Latar Belakang Pendidikan Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA

pertama. Tetapi pada semester berikutnya, beliau berhasil lulus ujian dengan hasil yang memuaskan. 8 Pengetahuan keagamaan Ahmad Lutfi Fathullah menjadi lebih mendalam. Selepas b a’da Shubuh setiap pagi selalu mengaji langsung kepada guru. Beliau aktif bertemu guru untuk mengaji dan menghafal Al- Qur’an. S etiap ba’da Ashar, beliau bekerja menjadi cleaning service di Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI. Tidak setiap hari pekerjaan itu dilakukannya, karena semua mahasiswa Indonesia yang belajar di sana mengambil pekerjaan itu sehingga ada jadwal tertentu. KBRI tidak memberikan beasiswa, tetapi mereka gantikan dengan memberikan pekerjaan ringan, namun upahnya besar. Aktivitasnya yang padat selama di sana ternyata tidak membuat beliau lelah. Beliau juga mengajar les pelajaran agama untuk anak-anak di sana. Membaca hasil kuliah jarang dilakukan oleh Ahmad Lutfi Fathullah. Beliau lebih senang untuk belajar agama langsung kepada guru-guru di sana. Sehingga pengetahuan beliau tentang agama menjadi lebih bertambah ketika berada di Syiria. Tingkat kelulusan di sana masih rendah yaitu sekitar 25-30 persen untuk semua orang, baik asing maupun lokal. Dari angkatan beliau yang masuk sekitar 1500 orang, sedangkan yang lulus hanya 100 orang dan Beliau peringkat 10 dari 100 orang. Masa pendidikan beliau habiskan selama kurang lebih empat tahun setengah tahun 1985-1989. 9 8 Wawancara pribadi dengan Ahmad Lutfi Fathullah, 9 April 2013. 9 ibid. Kemudian Ahmad Lutfi Fathullah melanjutkan pendidikan masternya S2 di Jordan University, Jordania. Beliau kuliah di jurusan Hadis dan Tafsir walaupun belum mendapat ijazah S1 dari Damascus University, tetapi Beliau langsung di terima di sana. Karena melihat peringkat Beliau ke 10 dari 100 orang. 10 Perkuliahan di Jordan agak terlalu lama karena adanya Perang Teluk. Karena berbahaya, maka semua mahasiswa asing dipulangkan. Meskipun perang bukan tepat di wilayah Jordan, namun kondisi sekitar menjadi tidak kondusif. Sehingga pendidikan di Damascus University, beliau tempuh selama empat tahun 1990-1994. Pendidikan selanjutnya yang ditempuh oleh Ahmad Lutfi Fathullah adalah di Universitas Kebangsaan Malaysia UKM, Jurusan Ilmu Hadis. Pada tahun 1998, beliau telah menyelesaikan disertasinya yang berjudul Kitab Hadis Kitab Durrotun Nasihin. Namun ujian sidang disertasi beliau lakukan pada tahun 1999, dan secara resmi mendapatkan ijazah pada tahun 2000. Selama tiga tahun 1995-1998 di sana beliau diwajibkan untuk mengajar. Di mulai sejak semester kedua, beliau sudah menjadi asisten dosen dan dosen tidak tetap selama di UKM. 11

C. Pengalaman Karir Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA

Ahmad Lutfi Fathullah sudah mulai mengajar sejak kelas 2 SMA di Pondok Pesantren Gontor. Di sana beliau membantu para guru dan Kyai untuk mengajar murid-murid. Meskipun belum terlalu mendalam ilmu beliau, namun 10 Wawancara pribadi dengan Ahmad Lutfi Fathullah, 9 April 2013. 11 ibid. inilah langkah awal yang beliau tekuni untuk menjadi seperti Sang Kakek. Kemudian di Syiria beliau juga mengajar les untuk anak-anak. Ketika di Malaysia, beliau sudah mengajar pelajaran formal, yakni menjadi asisten dosen. Sepulang ke Indonesia, Ahmad Lutfi Fathullah tak ingin berlama-lama berdiam diri. Aktivitas beliau sehari-harinya diisi dengan kegiatan mengajar di berbagai Universitas. Beliau langsung mengamalkan ilmu yang didapatnya, dengan mengajar di UIN Jakarta, Fakultas Ushuludin pada tahun 1999. Setahun berikutnya, setelah mendapat ijazah resmi dari UKM, beliau mengajar di Pasca Sarjana UIN Jakarta, Fakultas Ushuludin 2000-sekarang. Aktivitas mengajar ilmu Hadis juga beliau sempatkan di Universitas Islam Ibnu Khaldun, Bogor, 2000-2001, tetapi hanya dua semester beliau mengajar di sana, karena jarak yang jauh. 12 Pada tahun 2001, Ahmad Lutfi Fathullah diterima menjadi Pegawai Negeri di Bandung. Beliau juga menyempatkan diri untuk mengajar di UIN Bandung, Fakultas Ushuludin. Kemudian pada tahun 2002 sampai sekarang, beliau juga mengisi pelajaran hadis di Universitas Al-Azhar Jakarta. Beliau juga mengajar di Pasca Sarjana Universitas Indonesia dari tahun 2003 sampai sekarang. Beliau juga menjadi dosen di Pendidikan Kader Muballigh al- Azhar, Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Sosok Ahmad Lutfi Fathullah adalah sosok seorang ulama Betawi yang berkontribusi besar dalam meminimalisir kebodohan, khususnya di Indonesia. Beliau sangat mengingikan agar anak-anak tumbuh menjadi anak yang hebat dan tetap menjaga keimanan kepada Sang Khalik. Pada tahun 12 Wawancara pribadi dengan Ahmad Lutfi Fathullah, 9 April 2013. 1999, sepulang dari Malaysia, beliau mendirikan Sekolah Perguruan Islam Al- Mugni, tepat di sebelah rumahnya. Sampai saat ini beliau menyempatkan diri untuk mengajar di sana. Menjadi guru tetap di SMP Islam Terpadu Al-Mughni Jakarta, dalam mata pelajaran Analisa Data. 13 Karena kecintaan Beliau pada ilmu Tafsir dan Hadis, sekarang beliau menjadi seorang pakar hadis. Beliau mendirikan Pusat Kajian Hadis PKH, yakni wadah dan media untuk mengkaji dan menyebarluaskan hadis-hadis Rasulullah SAW. Tepat pada 17 Mei 2008, PKH diresmikan oleh puluhan ulama dan pejabat Pemprov DKI Jakarta. Ahmad Lutfi Fathullah menjabat sebagai Direktur utama di PKH. 14 Ahmad Lutfi Fathullah juga menjadi narasumber tetap di acara Hikmah Pagi TVRI dalam Kajian Kitab Kuning Shahih Bukhari 2011-sekarang. Beliau di kenal sebagai sosok yang tidak mengenal kata lelah untuk berbagi ilmu. Setiap pagi sampai terbit pagi lagi, beliau habiskan waktu hanya untuk berdakwah. 15

D. Karya Dr. Ahmad Lutfi Fathullhah, MA

Ahmad Lutfi Fathullah merupakan sosok seorang da’i yang ulet dan tekun. Beliau dikenal aktif ceramah rutin di beberapa majlis ta’lim. Beliau juga aktif menulis buku-buku, guna melebarkan sayap dakwahnya. Agar dakwah dapat diterima oleh masyarakat yang tak terjangkau dengan media lisannya. Beberapa karya Ahmad Lutfi Fathullah melalui buku-buku, diantaranya: 13 Wawancara pribadi dengan Ahmad Lutfi Fathullah, 9 April 2013. 14 ibid. 15 Wawancara pribadi dengan Tarsim, 26 April 2013