Lingkungan sekolah Lingkungan masyarakat

orang-orang yang membiasakan dirinya berbuat buruk, Islam membina mereka melalui salah satu cara membina dan mendidik manusia. Keempat, masyarakat pun dapat melakukan pembinaan melalui pengisolasian, pemboikotan, atau pemutusan hubungan kemasyarakatan. Atas izin Allah dan Rasulullah Saw. Kelima, pendidikan kemasyarakatan dapat juga dilakukan melalui kerjasama yang utuh karena bagaimanapun, masyarakat muslim adalah masyarakat yang padu. Keenam, pendidikan kemasyarakatan bertumpu pada landasan afeksi masyarakat, khususnya rasa saling mencintai. 38 Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan dan madyarakat juga mempengaruhi akhlak siswa atau anak masyarat yang berbudaya, memelihara dan menjaga norma-norma dalam kehidupan dan menjalankan agama secara baik akan membantu perkembangan akhlak siswa kepada arah yang baik, sebaliknya masyarakat yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam kehidupan dan tidak tidak menjalankan ajaran agama secara baik, juga akan memberikan pengaruh kepada perkembangan akhlak siswa, yang membawa mereka kepada akhlak yang baik. Dengan demikian, ia pundak masyarakat terpikul keikutsertaan dalam membimbing dan perkembangan akhak siswa. Tinggi dan rendahnya kualitas moral dan keagamaan dalam hubungan social dengan siswa amatlah mendukung kepada perkembangan sikap dan perilaku mereka. 39 38 Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat, Jakarta: Gema Insani, 1995, h.176-181 39 Risnayanti, Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia Jaya Villa Dago Pamulang, Skripsi Jakarta: Perpustakaan Umum,2004 h. 31-32 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah pengetahuan berbagai metode yang digunakan dalam penelitian. 26 Metode penelitian pada dasarnya merupakan suatu metode ilmiah yang diartikan suatu cara yang dirancang serta diarahkan guna memecahkan suatu masalah yang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah, sistematis dan logis dengan menempuh suatu langkah- langkah tertentu. 27 Pemecahan yang dimaksud bisa merupakan jawaban terhadap suatu masalah, atau bisa juga berupa kerangka pemikiran untuk menentukan hubungan antara dua variabel yang menjadi fokus dalam penelitian

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian skripsi bertempat di Madrasah Tsanawiyah Qotrun Nada Jl. Ponpes Qotrun Nada Cipayung Jaya Kota Depok. Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama 4 empat bulan dari bulan november.

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, yaitu: 26 Nazar Bakri, Praktis dan Metodologi Penelitian, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1994, Cet ke-I, hal 3 27 Nazar Bakri, Praktis dan Metodologi Penelitian…, hal 5. 1. Implementasi pembelajaran Akhlak sebagai variabel bebas, yaitu berupa segala sesuatu yang berkenaan dengan penerapan akhlak baik itu meliputi aspek aqidah, ataupun akhlak dan variabel ini disebut juga variabel 2. Pengaruh pembelajaran akhlak sebagai variabel terikat. Yaitu muatan akhlak yang terdapat pada seluruh ajaran Islam, dan variabel ini disebut juga dengan variabel Y.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian kuantitatif, dikenal istilah populasi. Arief Furchan menyebutkan bahwa populasi adalah “semua anggota sekelompok orang, kejadian, atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas”. 28 Hal senada juga diungkapkan oleh J. Supranto yang mengartikan populasi sebagai “seluruh elemenunsur baik berupa orang, rumah tangga, perusahaan industri, petak sawah, bintang-bintang dilangit dan lain sebagainya, yang menjadi objek penyelidikan”. 29 Dalam penelitian ini yang menjadi objek populasi adalah keseluruhan siswa kelas IX Mts Qotrun Nada.

2. Sampel

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata sampling pemilihan sampel adalah merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subyek atau obyek penelitian. 30 Arief Furchan dalam bukunya mengartikan sampel adalah sebagian dari populasi. 31 J. Suprapto dengan kalimat lain menyebutkan bahwa sampling ialah suatu macam cara pengumpulan data statistik yang sifatnya tidak menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh obyek penyelidikan populasi akan tetapi hanya sebagian dari populasi saja, 28 Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, hal. 189 29 J. Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya di Dalam Riset Pemasaran Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1974, hal. 43 30 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. Ke-2, hal. 252 31 Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, hal. 189