Implikasi Bioteknologi Bagi Kesejahteraan Manusia

protein dan zat kimia yang berguna bagi manusia, sebuah obat untuk menolong penderita hemophilia dan TPA untuk memecah bekuan darah. 16 Di Samping itu, dewasa ini berkembang dengan pesat manipulasi genetic dari tanaman dan hewan. Pupuk dan pencegah serangga dipasang di dalam benih. Bioteknologi juga dapat mengakhiri kelaparan melalui revolusi hijau yang baru. Kemajuan dibuat dalam teknik genetika untuk membuat ikan dan sapi bertumbuh lebih cepat dan memasukkan protein lebih banyak di dalam kentang dan beras. Spesies yang nyaris punah dapat dicegah dari kepunahan melalui transplantasi embrio ke dalam ibu pengganti. 17 Adapun cara untuk membantu spesies yang hampir punah adalah dengan menggunakan teknik bayi tabung, di mana sperma dan ovum dari pasangan suami isteri dimasukkan ke dalam tabung gelas kemudian dipindahkan ke dalam rahim ibu pengganti. Jadi ibu pengganti inilah yang akan mengandung dan melahirkan bayi tersebut, dan kemudian menyerahkan kepada orang tua yang menitipkan embrio tersebut.

C. Implikasi Bioteknologi Bagi Kesejahteraan Manusia

Penggunaan bioteknologi, sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya kadang- kadang bersifat embigu, yakni di satu sisi dapat bermanfaat untuk meningkatkan 16 Salim, Bayi Tabung; Tinjauan Aspek Hukum, h. 5 17 John Naisbitt dan Patricia Aburdene, Megatrends 2000, Alih Bahasa FX Budijanto, Jakarta: Binarupa Aksara, 1990, h. 227-228. kesejahteraan hidup manusia, tetapi di sisi lain dapat dimanipulasi untuk tujuan destruktif. Teknik rekayasa genetika misalnya, menjanjikan kepada kita antara lain dapat menghilangkan berbagai jenis penyakit keturunan melalui ‘penggantian gen’. Pada kondisi yang sama pembelokan teknik ini bisa saja terjadi akibat munculnya godaan, sehingga manusia melalui percobaannya dapat menciptakan manusia super atau bahkan menciptakan monster maupun penjahat demi mencapai tujuannya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dampak bioteknologi terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia yaitu mengenai inseminasi buatan. Seperti diketahui, kemampuan berfikir dan bernalar membuat manusia menemukan berbagai pengetahuan baru. Pengetahuan itu kemudian digunakan untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari lingkungan alam yang tersedia. Bioteknologi memang memiliki potensi yang sangat besar, tetapi pengekangan diri sangat penting untuk menahan diri agar tidak melanggar hukum alam dengan menghancurkan lingkungan alam atau dengan mengubah bentuk makhluk hidup. 18 Oleh karena itu, penggunaan bioteknologi untuk kehidupan merupakan salah satu dilema dalam zaman modern. Hal ini menyangkut manfaat potensial teknologi modern yang berhadapan dengan bahaya potensialnya. Penggunaan obat-obatan antibiotik dan insektisida misalnya yang semakin meningkat juga dapat menimbulkan dampak negatif yaitu 18 Kazuo Murakami, The Divine Message Of The DNA: Tuhan dalam Gen Kita, Bandung: Mizan, 2007, h. 195-196. kenaikan resistensi organisme. Jika resistensi organisme meningkat terus, maka penggunaan obat-obatan akan meningkat pula. Koloni bakteri merupakan salah satu contoh terjadinya seleksi alam berdasarkan resistensi. Secara alamiah ada bakteri yang resisten bersifat resesif dan ada yang tidak resisten bersifat dominan sehingga populasi yang tidak resisten mendesak yang resisten. Dengan pemberian antibiotik, populasi bakteri yang tidak resisten menurun, sedangkan yang resisten tetap hidup dan menghasilkan keturunan yang resistensinya lebih tinggi. 19 Bakteri berperan penting dalam evolusi melalui simbiosis. Bila bakteri kecil tertentu bergabung secara simbiotik dengan sel-sel besar dan terus hidup di dalamnya sebagai organel-organel, hasilnya adalah terciptanya sel-sel tumbuhan dan hewan yang bereproduksi seksual dan akhirnya berevolusi menjadi organisme-organisme hidup. 