50
dari r
tabel
, maka tes tersebut valid dan sebaliknya, jika hasil perhitungan r
pbi
lebih kecil dari r
tabel
, maka tes tersebut tidak valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan, suatu tes dapat dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi, apa bila tes tersebut mempunyai
hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur, ini berarti semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin kita menyatakan
dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali. Formula statistika yang dapat digunakan untuk menguji reliabilitas adalah
KR-20 Kuder dan Richardson, dengan rumus sebagai berikut:
8
Keterangan: r
11
= Reliabilitas tes secara keseluruhan p
= Proporsi responden yang menjawab benar q
= Proporsi reponden yang menjawab salah ∑pq
= Jumlah perkalian antara p dan q St
= Varians dari item n
= Banyaknya item
3. Perhitungan Analisis Butir Instrumen
Perhitungan analisis butir instrumen dilakukan dengan cara menghitung tingkat kesukaran Difficulty Level tiap butir dan daya beda tes.
a Tingkat Kesukaran Tes
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:PT. Rineka Cipta,2002, cet ke-12, hal.163
2 2
11
St pq
St 1
n n
r
51
Tingkat kesukaran suatu tes digunakan untuk mengetahui apakah tiap butir soal tes termasuk dalam kategori mudah, sedang, atau sukar. Tingkat
kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
9
Keterangan: P
= Tingkat Kesukaran B
= Jumlah siswa yang menjawab benar Js
= Jumlah siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud Adapun kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai berikut:
0,00 – 0,30 termasuk kategori sukar 0,30 – 0,70 termasuk kategori sedang
0,70 – 1,00 termasuk kategori mudah b Daya Pembeda Tes
Daya pembeda tes berguna untuk mengetahui kemampuan suatu soal tes dalam membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai.
Daya Pembeda dihitung dengan mengunakan rumus:
10
Keterangan: D
= Daya Beda B
A
= Jumlah siswa yang menjawab benar untuk kelompok atas B
B
= Jumlah siswa yang menjawab benar untuk kelompok bawah J
A
= Jumlah siswa kelompok atas J
B
= Jumlah siswa kelompok bawah P
A
= Proporsi kelas atas
9
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2001, h. 131
10
Ibid., h. 120
Js B
P
B A
B A
B A
P P
J J
B B
D
52
P
B
= Proporsi kelas bawah Besarnya daya beda memiliki kriteria sebagai berikut:
0,00 – 0,20 termasuk kategori jelek 0,20 – 0,40 termasuk kategori cukup
0,40 – 0,70 termasuk kategori baik 0,70 – 1,00 termasuk kategori baik sekali
I. Teknik Analisis Data
Proses dalam menganalisis data dilakukan melalui tahapan pengidentifikasian, pengolahan, dan penafsiran.
11
Langkah pertama dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan adalah melihat kembali hipotesis penelitian guna memeriksa rencana
penyajian data dan pelaksanaan analisis-statistik yang telah ditetapkan semula. Sesudah hal ini dilakukan, peneliti kemudian mengembangkan strategi penyusunan
data-mentah dan melaksanakan penghitungan yang diperlukan.
12
1. Hipotesis Statistik