laundry
mendapatkan sift kerja yang berbeda setiap minggunya untuk petugas
laundry
mendapatkan waktu 1 hari untuk off kerja dalam satu minggu.
4.4.9 Pembagian Tugas Pokok Pekerja Laundry
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada koordinator mengenai pembagian tugas pokok pekerja
laundry
disesuaikan dengan jenis kelamin pekerja seperti yang dinyatakan dalam kutipan wawancara beriku :
“
kalo disini kan ada laki-laki ada perempuan misalnya yang masuk pagi ada 5 orang 2 orang laki2 betugas diruang pencucian megang mesin
nanti sebagian lagi melipat menyetrika dan pendistribusian
”
Dalam hal ini koordinator memberikan kebijakan untuk pekerjaan yang lebih berat dilakukan oleh pekerja laki-laki khususnya dibagian mesin yaitu mulai
dari mencuci, memeras dan mengeringkan pakaian.
4.4.10 Pengadaan Linen di Instalasi
Laundry
Pada unit instalasi
laundry
RSU X kota Medan dalam pengadaan linen pihak
laundry
bekerjasama dengan bagian pengadaan rumah sakit seperti pernyataan koordinator berikut ini :
“
Kalo pengadaan linen di laundry ini biasanya kami catat dulu nanti 1 kali 3 bulan stok otname kami buat linen yang tidak layak pakai lagi kami
buat catatannya nanti kami kasih hitungannya ke pengadaaan
” 4.4.11
Penanganan Linen Rusak
Proses penanganan linen rusak dirumah sakit sudah cukup baik dan teliti linen yang rusak dan masih layak pakai dijahit sehingga dapat dipergunakan
kembali seperti pernyataan dalam kutipan wawancara berikut:
“
Kalo linen rusak masih layak pakai dia bisa kami jahit tapi kalo linen yang terkena tumpahan obat atau noda yang tak bisa hilang kita
masukin ke kategori linen afkir jadi nanti kami ganti baru
” 4.4.12
Pengadaan Bahan Baku Cucian
Pada pengadaan bahan kimia cucian pihak unit instalasi
laundry
bekerja sama dengan bagian perbekalan, seperti kutipan wawancara berikut :
“
Pengadaan bahan bakunya... permintaannya dari kami tapi nanti kami mintanya ke perbekalan yang dibutuhkan nanti dari perbekalan yang
beli kami tinggal order aja
”