Analisis Regresi Variabel Penelitian

58 Tabel 4.4.3 Kategorisasi konformitas Frequency Percent Compliance Rendah 112 53.3 Tinggi 98 46.7 Acceptance Rendah 109 51.9 Tinggi 101 48.1 Berdasarkan data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa 53.3 atau 112 responden memiliki kategorisasi compliance yang rendah. Sedangkan responden yang memiliki kategorisasi compliancce tinggi jumlahnya lebih sedikit, yaitu 46.7 atau 98 siswa. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat compliance yang paling dominan berada pada kategorisasi rendah. Selanjutnhya ditemukan bahwa 51.9 atau 109 responden memiliki kategorisasi acceptance yang rendah. Sedangkan responden yang memiliki kategorisasi acceptance tinggi jumlahnya lebih sedikit, yaitu 48.1 atau 101 siswa.

4.5 Uji Hipotesis Penelitian

4.5.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian

Selanjutnya, uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh masing-masing IV terhadap DV dalam penelitian ini, analisisnya dilakukan dengan teknik multiple regresion. Data yang dianalisis ialah faktor skor atau true score yang diperoleh dari hasil analisis faktor. Alasan penulis menggunakan faktor skor ini ialah untuk menghindari dampak negatif dari kesalahan pengukuran. 59 Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS. Dalam regresi ada tiga hal yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV, kedua apakah secara keseluruhan IV berpengaruh secara signifikan terhadap DV, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing - masing IV. Pengujian hipotesis dilakukan dengan beberapa tahapan. Langkah pertama peneliti melihat besaran R-square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk tabel R square, dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Model Summary Analisis Regresi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension0 1 .501 a .251 .225 8.02992 a. Predictors: Constant, USIA, STRESS_REACTION, JENIS_KELAMIN, ABSORPTION, ACCEPTANCE, CONTROL, COMPLIANCE Berdasarkan data pada tabel 4.10 dapat kita lihat bahwa perolehan R- square sebesar 0.251 atau 25.1 . Artinya proporsi varians dari impulsive buying yang dijelaskan oleh control, stress reaction, absorption, compliance, acceptance, jenis kelamin dan usia adalah sebesar 25.1 , sedangkan 74.9 sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. 60 Langkah kedua peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent variable terhadap impulsive buying. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Tabel Anova Pengaruh Keseluruhan IV Terhadap DV Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 4374.128 7 624.875 9.691 .000 a Residual 13024.898 202 64.480 Total 17399.026 209 a. Predictors: Constant, USIA, STRESS_REACTION, JENIS_KELAMIN, ABSORPTION, ACCEPTANCE, CONTROL, COMPLIANCE b. Dependent Variable: IMPULSIVE_BUYING Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai p sig pada kolom paling kanan adalah sebesar 0.000 atau p=0.000 dengan nilai p 0.05. Dengan demikian hipotesis nihil yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variable independen terhadap impulsive buying ditolak. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan dari control, stress reaction, absorption, compliance, acceptance, usia dan jenis kelamin terhadap impulsive buying. Langkah selanjutnya adalah melihat koefisien regresi dari masing-masing IV. Jika sig0.05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti variabel independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulsive buying. Adapun besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel independen terhadap impulsive buying dapat dilihat pada tabel berikut 4.7 61 Tabel 4.7 Koefisien Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 31.247 7.328 4.264 .000 CONTROL -.191 .069 -.187 -2.758 .006 STRESS_REACTION .398 .066 .385 6.033 .000 ABSORPTION .121 .071 .110 1.716 .088 COMPLIANCE .004 .074 .004 .049 .961 ACCEPTANCE .048 .074 .046 .648 .518 JENIS_KELAMIN .775 1.142 .042 .678 .498 USIA -1.049 .678 -.097 -1.549 .123 a. Dependent Variable: IMPULSIVE_BUYING Berdasarkan koefisien regresi pada tabel diatas, dapat diketahui persamaan regresi sebagai berikut : signifikan Impulsive buying ’ = 31.247 - 0.191 control + 0.398 stress reaction + 0.121 absorption + 0.004 compliance + 0.048 acceptance + 0.775 jenis kelamin – 1.049 usia. Dapat dilihat bahwa hanya koefisien regresi control dan stress reaction yang signifikan. Hal ini berarti dari tujuh hipotesis minor terdapat dua yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing-masing independen variabel adalah sebagai berikut : 1. Variabel Control Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.191 dengan signifikansi 0.005 sig 0.05, dengan demikian H 01 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi control terhadap impulsive buying ditolak. Artinya, variabel control memiliki pengaruh negatif yang signifikan 62 terhadap impulsive buying. Semakin rendah control seseorang maka kecenderungan untuk melakukan impulsive buying semakin tinggi. 2. Variabel Stress Reaction Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.398 dengan signifikansi 0.000 sig 0.05, dengan demikian H 02 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi stress reaction terhadap impulsive buying ditolak. Artinya, stress reaction memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap impulsive buying. Nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan arah yang positif antara stress reaction dan impulsive buying. Semakin tinggi stress reaction maka semakin tinggi juga impulsive buying. 3. Variabel Absorption Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.121 dengan signifikansi 0.088 sig 0.05, dengan demikian H 03 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi absorption terhadap impulsive buying diterima. Artinya, absorption tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulsive buying. 4. Variabel Compliance Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.004 dengan signifikansi 0.961 sig 0.05, dengan demikian H 04 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi compliance terhadap impulsive buying diterima. Artinya, compliance tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulsive buying. 63 5. Variabel Acceptance Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.048 dengan signifikansi 0.518 sig 0.05, dengan demikian H 05 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi acceptance terhadap impulsive buying diterima. Artinya, acceptance tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulsive buying. 6. Variabel Jenis Kelamin Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.775 dengan signifikansi 0.498 sig 0.05, dengan demikian H 06 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi jenis kelamin terhadap impulsive buying diterima. Artinya, jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulsive buying. 7. Variabel Usia Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -1.049 dengan signifikansi 0.123 sig 0.05, dengan demikian H 07 yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi usia terhadap impulsive buying diterima. Artinya, usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap impulsive buying.

4.6 Pengujian Proporsi Varians