20 Demikian pula penentangan terhadap instalasi tenaga nuklir yang merupakan ilustrasi yang baik. Ketakutan-ketakutan serupa akan timbul apabila rekayasa genetika diketahui oleh masyarakat umum, dan sebagian besar ketakutan ini dirasakan oleh para ilmuwan. Satu hal yang terpenting adalah pengetahuan bioteknologi semestinya dapat memberi manfaat bagi manusia untuk memberi pilihan dan penilaian. 19 Diah Aryulina dkk., Biologi SMA dan MA untuk Kelas XII, Jakarta: Esis, 2008, h. 211-212. 20 Fritjof Capra, The Hidden Connections: A Science for Sustainable Living, London: Flamingo,2003, h. 41. Selain mendasarkan pada pertimbangan untung dan rugi, pemanfaatan dan penerapan bioteknologi dalam pandangan Islam juga harus mempertimbangkan ketetapan-ketetapan hukum halal dan haram serta aspek moralitas. 21 Kiranya sudah tidak dapat terbendung lagi derasnya arus bioteknologi yang semakin hari keberadaannya semakin kokoh. Menurut beberapa informasi, sangat banyak manfaat bioteknologi ini bagi kehidupan manusia dalam meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan hidupnya, di antaranya memperoleh suatu keturunan dalam proses inseminasi buatan. Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, apa yang sebenarnya harus dilakukan dalam mengantisipasinya, terutama dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Pengkajian mendalam melalui dasar-dasar pengetahuan, penalaran, logika, moral, agama, serta kriteria kebenarannya, tentunya akan sangat membantu menuntun kita pada tujuan pengembangan IPTEK yang sebenarnya. Selaras dengan kemajuan peradaban, boteknologi dapat dijadikan tolak ukur perkembangan otak manusia yang luar biasa saat ini. Manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi akan memperbesar kekuasaan kita atas alam dan masyarakat dan atas diri kita sendiri, sehingga akan muncul lagi bahaya dari teknologi yaitu semakin meningkatnya ilmu pengetahuan, teknologi dan 21 Tim Perumus Fakultas Teknik UMJ Jakarta, Al-Islam dan Iptek I, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, h. 267. bioteknologi justru akan melayani nafsu terhadap kekuasaan atau keinginan irrasional untuk mendominasi. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi akan memperbesar kekuasaan kita atas alam dan masyarakat dan atas diri kita sendiri, sehingga akan muncul lagi bahaya dari teknologi yaitu semakin meningkatnya ilmu pengetahuan, teknologi dan bioteknologi justru akan melayani nafsu terhadap kekuasaan atau keinginan irrasional untuk mendominasi. 22 Untuk mengurangi bahaya yang mungkin timbul akibat teknologi maupun bioteknologi, maka sebagai manusia yang bertuhan, Nasution mengatakan, setiap kali seorang ilmuwan akan mengadakan penelitian ia harus sadar akan kedudukannya sebagai manusia di bumi ini. Ia harus sadar bahwa ilmu pengetahuan yang dapat dikuasainya hanyalah sebagian kecil saja dari Al’Ilm, ilmu yang dikuasai Tuhan Yang Maha Kuasa, dan bahwa ia hanya pesuruh-Nya di bumi ini yang diminta untuk menjaga keseimbangan antar makhluk yang ada di bumi ini. 23 Dalam mengembangkan bioteknologi, etika bioteknologi harus mendapat perhatian yang utama. Bagaimanapun juga, perkembangan dalam bioteknologi tidak terlepas dari tanggung jawab manusia sebagai perilaku sekaligus makhluk 22 W. Donald R. Pokatong, “Bioteknologi: Ekspektasi, Realita dan Kendala”. Artikel diakses pada 11 Januari 2010 dari http:kilasbiologi.blogspot.com201001bioteknologi-ekpektasi-realita-dan.html. 23 Ibid., etis. Maka dari itu refleksi etis terhadap apa yang sedang dilakukan manusia menjadi sangat diperlukan. Manusia hendaknya dapat merefleksikan prinsip- prinsipnya sendiri dalam seluruh aktivitasnya, termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB III DESKRIPSI PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN