7
mengingat dan menganalisis dibagi menjadi dua bagian, belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Belahan otak kiri terutama sekali terkait dengan kemampuan
dalam bidang bahasa, logika, angka dan analisis linier sedangkan belahan otak kanan terkait dengan irama, imajinasi, warna dan dimensi.
Karena otak berhubungan dengan kedua aspek realitas ini melalui kelima panca indera, maka dengan menggunakan semua indera akan memudahkan
merangsang baik belahan otak kiri maupun belahan otak kanan. Akibatnya, kita akan
lebih bisa memaksimalkan
kemampuan otak
dan kemampuan penyimpanannya.
8
Oleh sebab itu, apabila informasi disimpan seperti cara kerja otak, maka dipastikan informasi tersebut akan tersimpan dalam memori otak dengan baik,
sehingga pembelajaran yang memerlukan konsentrasi tinggi dan bersifat hafalan akan semakin mudah dilakukan dengan hasil maksimal.
Pendekatan pembelajaran melalui peta konsep disinyalir mampu meminimalisir beban hafalan yang terlalu banyak dan lebih memudahkan siswa
dalam memahami sebuah konsep. Hal ini yang kemudian menjadikan penulis tertarik untuk melakukan penelitian strategi peta konsep dalam proses belajar
mengajar. Dengan harapan mampu memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi siswa maupun guru dalam pembelajaran ilmu kimia.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Apakah metode pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar siswa? 2. Apakah ada hubungan persepsi pemahaman siswa terhadap hasil belajar?
3. Apakah motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar siswa? 4. Seberapa besar pengaruh strategi peta konsep terhadap tingkat pemahaman
siswa dalam proses belajar mengajar?
8
Edmund Bachman, Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2005, hal. 61
8
5. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara menggunakan strategi peta konsep dengan menggunakan metode ceramah?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat akan keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga dan biaya serta untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan fokus, maka diperlukan
adanya pembatasan masalah. Dengan pertimbangan tersebut, maka masalah tersebut dibatasi pada upaya mengungkap informasi tentang perbedaan hasil
belajar antara siswa yang diberi strategi peta konsep dengan siswa yang diberi metode ceramah selama proses pembelajaran.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah ada perbedaan
yang signifikan penggunaan strategi peta konsep dengan metode ceramah terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem koloid ?”
E. Tujuan Penelitian
Merujuk pada perumusan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh peta konsep terhadap hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar
2. Mendapatkan informasi tentang perbedaan hasil belajar pada siswa yang diberi strategi peta konsep dengan siswa yang diberi metode ceramah dalam
pembelajaran.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian tentang perbandingan penggunaan strategi peta konsep dengan metode ceramah dalam pembelajaran kimia terhadap hasil belajar siswa,
diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna, antara lain:
9
1. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan kependidikan, khususnya mengenai penerapan strategi peta
konsep dalam pembelajaran kimia, serta dapat menjadi bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini dengan
mengambil kancah penelitian yang berbeda dan dengan variasi sampel penelitian yang lebih besar.
2. Secara praksis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru, khususnya guru bidang studi kimia dalam upaya memperbaiki
metode atau strategi pembelajaran yang mampu menumbuhkan serta memelihara keaktifan belajar siswa terhadap pelajaran kimia, sehingga
tercapai hasil belajar yang diharapkan.
10
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR,