7
a. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi dalam inseminasi buatan dan bagaimana implikasinya bagi kesejahteraan manusia?
b. Apa yang dimaksud dengan inseminasi buatan dan bagaimana kedudukan
hukumnya dalam Hukum Islam dan Hukum Perdata di Indonesia? c.
Bagaimana perkembangan bioteknologi dalam inseminasi buatan saat ini? d.
Bagaimana dampak perkembangan bioteknologi dalam inseminasi buatan menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata di Indonesia?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian bioteknologi dalam inseminasi buatan dan
implikasinya bagi kesejahteraan manusia. b.
Untuk mengetahui pengertian inseminasi buatan dan kedudukan hukumnya dalam Hukum Islam dan Hukum Perdata di Indonesia.
c. Untuk mengetahui perkembangan bioteknologi dalam inseminasi buatan
saat ini. d.
Untuk mengetahui dampak perkembangan bioteknologi dalam inseminasi buatan menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata di Indonesia.
8
2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah:
a. Memberikan kejelasan kepada masyarakat tentang dampak yang terjadi
pada perkembangan bioteknologi dalam inseminasi buatan. b.
Untuk menambah ilmu dan wawasan bagi siapa saja yang membaca hasil penelitian ini.
c. Untuk meraih gelar sarjana Syariah S1 dalam bidang Hukum Islam di
Fakultas Syariah dan Hukum, Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum, Konsentrasi Perbandingan Mazhab Fiqih, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
D. Studi Kajian Terdahulu
Literatur dalam Islam umumnya memaparkan bahwa praktek inseminasi buatan adalah diperbolehkan dalam Islam jika benihnya tersebut berasal dari
pasangan suami isteri yang sah. Sebagaimana dikemukakan dalam pendahuluan, bahwa inseminasi buatan memang dibenarkan hanya saja perlu batasan-batasan
khusus. Sepanjang pengamatan penulis, karya-karya mengenai persoalan serupa berupa dampak perkembangan bioteknologi dalam inseminasi buatan belum ada.
Sebagai bahan perbandingan, maka penulis cantumkan studi kajian terdahulu pada skripsi di Fakultas Syariah dan Hukum, yaitu:
9
NO. REVIEW STUDI TERDAHULU
PERBEDAAN
1
Identitas: Rini Kartini, “Studi Perbandingan Tentang
Kedudukan Anak Dalam Kandungan Sebagai Hasil dari Zina dan Inseminasi Buatan Untuk
Menerima Harta Warisan Menurut Hukum Islam dan BW KUH Perdata”.
Fakultas Syari’ah dan Hukum, Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum, 2004.
Substansi Pembahasan: -
Menjelaskan status anak dalam kandungan yang berasal dari anak di luar nikah dan
inseminasi buatan. -
Menjelaskan anak dalam kandungan melalui proses inseminasi buatan secara
alamiah. -
Menjelaskan kedudukan anak yang lahir di luar nikah dan inseminasi buatan dalam
menerima harta warisan menurut perbandingan Hukum Islam dan KUH
Perdata
Pendekatan: Kualitatif
Sumber yang digunakan: -
UU No. 1 Th. 1974 Tentang Perkawinan, KHI, KUH Perdata BW.
Penulis Menjelaskan dampak perkembangan bioteknologi
dalam inseminasi buatan yang berpengaruh pada kedudukan
anak dalam menerima warisan, perwalian bagi anak
perempuan dan dampak kesehatan bagi umat manusia
yang di tinjau dari sudut pandang Hukum Islam,
kesehatan dan KUH Perdata.
2 Identitas:
Mayumi Bunga, “Kedudukan Anak Hasil Inseminasi Buatan Dalam Perwalian Menurut
Perspektif Hukum Islam”. Fakultas Syariah dan Hukum, Program Studi
Administrasi Keperdataan Islam, 2006. Substansi Pembahasan:
-
Menjelaskan pengertian inseminasi buatan dan kedudukannya dalam Hukum Islam.
Menjelaskan perkembangan bioteknologi dalam
inseminasi buatan yang berimplikasi pada
kesejahteraan manusia, termasuk pada kedudukan
anak dalam hal perwalian bagi pernikahan anak
perempuan dari sudut pandang Hukum Islam dan
10
- Menjelaskan tentang wali nikah dan
kedudukannya dalam Hukum Islam. -
Menjelaskan kepastian hukum tentang hak wali nikah anak hasil inseminasi buatan
menurut Hukum Islam.
Pendekatan: Kualitatif
Sumber yang digunakan: -
UU No. 1 Th. 1974 Tentang Perkawinan, KHI, Al-Qur’an, Hadist dan Kitab-kitab
karangan para ahli. -
Interview wawancara dengan para ahli bidang Hukum Islam.
KUH Perdata. .
E. Objek Penelitian