Kultur Jaringan Tanaman Kemenyan Waktu dan Tempat Persiapan Bahan Tanaman Metode Penelitian

inisiasi dan pendewasaan embrio somatik diperlukan keseimbangan yang tepat antara NH 4 + dan NO 3 - Robinson, 1991.

2.8 Kultur Jaringan Tanaman Kemenyan

Penelitian awal dalam perbanyakan Kemenyan melalui kultur pucuk telah dilakukan oleh peneliti Nurwahyuni, 2002. Hasil penelitian menunjukkan tahapan yang menggembirakan. Beberapa hasil penelitian ini yaitu diperoleh pengaruh pemberian zat tumbuh terhadap pertumbuhan eksplan kultur daun pucuk di dalam media kultur. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan semakin tinggi kinetin dalam media, kualitas eksplan akan semakin baik. Penelitian yang dilakukan oleh Harahap 2004, menggunakan BAP dengan kosentrasi 0-4 mgl dengan variasi media yaitu media MS dan WMP. Perlakuan media MS dengan BAP 1 mgl memberikan hasil terbaik terhadap persentasi bertunas. Universitas Sumatera Utara BAB 3 BAHAN DAN METODA

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2010 di laboratorium Kultur Jaringa n Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univeritas Sumatera Utara. Bahan tanaman yang digunakan sebagai eksplan penelitian ini adalah tunas aksiler tanaman kemenyan. Kemenyan ini diambil dari Desa Aji Nembah Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

3.2 Persiapan Bahan Tanaman

Bibit kemenyan dipindahkan ke dalam polibag plastik dengan media pasir : tanah 1:1. Kemudian tanamanbibit dipangkas pada setiap ujung batangnya untuk menumbuhkan tunas aksiler. Setiap seminggu sekali dilakukan penyemprotan dengan fungisida untuk mencegah penyakit dan mengurangi terjadinya kontaminasi. Setelah tunas aksiler yang dipergunakan mencukupi untuk dipanen selanjutnya akan ditanam secara in vitro di laboratorium kultur jaringan Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univeritas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Tanaman Kemenyan Styrax benzoin Dryander

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial dengan 2 faktor, yaitu: I. Faktor tingkat konsentrasi atonik A A = 0 tanpa atonik A 1 = 0,5 mlL atonik A 2 = 1 mlL atonik A 3 = 1,5 mlL atonik A 4 = 2 mlL atonik II. Faktor konsentrasi BAP B Terdiri dari 4 taraf yaitu: B = 0 tanpa BAP B 1 = 0,05 mgL BAP B 2 = 0,5 mgL BAP B 3 = 5 mgL BAP Universitas Sumatera Utara Dengan demikian diperoleh 20 kombinasi perlakuan, yaitu: A B A 1 B A 2 B A 3 B A 4 B A B 1 A 1 B 1 A 2 B 1 A 3 B 1 A 4 B 1 A B 2 A 1 B 2 A 2 B 2 A 3 B 2 A 4 B 2 A B 3 A 1 B 3 A 2 B 3 A 3 B 3 A 4 B 3 Jumlah ulangan pada setiap perlakuan adalah 5 maka jumlah total percobaan seluruhnya adalah 100 satuan percobaan.

3.4 Cara Kerja