13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
Kata bank dapat ditelusuri dari kata banque dalam bahasa Prancis, dan dari kata banco dalam bahasa Italia, yang dapat berarti petilemari bangku
yang menyiaratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga seperti peti emas, peti uang dan sebagainya, menurut Arifin 2006. Peti bank
berarti portepel aktiva yang menghasilkan yaitu portofolio yang memberi bank laba. Namun pada abad ke-12 kata banco di Itali merujuk pada meja,
counter atau tempat usaha penukaran uang, arti ini menyiratkan fungsi transaksi yaitu penukaran uang atau dalam transaksi bisnis yang lebih luas
yaitu “membayar barang dan jasa” Pengertian bank menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat banyak. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya Kasmir
2004:23. Pengertian yang lebih teknis dapat ditemukan pada Standar Akuntansi
Keuangan PSAK dan SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990.
14
Pengertian Bank Menurut PSAK Nomor 31 dalam Standar Akuntansi Keuangan yaitu Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara
keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar
lalu lintas pembayaran. Mishkin 2001: 8, secara sederhana menjelaskan bank sebagai
lembaga keuangan yang menerima deposito dan memberikan pinjaman. Ia juga menjelaskan bahwa bank merupakan perantara keuangan financial
intermediaries, sehingga menimbulkan interaksi antara orang yang membutuhkan pinjaman untuk membiayai kebutuhan hidupnya, dengan orang
yang memiliki kelebihan dana dan berusaha menjaga keuangannya dalam bentuk tabungan dan deposito lainyya di bank. Financial intermediaries
merupakan suatu aktivitas penting dalam perekonomian, karena ia menimbulkan aliran dana dari pihak yang tidak produktif kepada pihak yang
produktif dalam mengelola dana. Selanjutnya, hal ini akan membantu mendorong perekonomian menjadi lebih efisien dan dinamis.
Definisi Bank tersebut memberi tekanan bahwa bank dalam melakukan usahanya terutama dalam menghimpun dana dalam bentuk
simpanan yang merupakan sumber dana bank. Demikian dari segi penyaluran dana, hendaknya bank tidak semata-mata memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya bagi pemilik tapi juga kegiatannya harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarkat. Definisi tersebut merupakan
komitmen bagi setiap bank yang menjalankan usahanya di Indonesia.
15
B. Perkreditan