BAB III DESKRIPSI PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN
DALAM LINGKUP TEORI DAN FUNGSI
A. Pengertian dan Teknik Inseminasi Buatan
Inseminasi Buatan merupakan terjemahan dari Artificial Insemination. Artificial
artinya buatan atau tiruan, sedangkan Insemination berasal dari kata latin, Inseminatus yang artinya pemasukan atau penyampaian. Dalam kamus,
Artificial Insemination adalah penghamilan atau pembuahan buatan. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa inseminasi buatan adalah pembuahan atau penghamilan yang dilakukan dengan memasukkan
menyuntikkan dengan menggunakan sebuah pipet sperma ke dalam alat kelamin betina yang sedang birahi.
1
Dalam Bahasa Arab disebutkan Talqîh al-Sinâ’I
ﻰ ﺎ ﱢﺼ ا ْﻘْﱠﺘ ا
.
2
Pemakaian lafazh ini dapat dijumpai dalam Kitab al-Fatâwa karangan Mahmud Syaltout:
ﻰ ﺎ ﱢﺼ ا ْﻘْﱠﺘ ا .
ا ﺎﱠ ا ْﺸ
ﻜ ﺔ
ﱠﺜ ا ﺎ
ﺜﺔ ﺘﱠا
ﺄْﺴﻳ ا ل
ﱠﺸ ا ْﻜ ْ سﺎ ﺎﻬْ ﺔ ْﻳﺮ
باﻮﺠ ا ﱢﺿﻮ ﻳ ﺎ ﺎﻬْ
1
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia
, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, h. 333.
2
M. Saheb Tahar, Inseminasi Buatan Menurut Hukum Islam, Jakarta: PT. Bina Ilmu, 1987, cet. pertama, h. 3.
28
Artinya: Pembuahan buatan. Adapun masalah pelik yang ketiga, yang orang-
orang menanyakan mengenai segi hukum syara’nya, maka kami jawab sebagai berikut.
3
Dapat juga dijumpai dalam kitab al-Halâl wa al-Harâm fil Islâm karya Syaikh Yusuf Qardawi:
مﺮْ ﻳ ﻪﱠﺎ فﺮْ ﻳﺎ
ﻰ ﺎ ﱢﺼ ا ْﻘْﱠﺘ ا جْوﱠﺰ ا ﺔ ْﻄ ﺮْﻐﺑ ْﻘ ﱠﺘ ا نﺎآ اذا
4
Artinya: Sesungguhnya diharamkan apa yang dikenal pembuahan buatan jika
pembuahan tersebut tidak berasal dari sperma seorang suami yang sah. Sementara itu dokter Sofwan Dahlan memberikan uraian yang lebih jelas
lagi, yaitu: Inseminasi buatan adalah suatu cara memasukkan sperma ke dalam alat
kelamin seorang wanita tanpa melalui senggama coitus. Mula-mula sperma dikeluarkan lebih dahulu dengan cara masturbasi atau senggama terputus dan
dengan suatu alat sperma tadi dimasukkan ke dalam vagina atau uterus. Maksudnya kehamilan yang tidak mungkin dapat terjadi melalui hubungan
kelamin, akibat suatu penyakit kelamin. Dengan cara tersebut kehamilan diharapkan bisa terjadi.
5
Inseminasi buatan memiliki banyak arti yang dikemukakan oleh para ahli. Seperti Djamalin Djanah mengemukakan inseminasi buatan dengan pekerjaan
memasukan mani sperma ke dalam rahim dengan menggunakan alat khusus dengan maksud terjadinya pembuahan. Suryo memberikan batasan terhadap
3
Mahmud Syaltout, al-Fatâwa, Jilid II. Penerjemah Bustami A. Gani dan Zaini Dahlan, cet.pertama, Jakarta: Bulan Bintang, 1973, h. 325.
4
Syaikh Yusuf al-Qardlawi, al-Halâl wa al-Harâm Fil Islâm, cet. 14, Beirut: al-Maktab al- Islami, 1985, h. 209.
5
M. Shaheb Tahar, Inseminasi Buatan Menurut Hukum Islam,. h. 4
inseminasi buatan yaitu suatu cara untuk menempatkan sperma di dalam atau di dekat saluran servik dari uterus dengan menggunakan suatu alat dan bertujuan
supaya terjadi kehamilan. Nukman Moeloek mengartikan inseminasi buatan lebih spesifik lagi, yaitu suatu cara atau teknik untuk memasukkan air mani suami ke
dalam kandungan isteri secara buatan. Sementara Ali Akbar memberikan pengertian bahwa yang dimaksud dengan inseminasi buatan ialah membuahi
isteri tanpa junub yang dilakukan dengan pertolongan dokter. Pada kesempatan lain ia juga menjelaskan bahwa inseminasi buatan adalah memasukkan sperma
ke dalam alat kelamin perempuan tanpa persetubuhan untuk membuahi telur atau ovum wanita.
6
Jadi yang dimaksud dengan inseminasi buatan secara umum dapat diambil kesimpulan yaitu penghamilan buatan yang dilakukan terhadap seorang wanita
tanpa melalui cara alami, melainkan dengan cara memasukkan sperma laki-laki ke dalam rahim wanita tersebut dengan pertolongan dokter. Istilah lain yang
semakna adalah kawin suntik, penghamilan buatan dan permanian buatan.
7
Selain dari istilah inseminasi buatan, dalam hal ini terdapat pula teknik atau cara dilakukannya inseminasi buatan, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Fertilisasi in Vitro
FIV Fertilisasi in Vitro
In Vitro Fertilization ialah usaha fertilisasi yang
6
Chuzaemah Tahido Yanggo dan Anshary A. Hafiz, Problematika Hukum Islam Kontemporer, h. 4-5.
7
M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyyah Al-Haditsah Pada Masalah-Masalah Kontemporer Hukum Islam,
cet.I. Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2000, h. 70.
dilakukan di luar tubuh, di dalam cawan biakan petri disk, dengan suasana yang mendekati alamiah. Jika berhasil, pada saat mencapai
stadium morula, hasil fertilisasi ditandur-alihkan ke andometrium rongga uterus. Teknik ini biasa dikenal dengan “bayi tabung” atau pembuahan di
luar tubuh.
8
2. Tandur Alih Gamet Intra Tuba
TAGIT Tandur Alih Gamet Intra Tuba Gamette Intra Fallopian Transfer ialah
usaha mempertemukan sel benih gamet, yaitu ovum dan sperma, dengan cara menyemprotkan campuran sel benih itu memakai kanul tuba ke dalam
ampulla. Metode ini bukan metode bayi tabung karena pembuahan terjadi di saluran telur tuba fallopi si ibu sendiri.
9
Di luar negeri teknik TAGIT lebih berhasil dibanding dengan FIV. Teknik yang terbaik dari keduanya tergantung pada keadaan pemilik sperma dan
ovum serta keadaan kandungan. 3.
Embrionasi Buatan AE
Embrionasi Buatan AE membutuhkan pembilasan sebuah embrio dari wanita yang telah diinseminasi secara buatan oleh sperma donor,
kemudian embrio ditanamkan ke dalam rahim isteri donor.
10
8
Chuzaemah Tahido Yanggo dan Anshary A. Hafiz, Problematika Hukum Islam Kontemporer, h. 5
9
Ibid. , h. 5
10
Abul Fadl Muhsin Ebrahim, Biomedical Issues Islamic Perspective. Penerjemah Sari Meutia. Bandung: Mizan, 1997, h. 99.
4. GIFT Gamete Intrafallopian Transfer
GIFT yang merupakan singkatan dari Gamete Intrafallopian Transfer yang merupakan teknik yang mulai diperkenalkan sejak tahun 1984. Tujuannya
untuk menciptakan kehamilan. Prosesnya dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium atau indung telur wanita lalu dipertemukan dengan sel
sperma pria yang sudah dibersihkan. Dengan menggunakan alat yang bernama laparoscope, sel telur dan sperma yang sudah dipertemukan
tersebut dimasukkan ke dalam tuba fallopi atau tabung fallopi wanita melalui irisan kecil di bagian perut melalui operasi Laparoskopik. Sehingga
diharapkan langsung terjadi pembuahan dan kehamilan.
11
5. ZIFT Zygote Intrafallopian Transfer
ZIFT Zygote Intrafallopian Transfer merupakan pemindahan Zigot atau
sel telur yang telah dibuahi. Proses ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sel telur dari indung telur seorang wanita lalu dibuahi di
luar tubuhnya. Kemudian setelah sel telur dibuahi dimasukkan kembali ke tuba fallopi atau tabung falopi melalui pembedahan di bagian perut dengan
operasi laparoskopik. Teknik ini merupakan kombinasi antara IVF dan GIFT.
12
11
Di akses pada tanggal 4 Maret 2009 dari http:info.kesehatan.com
12
Di akses pada tanggal 4 Maret 2009 dari http:info.kesehatan.com
Sumbangan ilmu biomedis dalam menemukan faktor-faktor penting yang mengakibatkan kemandulan benar-benar tidak dapat diabaikan. Begitu
juga, langkah-langkah biomedis yang disebut di atas jelas memberi harapan kepada pasangan yang sulit memperoleh anak, tetapi tidak dapat dibantah
bahwa teknik-teknik untuk mengatasi persoalan kemandulan tersebut memang memunculkan beberapa masalah atau persoalan etika dan hukum
yang tidak dapat disetujui begitu saja dalam kerangka agama Islam.
13
B. Proses Pelaksanaan Inseminasi Buatan