interferon, dan antibody monoclonal.
27
Demikianlah kemajuan di bidang bioteknologi dalam inseminasi buatan dan perkembangannya dari generasi ke generasi yang tidak lepas dari berbagai
kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya.
D. Motivasi Dilakukan Inseminasi Buatan
Tujuan dari suatu perkawinan di antaranya adalah untuk meneruskan keturunan atau dengan kata lain untuk mendapatkan anak dari darahnya sendiri.
Adalah wajar bilamana pasangan suami isteri yang mandul berusaha dengan segala daya dan upaya serta kemampuannya yang ada agar dapat memperoleh
anak, mengingat begitu penting anak, baik bagi kesenangan duniawi maupun sebagai salah satu simpanan untuk di akhirat nanti.
28
Di Indonesia, pasangan suami isteri yang mandul sering dianggap seolah- olah memiliki kesalahan sehingga tidak jarang mereka didorong untuk bercerai
saja. Kemandulan sebagai alasan bercerai yang cukup tinggi di kalangan masyarakat. Keturunan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan
perkawinan. Perkawinan yang tidak menghasilkan keturunan, tidak saja menjadi persoalan suami isteri itu sendiri tetapi juga menjadi persoalan keluarga besar.
29
27
Defri, “Sejarah dan Perkembangan Bioteknologi”, artikel diakses pada tanggal 15 desember 2009 dari http:id.shvoong.comexact-sciences1955061-sejarah-dan-perkembangan-bioteknologi.
28
M. Shaheb Taher, Inseminasi Buatan Menurut Hukum Islam,. h.73.
29
Sjechul Hadi Parmono dan Moh. Haitomi Ibnu Hambal, Bayi Tabung dan Rekayasa Genetika dalam Pandangan Islam
, cet. II, Surabaya: Wali demak Press, 1995, h.5.
Inseminasi buatan pada awalnya dimaksudkan untuk menolong keluarga yang mandul yang menginginkan kehadiran anak sebagai hasil buah cinta kasih
mereka dan motivasi itulah yang paling penting dari inseminasi buatan itu. Akan tetapi seiring waktu berjalan dalam perkembangannya motivasi atau tujuan
pelaksanaan inseminasi sudah semakin jauh dari tujuan awal, di antaranya dimaksudkan untuk menciptakan manusia secara cepat dan berkualitas tinggi.
Tujuan lainnya adalah untuk menciptakan generasi jenius atau manusia-manusia unggul yang sel spermanya diambil dari sperma varietas unggul milik orang lain
yang bukan pasangannya secara sah yang diperoleh dari bank sperma.
30
Berkat kemajuan teknologi yang canggih, khususnya di bidang kedokteran telah ditemukan cara penghamilan buatan yang disebut inseminasi buatan yang
sedarhana, ilmiah dan mudah dilaksanakan sebagai salah satu alternatif bagi pasangan yang mandul.
31
Tanpa disadari pada saat ini teknik inseminasi buatan telah dimanfaatkan oleh sebagian wanita yang ingin memiliki anak, namun tidak mau adanya ikatan
pernikahan. Dengan inseminasi buatan, seorang wanita dapat hamil dan mempunyai keturunan tanpa harus menikah atau mempunyai keturunan tanpa
harus menikah atau mempunyai suami, tanpa pula harus melakukan
30
Ahmad Abdullah Assegaf, Islam dan KB, Jakarta: Lentera, 1997, cet. pertama, h. 223.
31
Ibid ., h. 223
persetubuhan.
32
Pada kasus seperti ini para wanita merasa lebih beruntung, sebab dapat memilih bibit unggul yang diinginkan dari bank sperma, sehingga dapat
dihasilkan keturunan yang unggul. Dari penjelasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa di antara
motivasi dilakukan inseminasi buatan pada masa sekarang ini tidak hanya menolong pasangan yang mandul, tapi juga mengandung motivasi lain di
antaranya: 1.
Untuk mengembangbiakan manusia secara cepat. 2.
Untuk menciptakan manusia jenius dan ideal sesuai keinginan. 3.
Untuk mencegah pasangan suami isteri dari kemungkinan perceraian, akibat suami isteri tersebut tidak mendapat keturunan.
4. Pada saat ini, menjadi cara alternatif bagi wanita yang ingin punya anak
tetapi tidak mau adanya ikatan pernikahan. 5.
Untuk percobaan ilmiah
33
32
Abul Fadl Mohsin Ebrahim, Biomedical Issues, Islamic Perspectiv,. h. 97
33
M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyyah Al-Haditsah,. h. 73-74.
BAB IV TINJAUAN HUKUM INSEMINASI BUATAN DAN DAMPAK