Permasalahan Tujuan Hipotesis Manfaat Botani Kemenyan Styrax benzoin Dryander

1.2 Permasalahan

Potensi ekonomi yang besar dari getah kemenyan Sumatera Utara yang selama ini di budidayakan secara tradisional perlu ditingkatkan dengan lebih baik lagi melalui kultur jaringan, namun hal tersebut masih terkendala dengan belum diketahuinya formula zat pengatur tumbuh yang sesuai untuk kultur jaringan kemenyan.

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh Atonik dan BAP terhadap pertumbuhan kultur daun pucuk kemenyan pada media MS.

1.4 Hipotesis

Penambahan zat pengatur tumbuh Atonik dan BAP dalam media MS berpengaruh terhadap pertumbuhan daun pucuk aksiler kemenyan.

1.5 Manfaat

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan informasi bagi yang memerlukan, khususnya untuk perbanyakan tanaman kemenyan dengan teknik kultur jaringan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Kemenyan Styrax benzoin Dryander

Kemenyan termasuk dalam genus Styrax adalah jenis pohon yang tumbuh di lereng-lereng bukit dan pada tanah berpasir pada ketinggian 1000-5000 m di atas permukaan laut. Pohon ini banyak di temui di Kabupaten Tapanuli Utara yang di kenal dengan nama Haminjon atau Kemenyan Toba Brahmana, 1981. Menurut Tjitrosoepomo 2000 kedudukan tanaman kemenyan dalam sistematika adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta SubDivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Ebenales Famili : Styracaceae Genus : Styrax Spesies : Styrax benzoin Dryander Kemenyan merupakan jenis pohon yang berukuran besar, tingginya dapat mencapai 40 m dengan diameter batang mencapai 100 cm. Batang berbentuk lurus dengan percabangan relatif sedikit dan kulit berwarna merah anggur Oetomo, 1974 dalam Harahap, 2004. Batangnya mengandung resin yang bila dibakar berbau wangi. Daunnya tersusun spiral dan pada permukaan bagian bawah berambut putih. Bunganya berbentuk tandan dan berbau wangi, buah berbentuk bulat keras dan kulit tebal berbiji 1-2 atau kadang-kadang lebih Bakosurtanal, 2001. Universitas Sumatera Utara Tanaman kemenyan dikelola dan diusahakan oleh penduduk Toba dinamakan tobbak. Penanaman dilakukan dengan cara memindahkan anakan pada lahan yang telah ditumbuhi oleh kemenyan yang sudah tua dan tidak menghasilkan getah lagi. Untuk sementara tanaman induk dibiarkan hidup untuk dapat melindungi bibit yang baru ditanam. Tetapi setelah bibit berumur satu tahun atau lebih pohon kemenyan yang telah tua harus dialal. Dialal merupakan suatu pekerjaan untuk memisahkan atau membuang kulit dari batang kemenyan supaya makanan yang diserap akar tidak dibawa keseluruh batang dan ranting kemenyan. Sehingga lambat laun daun-daun pohon yang dialal berjatuhan disekitar bibit yang ditanam dan akan menjadi penyubur bagi bibit kemenyan Siregar, 2001

2.2 Teknik Kultur Jaringan