Proses Pengelolaan Linen Pada Tahap Pengumpulan Proses Pengelolaan Linen Pada Tahap Penerimaan

Berdasarkan tabel observasi 4.9 di atas, petugas yang menerima linen kotor dari ruangan melakukan pencatatan jumlah linen kotor yang diterima dari setiap ruangan. Pencatatan dilakukan bersamaan dengan penimbangan berat linen kotor yang diterima dan untuk proses pencucian berat linen kotor yang diterima di sesuaikan dengan berat mesin cuci yang dimilki oleh unit instalasi laundry . 4.3.3 Proses Pengelolaan Linen Pada Tahap Pencucian Tahapan proses pencucian linen di unit laundry Rumah Sakit X Kota Medan, dimulai dengan tahap I Flush yaitu, pembasahan untuk melepaskan kotoran yang mudah larut tanpa menggunakan bahan kimia dilanjutkan dengan tahap II Break yaitu, proses pembasahan dengan menambahkan alkali untuk melepaskan kotoran protein dalam air dengan suhu ruangan tahap selanjutnya tahap III Prewash yaitu, Proses pencucian dengan menambah deterjen, alkali, dan elmusifier dengan suhu hangat tahap selanjutnya tahap IV Main Wash yaitu, proses pencucian untuk melepaskan semua jenis kotoran dengan air suhu tinggi agar deterjen beraksi optimal tahap selanjutnya tahap V Bleach yaitu, Proses pemucatan dengan menggunakan aktif chlorine dalam air 60 o C untuk melepaskan noda organik yang tak lepas dengan cara di atas untuk jenis linen putih selanjutnya tahap VI Rinse yaitu Proses pembilasan sisa-sisa reaksi kimia dengan menggunakan air dingin dalam jumlah banyak dan di ulang 2-3 kali Selanjutnya tahap VII Intermediate Extract yaitu, pembilasan akhir dengan pemerasan ringan dan terakhir tahap VIII Final Rinse yaitu, proses menetralkan sisa-sisa kimia sebagai pembilasan akhir. Berikut adalah gambar tahapan pencucian linen yang di Unit Instalasi Laundry Rumah Sakit Umum X Kota Medan : Gambar 4.1 Tahap Proses Pencucian Linen Tahap I Flush Proses pembasahan untuk melepaskan kotoran yang mudah larut tanpa bahan kimia Tahap II Break Proses pembasahan dengan menambahkan alkali untuk melepaskan kotoran protei dalam air dengan suhu ruangan Tahap III Prewash Proses pencucian dengan menambah deterjen, alkali, dan elmusifier dengan suhu hangat Tahap IV Main Wash Proses pencucian untuk melepaskan semua jenis kotoran dengan air suhu tinggi agar deterjen beraksi optimal Tahap V Bleach Proses pemucatan dengan menggunakan aktif chlorine dalam air 60 o C untuk melepaskan noda organik yang tak lepas dengan cara di atas untuk jenis linen putih Tahap VII Intermediate Extract Pembilasan akhir dengan pemerasan ringan Tahap VIII Final Rinse Proses menetralkan sisa-sisa kimia sebagai pembilasan akhir Tahap VI Rinse Proses pembilasan sisa-sisa reaksi kimia dengan menggunakan air dingin dalam jumlah banyak dan di ulang 2-3 kali Tabel 4.10 Hasil Observasi Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X Kota Medan dengan Komponen Penilaian Pada Tahap Pencucian No Komponen yang dinilai Kategori Keterangan Ya Tidak C PENCUCIAN 1. Melakukan pemanasan-desinfeksi pada mesin cuci sebelum melakukan proses pencucian √ 2. Proses pencucian dikelompokan berdasarkan tingkat kekotorannya yaitu pemisahan pencucian linen infeksius dan linen non infeksius √ 3. Pembersihan linen kotor dan tinja, urin, darah dan muntahan dengan cara merendam menggunakan desinfektan Chlorine Bleach √ 4. Penggunaan deterjen laundry yang memiliki khusus serbuk putih berwarna biru dengan pH 11,0-12,0 √ Berdasarkan tabel observasi 4.10 di atas dapat dilihat bahwa, pada petugas akan melaksanakan proses pencucian tidak melakukan pemanasan-desinfektan pada mesin cuci dan untuk linen yang terdapat tinja atau darah tidak melakukan pembersihan atau perendaman terlebih dahulu menggunakan desinfektan Chlorine Bleach.

4.3.4 Proses Pengelolaan Linen Pada TahapPengeringan

Tabel 4.11 Hasil Observasi Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X Kota Medan dengan Komponen Penilaian Pada Tahap Pengeringan No Komponen yang dinilai Kategori Keterangan Ya Tidak D PENGERINGAN Pengeringan dilakukan dengan menggunakan mesin pengering drying yang mempunyai suhu 70 C selama 10 √ menit Berdasarkan tabel observasi 4.11 di atas, petugas melakukan pengeringan linen menggunakan mesin pengering drying dengan suhu 70 C dan waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan selama 15 menit untuk linen yang memiliki ukuran tidak tebal dan 30 menit untuk linen yang memiliki ukuran tebal.

4.3.5 Proses Pengelolaan Linen Pada Tahap Penyetrikaan

Tabel 4.12 Hasil Observasi Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X Kota Medan dengan Komponen Penilaian Pada Tahap Penyetrikaan No Komponen yang dinilai Kategori Keterangan Ya Tidak E PENYETRIKAAN Suhu mesin setrika disetel antara 70 - 80 C √ Berdasarkan tabel observasi 4.12 di atas, dapat dilihat bahwa pada proses penyetrikaan yang dilakukan petugas suhu mesin setrika yang digunakan adalah 70 C.

4.3.6 Proses Pengelolaan Linen Pada Tahap Penyimpanan

Tabel 4.13 Hasil Observasi Pengelolaan Linen Laundry di Rumah Sakit Umum X Kota Medan dengan Komponen Penilaian Pada Tahap Penyimpanan No Komponen yang dinilai Kategori Keterangan Ya Tidak E PENYIMPANAN 1. Pemisahan linen berdasarkan jenisnya √ 2. Linen baru yang diterima ditempatkan pada bagian bawah √ Lanjutan tabel 4.11