56
4.4  Kategorisasi Skor Variabel Penelitian
Kategorisasi  dalam  penelitian  ini  dibuat  menjadi  dua  kategori  yaitu,  tinggi  dan rendah.  Untuk  mendapatkan  norma  kategorisasi  tersebut,  peneliti  menggunakan
pedoman sebagai berikut:
Tabel 4.4 Pedoman Interpretasi Skor
Kategori Rumus
Tinggi X ≥ Mean
Rendah X  Mean
Uraian  mengenai  gambaran  kategori  skor  variabel  penelitian  berdasarkan tinggi  dan  rendahnya  variable  impulsive  buying  disajikan  pada  tabel  4.4.1  di
bawah ini.
Tabel 4.4.1 Ketegorisasi
Impulsive Buying
Frequency Percent
Valid Rendah
109 51.9
Tinggi 101
48.1 Total
210 100.0
Berdasarkan  data  pada  tabel  4.4  dapat  dilihat  bahwa  51.9    atau  109  responden
memiliki  impulsive  buying  yang  rendah.  Sedangkan  responden  yang  memiliki impulsive buying tinggi jumlahnya lebih sedikit, yaitu 48.1 atau 101 responden.
Uraian  mengenai  gambaran  kategori  skor  variabel  penelitian  berdasarkan tinggi dan rendahnya variabel control disajikan pada tabel 4.4.2 di bawah ini.
57
Table 4.4.2 Kategorisasi
Personality Trait
Frequency Percent
Control Rendah
115 54.8
Tinggi 95
45.2 Stress reaction
Rendah 104
49.5 Tinggi
106 50.5
Absorption Rendah
104 49.5
Tinggi 106
50.5 Berdasarkan  data  pada  tabel  4.4.2  dapat  dilihat  bahwa  54.8    atau  115
responden memiliki katagorisasi control yang rendah. Sedangkan responden yang memiliki katagorisasi control tinggi jumlahnya lebih sedikit, yaitu 45.2 atau 95
responden.  Dapat  disimpulkan  bahwa  dari  keseluruhan  responden  yang  diteliti, tingkat control yang paling dominan berada pada kategorisasi rendah.
Uraian  mengenai  gambaran  kategori  skor  variabel  penelitian  berdasarkan tinggi  dan  rendahnya  variabel  stress  reaction  disajikan  pada  tabel  di  atas  dapat
dilihat  bahwa  50.5    atau  106  responden  memiliki  katagorisasi  stress  reaction yang  tinggi.  Sedangkan  responden  yang  memiliki  katogorisasi  stress  reaction
rendah  jumlahnya  lebih  sedikit,  yaitu  49.5  atau  104  siswa.  Dapat  disimpulkan
bahwa  dari  keseluruhan  responden  yang  diteliti,  tingkat  stress  reaction  yang paling dominan berada pada kategorisasi tinggi.
Selanjutnya  ditemukan  bahwa  50.5  atau  106  responden  memiliki absorption  yang tinggi dan 49.5 atau 104 responden memiliki  absorption  yang
rendah.
58
Tabel 4.4.3 Kategorisasi
konformitas
Frequency Percent
Compliance Rendah
112 53.3
Tinggi 98
46.7 Acceptance
Rendah 109
51.9 Tinggi
101 48.1
Berdasarkan  data  pada  tabel  diatas  dapat  dilihat  bahwa  53.3    atau  112 responden  memiliki  kategorisasi  compliance  yang  rendah.  Sedangkan  responden
yang memiliki kategorisasi compliancce tinggi jumlahnya lebih sedikit, yaitu 46.7 atau  98  siswa.  Dapat  disimpulkan  bahwa  dari  keseluruhan  responden  yang
diteliti, tingkat compliance yang paling dominan berada pada kategorisasi rendah. Selanjutnhya  ditemukan  bahwa  51.9    atau  109  responden  memiliki
kategorisasi  acceptance  yang  rendah.  Sedangkan  responden  yang  memiliki kategorisasi  acceptance  tinggi  jumlahnya  lebih  sedikit,  yaitu  48.1  atau  101
siswa.
4.5 Uji Hipotesis Penelitian