Definisi impulsive buying Impulsive Buying

13

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bab dua ini akan dibahas mengenai landasan teori penelitian yang berisi tentang teori impulsive buying, personality trait dan konformitas. Selanjutnya dalam bab ini juga akan dibahas mengenai kerangka berpikir dan hipotesis penelitian

2.1 Impulsive Buying

2.1.1 Definisi impulsive buying

Menurut Rook 1987 impulsive buying didefinisikan sebagai perilaku belanja tanpa perencanaan, diwarnai oleh keinginan kuat untuk membeli yang muncul secara tiba-tiba dan seringkali sulit untuk ditahan, yang dipicu secara spontan pada saat berhadapan dengan produk, dan diiringi oleh perasaan menyenangkan serta penuh gairah. Sementara itu dari sisi psikologis perilaku impulsive buying menimbulkan perilaku yang tidak disadari dan disertai dengan respon emosi yang kuat serta konflik interpersonal Beaty Ferrel, 2003. Namun berdasarkan pendapat Verplanken Herabadi 2001 menunjukkan bahwa dorongan emosional tersebut terkait dengan adanya perasaan yang intens yang ditunjukkan dengan melakukan pembelian karena adanya dorongan untuk membeli suatu produk dengan segera, mengabaikan konsekuensi negatif, dan merasakan kepuasan. Artinya, konsumen mengabaikan konsekuensi 14 setelah melakukan pembelian tersebut. Konsumen hanya ingin merasa puas dengan membeli barang yang konsumen inginkan. Perilaku impulsive buying dari Verplanken Herabadi 2001 ini melibatkan dua system inti yaitu affective emosi dan cognitive. Affective dan cognitive dapat melakukan prosesnya sendiri-sendiri dan ada kalanya mereka bekerja secara bersama. Namun, dalam beberapa hal sisi emosi sering menjadi hal utama bahkan mendahulu dan mampu mempengaruhi cognitive. Emosi bisa terjadi secara otomatis tanpa peran active dari cognitive, yaitu kesadaran. Engel Blackwell 1995, menambahkan impulsive buying atau unplanned purchase merupakan suatu tindakan pembelian yang dibuat tanpa direncanakan terlebih dahulu dan keputusan pembelian dilakukan pada saat berada di dalam toko. Dari berbagai teori diatas peneliti menggunakan teori Verplanken Herabadi 2001, yaitu impulsive buying sebagai pembelian yang tidak rasional dan diasosiasikan dengan pembelian yang cepat dan tidak direncanakan, diikuti oleh adanya konflik pikiran dan dorongan emosional. Teori ini dipilih karena memiliki definisi yang paling sesuai untuk menjabarkan pengertian impulsive buying.

2.1.2 Dimensi-dimensi impulsive buying